dan pedagang pengecer adalah sistem tunai dengan harga yang berlaku sesuai dengan harga pasar pada saat itu.
b. Saluran Tataniaga II
Saluran tataniaga dua digunakan oleh satu responden pedagang pengumpul desa dan empat petani responden. Saluran dua merupakan saluran terpendek pada
tataniaga nenas Palembang di Desa Paya Besar. Volume penjualan nenas pada saluran ini sebanyak 6.123 buah 6,86. Nenas yang dijual pada saluran dua
khusus nenas dengan kualitas super atau nenas buah pertama. Biasanya kualitas nenas lebih baik dan memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan
nenas buah kedua dan ketiga. Harga yang diterima petani adalah Rp. 2.000,00 per buahnya. Sedangkan, harga nenas di tingkat konsumen akhir adalah Rp. 5.500,00
per buah. Pedagang pengumpul desa membeli nenas secara langsung kepada petani
dengan cara langsung mendatangi lahan petani. Pada saluran dua, petani mengeluarkan biaya untuk tenaga pancung ataupun upah pemanenan.
Pengangkutan biasanya dilakukan oleh pedagang pengumpul dari lahan petani ke rumah pedagang pengumpul. Sehingga biaya angkut dari lahan petani ditanggung
oleh pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul desa juga menanggung biaya trasportasi dari desa ke tempat pedagang pengecer di Kota Palembang. Pedagang
pengumpul desa menjual nenas langsung ke pedagang pengecer yang berada di kawasan pasar Cinde Palembang. Hal ini dilakukan karena adanya ikatan
langganan yang terjalin antara pedagang pengumpul desa dengan pedagang pengecer di Pasar Cinde. Nenas diangkut dengan menggunakan mobil pick up dan
diantar langsung ke tempat pedagang pengecer sesuai dengan jumlah pesanan. Jumlah nenas yang diminta pedagang pengecer rata-rata 700 hingga 800 buah per
minggunya. Pedagang pengumpul desa dapat menjual nenas dengan harga yang lebih tinggi pada saluran dua mengingat kualitas nenas pada saluran dua sama
seperti nenas yang dipasarkan ke wilayah Jakarta. Pedagang pengecer menjual nenas langsung kepada konsumen akhir.
Biasanya pedagang pengecer menanggung biaya bongkar muat, biaya kuli, biaya retribusi, biaya sewa lapak dan biaya pengemasan. Pedagang pengecer menjual
nenas utuh dan nenas yang telah dibersihkan dari kulitnya. Biasanya konsumen
yang membeli nenas dalam jumlah sedikit akan meminta agar nenas langsung dibersihkan dari kulitnya. Pedagang pengecer menjual nenas dengan harga yang
tinggi kepada konsumen karena kualitas nenas dan nilai tambah yang diberikan. Pengemasan dilakukan pedagang pengecer dengan memasukkan nenas ke dalam
kantong plastik putih untuk nenas yang telah dibersihkan. Sedangkan nenas yang masih utuh dikemas dengan cara diikat menggunakan tali plastik.
Adapun sistem pembayaran yang dilakukan antara petani dengan pedagang pengumpul secara tunai. Hal ini disebabkan karena jumlah nenas yang
dibeli kepada pedagang pengumpul lebih sedikit. Sehingga pedagang pengumpul memiliki cukup uang untuk membeli nenas petani secara tunai. Sama halnya
dengan pembayaran ke petani, sistem pembayaran yang dilakukan pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen akhir juga dilakukan secara tunai.
c. Saluran Tataniaga III