Sedangkan enam pedagang lainnya atau sebesar 42,86 persen berumur lebih dari 40 tahun.
Pada umumnya pedagang responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 12 orang pedagang atau sebesar 85,71 persen. Untuk sebaran tingkat
pendidikan pedagang nenas juga bervariasi didominasi oleh pedagang yang tamat Sekolah Menengah Pertama SMP yaitu sebanyak enam orang atau sebesar 42,86
persen. Dua diantaranya tidak tamat Sekolah Dasar SD, satu orang pedagang merupakan tamatan pendidikan Diploma dan dua orang pedagang menyelesaikan
Sekolah Menengah Atas SMA. Berdasarkan tingkat pengalaman berdagang nenas, sebaran tingkat
pengalaman berdagang pedagang responden cukup beragam dengan jumlah terbesar adalah tingkat pengalaman lebih dari 10 tahun atau sebesar 50 persen.
Pengalaman pedagang dalam berdagang nenas akan berkaitan dengan jaringan perdagangan baik dengan petani maupun pedagang lainnya serta pengalaman
dalam mengahadapi berbagai peluang dan risiko dalam berdagang nenas.
5.5. Gambaran Umum Usahatani Nenas
Budidaya tanaman nenas terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, penyiangan dan pemanenan.
5.5.1. Pembibitan
Pembibitan nenas biasanya dilakukan sendiri oleh petani Desa Paya Besar. Petani responden mendapatkan bibit dari tunas akar anakan atau slip yaitu tunas
yang terdapat pada ujung pangkal buah nenas sebelumnya. Jenis varietas yang banyak dibudidayakan di Desa Paya Besar adalah jenis Queen atau lebih dikenal
dengan sebutan Nenas Palembang. Perbanyakan untuk jenis nenas ini sangat dianjurkan dengan menggunakan tunas karena memiliki jumlah anakan dan slip
banyak. Namun terdapat beberapa petani membeli bibit nenas kepada petani lainnya. Hal ini biasa dilakukan jika jumlah tunas dari tanaman sebelumnya belum
mencukupi kebutuhan tanam di lahan. Petani membeli bibit nenas dengan harga Rp.100 per bibit. Begitu juga sebaliknya, petani yang memiliki bibit berlebih
biasanya akan menjual bibit tersebut. Tunas yang dipilih menjadi bibit sebaiknya yang berukuran cukup besar dan masih muda. Jika tunas yang digunakan sudah
tua, maka akan berpengaruh tehadap ukuran buah nenas. Tunas yang baik memiliki diameter 4
– 5 cm dan tinggi lebih dari 30 cm. Untuk satu hektar lahan, petani menggunakan 15.000
– 40.000 bibit. Jumlah penggunaan bibit tergantung pada jarak tanam tanaman nenas. Rata-rata bibit yang digunakan oleh petani nenas
di Desa Paya Besar yaitu 30.000 bibit per hektar.
5.5.2. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan petani sebelum penanaman agar lahan yang akan ditanami bersih dari alang-alang, rumput, atau sisa batang yang masih
tertinggal di dalam tanah. Alat yang digunakan petani untuk mengolah lahan adalah cangkul. Tanah dicangkul sedalam ± 25 cm agar tanah gembur dan subur
saat akan ditanami. Kemudian diratakan lalu dibuat bedengan. Bedengan yang dibuat biasanya dengan jarak 80
– 100 cm antar barisan dan 35 – 50 cm jarak dalam barisan.
5.5.3. Penanaman
Setelah selesai pengolahan lahan maka selanjutnya kegiatan penanaman dilakukan. Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan sedalam 5
– 10 cm atau ± ¼ panjang bagian bibit. Jika bibit ditanam terlalu dangkal maka
perakaran tanaman nenas akan kurang kuat. Satu lubang tanam hanya dapat ditanami dengan satu bibit. Tanaman nenas sangat baik ditanam pada musim
penghujan karena tananam ini membutuhkan tanah lembab dan basah. Dari total bibit yang ditanam pada satu hektar lahan biasanya akan terjadi
kegagalan tanam sebesar 8 – 20 persen. Oleh karena itu, petani harus menyiapkan
bibit cadangan untuk kebutuhan penyulaman sebesar kegagalan tanam. Kegiatan penyulaman dilakukan petani sejak minggu ketiga atau keempat setelah tanam.
5.5.4. Pemeliharaan