Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Pengecer

kilogram muatan yang dibawa. Sedangkan biaya masuk truk ke Pasar Induk Kramat Jati dikenakan biaya sebesar Rp. 70.000,00. Pedagang besar juga melakukan fungsi pengangkutan berupa biaya bongkar muat serta biaya transportasi untuk pembelian nenas dalam jumlah besar oleh pedagang pengecer. Fungsi pengemasan dilakukan oleh pedagang besar di Pasar Induk Kramat Jati. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan karung plastik dan tali plastik. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang besar berupa kegiatan sortasigrading. Kegiatan ini dilakukan untuk menggolongkan ukuran, tingkat kematangan dan pemisahan buah nenas yang mengalami kerusakan karena busuk. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh pedagang besar diantaranya modal untuk pembelian nenas kepada pedagang pengumpul desa. Modal juga digunakan untuk pembiayaan lainnya berupa biaya retribusi, bongkar muat, sortasigrading dan biaya penyimpanan penyusutan. Informasi pasar berupa perkembangan harga beli dan harga jual nenas diperoleh dari sesama pedagang besar. Sistem pembayaran yang diterapkan oleh pedagang besar terhadap pedagang pengumpul desa dan pedagang pengecer adalah pembayaran dengan sistem pembayaran tunai.

6.3.4. Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer adalah pedagang yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Pedagang pengecer melakukan fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Pedagang pengecer membeli nenas dari pedagang besar ataupun langsung dari pedagang pengumpul desa. Nenas yang dibeli sesuai dengan jumlah pesanan. Fungsi pembelian terjadi pada saat adanya transaksi antara pedagang pengecer dengan pedagang besar atau pedagang pengecer dengan pedagang pengumpul desa. Pedagang pengecer lokal dan non-lokal biasanya langsung mendatangi pedagang besar untuk melakukan pembelian nenas. Sedangkan pedagang pengecer di Pasar Cinde Palembang menerima nenas dari pedagang pengumpul desa secara langsung di tempat pedagang pengecer. Fungsi fisik terdiri dari pengangkutan, penyimpanan dan pengemasan. Nenas yang dibeli dari pedagang besar biasanya diangkut sediri oleh pedagang pengecer. Berbeda halnya dengan pedagang pengecer yang membeli nenas langsung dari pedagang pengumpul desa biasanya nenas langsung diantar ke tempat pedagang pengecer. Fungsi penyimpanan dilakukan oleh pedagang pengecer jika nenas tidak habis terjual. Penyimpanan biasanya akan menimbulkan penyusutan pada buah sehingga terdapat biaya penyusutan yang harus dikeluarkan oleh pedagang pengecer. Fungsi pengemasan dilakukan oleh pedagang pengecer di Pasar Cinde Palembang maupun pedagang pengecer di pasar Jakarta Timur berupa pengemasan dengan menggunakan kantong plastik. Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang pengecer adalah penanggungan risiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Penanggungan risiko berupa penyusutan akibat penyimpanan, kerusakan nenas selama proses pengangkutan dan risiko nenas tidak terjual. Fungsi pembiayaan berupa modal untuk membeli nenas kepada pedagang besar, biaya retribusi, biaya bongkar muat dan penyimpanan. Sedangkan fungsi informasi berupa perkembangan harga beli dan jual yang diperoleh pedagang besar dan sesama pengecer dari pasar. VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR

7.1. Analisis Struktur Pasar

Dokumen yang terkait

POLA KERJA PETANI PLASMA KELAPA SAWIT (Studi Kasus di Desa Tania Makmur Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir,Sumatera Selatan)

0 13 2

KERAJINAN KAIN TENUN SONGKET DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DAERAH PALEMBANG DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

6 73 51

Analisis efisiensi tataniaga pupuk urea PT.Pupuk Sriwidjaya setelah adanya kebijakan subsidi (Studi kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan)

0 13 117

Analisis dayasaing buah nenas model tumpang sari dengan karet:kasus di Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Prabumulih dan di Desa Payaraman, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

2 12 169

Analisis Tataniaga Markisa Ungu di Kabupaten Karo (Studi Kasus Desa Seberaya, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara)

3 27 125

Etos Kerja Masyarakat Pesisir di Desa Simpang Tiga Jaya Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komring Ilir Provinsi Sumatera Selatan

2 8 118

Inventarisasi Batubara Bersistim di Daerah Pagardewa, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

0 0 13

PEMBENTUKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN, DAN KABUPATEN OGAN ILIR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 31

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI INOVASI PENGEMASAN MAKANAN DI KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN

0 1 6

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA AIR MUARA RAMBANG KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 20