Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Karakteristik Petani Responden

tanah di Desa Paya Besar pada umumnya berjenis tanah podsolik yang sebagian besar berwarna hitam atau abu-abu dengan tekstur pasiran. Desa Paya Besar berada pada ketinggian 140 mdpl dengan suhu rata-rata harian 27° C. Curah hujan di daerah ini sekitar 15 mm dengan jumlah bulan hujan 4 bulan. Sebagian besar lahan di Desa Paya Besar digunakan sebagai lahan perkebunan yaitu sebesar 1.800 Ha. Sedangkan sisa lahan lainnya digunakan untuk keperluan pemukiman, kuburan, perkantoran, sekolah dan hutan belantara. Jenis tanaman yang cocok dikembangkan di daerah ini adalah tanaman perkebunan seperti karet dan tanaman hortikultura seperti nenas, semangka dan sayuran. Secara geografis, wilayah Desa Paya Besar berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Menanti Selatan Muara Enim Sebelah Selatan : Desa Tedebak Ogan Ilir Sebelah Timur : Desa Talang Seleman Ogan Ilir Sebelah Barat : Desa Gaung Asam Muara Enim Secara umum, Desa Paya Besar termasuk desa yang mudah dijangkau karena letaknya strategis dan kondisi jalan yang menghubungkan desa dengan Ibu Kota Kabupaten sudah beraspal. Sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan besar maupun kecil. Hal ini sangat membantu petani dan lembaga pemasaran yang berada di Desa Paya Besar untuk mendistribusikan hasil panen ke daerah lain. Alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat adalah sepeda motor, sedangkan alat angkut yang digunakan untuk mendistribusikan hasil panen adalah truk dan pick up.

5.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Jumlah penduduk Desa Paya Besar pada tahun 2011 adalah 1.113 orang yang terdiri dari 552 orang laki-laki, 561 orang perempuan dan 300 kepala keluarga. Dari total jumlah penduduk tersebut, jumlah penduduk terbanyak yaitu berusia 31 – 40 tahun yaitu sebesar 271 jiwa. Komposisi penduduk berdasarkan usia di Desa Paya Besar secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah Penduduk Desa Paya Besar Berdasarkan Usia Tahun 2011 Kelompok Umur tahun Jumlah jiwa Persentase – 10 187 17 11 – 20 156 14 21 – 30 183 16 31 – 40 271 24 41 – 50 214 19 50 102 9 Jumlah 1113 100 Sumber: Monografi Desa Paya Besar, 2012 Jumlah penduduk yang berusia produktif atau usia kerja lebih banyak dibandingkan dengan penduduk yang tidak berada pada usia produktif. Penduduk yang berada pada usia produktif adalah 668 jiwa sedangkan yang berusia tidak produktif berjumlah 445 jiwa. Jumlah penduduk yang termasuk dalam usia produktif yakni berkisar antara usia 16 – 50 tahun. Tabel 13 . Jumlah Penduduk Desa Paya Besar Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2011 Mata Pencaharian Jumlah Penduduk jiwa Persentase Pertanian 780 70.08 Pedagang 22 1.98 Peternak 25 2.25 Pegawai Negeri Sipil 19 1.71 Polri 1 0.09 Montir 4 0.36 Bidan 2 0.18 Sumber : Monografi Desa Paya Besar, 2012 Berdasarkan mata pencahariannya, Desa Paya Besar didominasi oleh penduduk yang bekerja di bidang pertanian. Jumlah penduduk yang bekerja di bidang pertanian yaitu sebesar 780 jiwa atau 70,08 persen dengan rata-rata kepemilikan lahan sebesar 0,5 – 1 ha lebih. Penduduk Desa Paya Besar pada umumnya memilih bekerja sebagai petani pekebun yang mayoritas mengusahakan karet dan nenas serta tanaman hortikultura lainnya.

5.3. Karakteristik Petani Responden

Reponden dalam penelitian ini adalah petani yang melakukan usahatani nenas dan sedang melakukan pemanenan nenas di Desa Paya Besar. Petani responden yang dipilih sebanyak 30 orang dalam satu desa dengan menggunakan metode penarikan sampel secara purposive. Sebanyak 91 orang petani di Desa Paya Besar merupakan anggota kelompok tani. Terdapat empat kelompok tani dan satu gabungan kelompok tani di Desa Paya Besar. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa peranan kelompok ini belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sebuah kelompok seharusnya dapat menjadi wadah bagi para petani untuk saling bertukar informasi baik mengenai kegiatan budidaya maupun pemasaran nenas. Namun, petani melakukan penjualan nenas langsung kepada pedagang pengumpul desa secara individu dan belum pernah ada kegiatan penyuluhan mengenai budidaya nenas. Dari wawancara yang dilakukan dengan dua orang ketua kelompok tani bahwa kegiatan kelompok tani di Desa Paya Besar baru difokuskan pada budidaya tanaman tahunan seperti karet. Kedepannya diharapkan kegiatan kelompok dapat difokuskan pada komoditi nenas terutama dalam kegiatan budidaya dan pemasaran. Petani menyadari bahwa nenas merupakan komoditas yang potensial sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitasnya. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa karakteristik yang dinilai penting diantaranya usia, luas lahan, kepemilikan lahan dan pengalaman. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa umur petani responden di Desa Paya Besar berkisar antara 28 – 55 tahun. Sebanyak dua orang petani berumur kurang dari 30 tahun atau sebesar 6,67 persen. Hal ini menggambarkan bahwa kurangnya petani yang berusi a relatif muda ≤ 30 tahun. Pada umumnya pemuda Desa Paya Besar lebih memilih untuk bekerja di bidang lain dan menetap di luar desa setelah berkeluarga. Sedangkan kelompok usia tertinggi terdapat pada usia 31 – 40 tahun sebanyak 16 petani atau sebesar 53,33 persen. Kelompok usia ini termasuk ke dalam usia produktif atau usia kerja. Berikut karakteristik responden petani berdasarkan usia pada Tabel 14. Tabel 14 . Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Usia di Desa Paya Besar Tahun 2012 Kelompok Umur tahun Jumlah Responden orang Persentase ≤ 30 2 6,67 31 - 40 16 53,33 41 - 50 10 33,33 ≥ 51 2 6,67 Total 30 100,00 Tingkat pendidikan petani responden di Desa Paya Besar cukup bervariasi. Dari 30 orang petani responden, 12 petani diantaranya atau sebesar 40 persen hanya dapat menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP, tiga orang tidak menyelesaikan pendidikan formalnya, sembilan petani berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar dan enam lainnya hingga sampai pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA. Tingkat pendidikan yang baik biasanya berpengaruh terhadap kemampuan petani dalam mendapatkan informasi dan mengembangkan komoditas ini. Karakteristik petani responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Paya Besar tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 . Karakteristik Petani Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Paya Besar Tahun 2012 Tingkat Pendidikan Petani orang Persentase Tidak tamat SD 3 10 Tamat SD 9 30 Tamat SMP 12 40 Tamat SMA 6 20 Perguruan Tinggi - - Total 30 100 Luas penggunaan lahan usahatani nenas yang dimiliki petani responden beragam yakni mulai dari 0,5 ha atau lebih dari 0,5 ha. Status lahan yang dimiliki petani umumnya adalah milik sendiri. Kebanyakan petani mendapat lahan tersebut sebagai warisan atau sengaja dibeli dari orangtuanya. Hampir sebagian besar petani responden melakukan tumpang sari antara tanaman karet dan nenas. Nenas dijadikan tanaman sampingan oleh sebagian besar petani di Desa Paya Besar. Terdapat tujuh orang petani responden atau 23,33 persen yang tidak melakukan tumpang sari nenas dengan karet. Ketujuh petani ini melakukan budidaya nenas secara monokultur. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 23 petani atau sebesar 76,67 persen petani yang mengusahakan tanaman nenas pada luasan lahan 1 – 2 ha. Sedangkan untuk luasan lahan lebih dari dua ha dimiliki oleh lima petani dan luasan lahan kurang dari sama dengan 0,5 ha dimiliki oleh dua petani responden. Luasan lahan yang dimiliki petani memberikan gambaran terhadap jumlah produksi nenas yang dihasilkan petani. Semakin luas lahan yang dimiliki petani maka kapasitas produksi nenas diharapkan dapat tinggi pula. Karakteristik luas lahan yang dimiliki petani responden di Desa Paya Besar pada Tabel 16. Tabel 16 . Karakteristik Kepemilikan Luas Lahan Petani Responden di Desa Paya Besar Tahun 2012 Luas Lahan ha Petani orang Persentase ≤ 0.5 2 6,67 1 – 2 23 76,67 2 5 16,66 Total 30 100,00 Rata-rata petani responden berjenis kelamin laki-laki dan hanya terdapat satu petani yang berjenis kelamin perempuan. Petani merupakan pekerjaan utama penduduk Desa Paya Besar. Hampir semua kepala keluarga melakukan kegiatan pertanian sedangkan istri membantu suami untuk merawat kebun dan mengumpulkan hasil panen. Kegiatan pertanian juga dilakukan bersama anggota keluarga lainnya. Pengalaman bertani yang dimiliki oleh petani responden dapat mempengaruhi keberhasilan usahatani nenas. Petani yang sudah lama melakuan usahatani nenas biasanya memiliki pengalaman yang lebih dalam melakukan budidaya nenas. Kegiatan usahatani nenas ini dilakukan secara turun-temurun sehingga masih banyak petani di Desa Paya Besar yang melakukan kegiatan usahatani nenas secara tradisional. Karakteristik pengalaman petani responden dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 . Karakteristik Pengalaman Petani Responden dalam Usahatani Nenas di Desa Paya Besar Lama Bertani Nenas tahun Petani orang Persentase ≤ 5 3 10,00 6 – 10 10 33,33 11 – 15 5 16,67 16 – 20 7 23,33 20 5 16,67 Total 30 100,00 Dari hasil wawancara didapatkan bahwa terdapat sepuluh petani atau sebesar 33,33 persen yang melakukan usahatani nenas selama 6 – 10 tahun. Terdapat tiga petani yang baru melakukan usahatani nenas selama kurang dari sama dengan lima tahun.

5.4. Karakteristik Pedagang Responden

Dokumen yang terkait

POLA KERJA PETANI PLASMA KELAPA SAWIT (Studi Kasus di Desa Tania Makmur Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir,Sumatera Selatan)

0 13 2

KERAJINAN KAIN TENUN SONGKET DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DAERAH PALEMBANG DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

6 73 51

Analisis efisiensi tataniaga pupuk urea PT.Pupuk Sriwidjaya setelah adanya kebijakan subsidi (Studi kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan)

0 13 117

Analisis dayasaing buah nenas model tumpang sari dengan karet:kasus di Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Prabumulih dan di Desa Payaraman, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

2 12 169

Analisis Tataniaga Markisa Ungu di Kabupaten Karo (Studi Kasus Desa Seberaya, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara)

3 27 125

Etos Kerja Masyarakat Pesisir di Desa Simpang Tiga Jaya Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komring Ilir Provinsi Sumatera Selatan

2 8 118

Inventarisasi Batubara Bersistim di Daerah Pagardewa, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

0 0 13

PEMBENTUKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN, DAN KABUPATEN OGAN ILIR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 31

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI INOVASI PENGEMASAN MAKANAN DI KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN

0 1 6

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA AIR MUARA RAMBANG KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 20