Tabel 1. Distribusi Penduduk Desa Bojong Rangkas Menurut Struktur Umur Tahun 2009
Kelompok Umur Tahun Jumlah Jiwa
Jumlah Laki-Laki
Perempuan 0-4 309
310 619
5-9 392 374
766 10-14 482
425 907
15-19 517 512
1029 20-24 594
511 1105
25-29 623 563
1122 30-34 585
537 1122
35-39 541 496
1037 40-44 505
473 978
45-49 470 438
908 50-54 365
322 687
55-59 271 275
546 60 keatas
160 193
353 Jumlah 5814
5429 11243
Sumber: Kepala Desa Bojong Rangkas, 2009
Berdasarkan Tabel 1, 8987 jiwa penduduk Desa Bojong Rangkas merupakan penduduk usia 15-59 tahun. Usia produktif angkatan kerja yaitu usia
15-64 Tahun www.gemari.or.idartikeldetail.phpid=4343.htm. Artinya 79,9 persen penduduk Desa Bojong Rangkas merupakan penduduk usia produktif.
Sebanyak 83,5 persen penduduk usia produktif di Desa Bojong Rangkas merupakan penduduk usia 20-59 tahun. Dengan demikian, seharusnya penduduk
usia produktif dapat dioptimalkan untuk menopang perekonomian keluarga, sehingga anak dapat mengenyam pendidikan yang layak.
4.2 Gambaran Industri Tas dan Dompet
Desa Bojong Rangkas dikenal sebagai pusat industri kerajinan tas dan dompet di Bogor yang memasarkan produknya ke wilayah Jabodetabek. Hampir
seluruh rumah tangga warga Desa Bojong Rangkas terlibat dalam industri tas dan dompet. Beberapa rumah telah mandiri, baik dalam mendapatkan maupun
mengerjakan pesanan tas dan dompet. Terdapat 67 lokasi industri tas dan dompet di Desa Bojong Rangkas, baik industri rumahan, maupun industri kecil yang
mempekerjakan puluhan karyawan Kepala Desa, 2009. LIFERA adalah industri tas tertua dan terbesar di Desa Bojong Rangkas.
LIFERA dirintis sejak tahun 1974 oleh Bp. H. Aak Atmaja dengan modal awal sekitar Rp 200.000,-. Kini LIFERA dikelola oleh anak pertamanya, Ibu H. Yanti.
Pesanan tas dan dompet yang diproduksi LIFERA berasal dari para supplier tetap yang kemudian memasarkan produk tersebut. Kini kisaran omzet yang dihasilkan
LIFERA mencapai kisaran Rp 50.000.000,- sampai Rp 200.000.000,- per bulan. Adapun keuntungan bersih yang diperoleh sekitar dua sampai dengan lima persen
dari omset yang dihasilkan. LIFERA mempekerjakan 28 pekerja tetap, yaitu sepuluh pekerja laki-laki
dan tiga belas pekerja perempuan. Pekerja laki-laki bertugas mengoperasikan mesin jahit, memotong bahan, dan mengangkut barang. Pekerja perempuan
ditugaskan di bagian finishing, yang bertugas membersihkan benang-benang pada produk tasdompet, mengemas, dan melekatkan bagian tas.
Selain mempekerjakan pekerja tetap, LIFERA juga menerapkan sistem desentralisasi dalam menyelesaikan pesanan tas dan dompet, yaitu dengan
mendistribusikan pesanan ke rumah-rumah warga Desa Bojong Rangkas dan beberapa desa seperti Desa Jonggol, Cileungsi, dan lainnya. Adapun pembayaran
yang diberikan pada pekerja tas tidak tetap adalah sistem upah, dihitung berdasar jumlah tas atau dompet yang diselesaikan. Berdasarkan keterangan Ibu Fauziah,
penanggung jawab operasional LIFERA, sistem desentralisasi diterapkan karena H. Aak selaku perintis LIFERA ingin memberikan kesempatan pada warga untuk
dapat memperoleh penghasilan tanpa harus keluar rumah. Dengan mendistribusikan pesanan ke rumah-rumah warga, seluruh anggota keluarga
dapat turut membantu penyelesaian pekerjaan, tanpa mengganggu kegiatan harian. Ibu dapat tetap berperan sebagai ibu rumah tangga, dan anak dapat
membantu orang tua sepulang sekolah. Pemilik Industri tas lainnya yang juga mempekerjakan lebih dari tiga
puluh karyawan adalah Pak Rahmat, seorang keturunan Cina-Betawi asal Jakarta. Pak Rahmat memindahkan lokasi usaha pembuatan tas dan dompetnya sejak
1994 dari Jakarta ke Desa Bojong Rangkas, karena dinilai lebih menguntungkan. Beberapa keuntungan mendirikan usaha tas di Desa Bojong Rangkas yang
diutarakan Pak Rahmat antara lain bebas dari pungutan liar, bebas dari provokasi Serikat Buruh yang sering membuat karyawan menuntut lebih, dan mudah untuk
memperoleh pekerja dengan upah minim. Pak Rahmat memiliki dua lokasi industri tas di Desa Bojong Rangkas, yang masing-masing dimandori oleh
penduduk asli Desa Bojong Rangkas. Beliau hanya menetapkan upah pengerjaan tas dan dompet. Adapun perekrutan pekerja serta sistem pembayaran upah
pekerja diserahkan sepenuhnya pada mandor. Industri rumahan bermerek yang juga terdapat di Desa Bojong Rangkas
antara lain BOLINI, DENIM, MM. Promosi, RIVAL, LENNISA, UDIN COLLECTION, BUKOVIN, CENEL, dan SS. SAYBAN. Industri tas dan
dompet lainnya membuka industri rumahan tanpa nama, yang pada umumnya merupakan usaha keluarga. Adapun pesanan tas atau dompet yang didapat,
sebagian besar dari industri tas bermerek seperti LIFERA.
BAB V PROFIL PEKERJA ANAK
Hidup dalam keluarga dengan SSE rendah menyebabkan sejumlah anak di Desa Bojong Rangkas memilih berhenti sekolah dan membantu perekonomian
keluarga dengan bekerja. Status Sosial Ekonomi SSE pekerja anak yang dianggap dapat mempengaruhi konsep dirinya adalah jumlah pendapatan orang
tua dan tingkat pendidikan orang tua. Gambaran SSE pekerja anak didapatkan dari kuesioner data diri pekerja anak. Kuesioner data diri digunakan untuk
menyeleksi responden, memudahkan peneliti menghubungi responden, serta mendapatkan gambaran mengenai diri pekerja anak.
5.1 Pekerja Anak Berdasarkan Jenis Kelamin