Fungsi Tataniaga Kerangka Pemikiran Teoritis

c. Pertimbangan barang meliputi berapa besar nilai per unit barang tersebut, berapa besar dan berat barang, apakah mudah rusak atau tidak, bagaimana sifat teknis dari barang tersebut, apakah berupa barang standar atau pesanan, dan bagaimana luasnya produk lain perusahaan tersebut. d. Pertimbangan terhadap lembaga perantara meliputi pelayan yang dapat diberikan lembaga perantara, kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen serta volume penjualan dan pertimbangan biaya.

3.1.3. Fungsi Tataniaga

Tataniaga merupakan suatu kegiatan yang mencakup proses pertukaran serta serangkaian kegiatan yang terkait pada proses pemindahan produk baik berupa barang ataupun jasa dari sektor produsen ke konsumen. Beragam kegiatan produktif yang terdapat di dalam sistem tataniaga disebut dengan fungsi tataniaga. Pelaksanaan fungsi-fungsi tataniaga akan menetukan efisiensi dari pelaksanaan suatu sitem tataniaga. Tujuan dari pelaksanaan fungsi tataniaga adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Kemampuan suatu produk untuk memuasakan keinginan konsumen dapat diukur dengan utilitas yang mampu diberikan oleh produk tersebut. Utilitas merupakan nilai guna suatu produk yang meliputi nilai guna bentuk, nilai guna tempat, nilai guna waktu dan nilai guna kepemilikan. Secara umum Kohls dan Uhl 2002 membagi fungsi tataniaga ke dalam tiga golongan sebagai berikut: 1. Fungsi pertukaran exchange function yang meliputi aktivitas menyangkut pertukaran kepemilikan secara hukum atas produk diantara pembeli dan penjual. Fungsi ini terbagi menjadi: a. Penjualan selling, merupakan pengalihan produk kepada pihak pembeli dengan tingkat harga tertentu sebagai akibat dari pemberian nilai tambah dari produk tersebut. b. Pembelian buying terhadap produk-produk pertanian dilatarbelakangi oleh beragam tujuan diantaranya pembelian untuk konsumsi, pembelian untuk bahan baku seperti pembelian yang dilakukan oleh pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi yang siap pakai. 2. Fungsi fisik phisycal function merupakan aktivitas penanganan, pergerakan dan perubahan fisik dari produk dan turunannya, fungsi ini meliputi: a. Pengangkutan transportation, yaitu pemindahan barang-barang dari tempat produksi atau tempat penjualan ke tempat-tempat dimana barang- barang tersebut akan dipakai. Proses pengangkutan akan menciptakan nilai guna tempat. Dalam fungsi ini tentunya aspek terpenting yang perlu diperhatikan oleh pelaku tataniaga adalah biaya pengangkutan yang juga akan berdamapak pada penentuan dari harga produk tersebut ketika sampai di tangan konsumen. Proses pengangkutan juga sangat bergantung pada efektifitas dalam informasi dan komunikasi serta pemanfaatan teknologi yang ada sehingga efisiensi dalam proses pengangkutan dapat tercapai. b. Penyimpanan storage, berarti menahan barang-barang selama jangka waktu tertentu sejak produk dihasilkan atau diterima hingga sampai ke proses penjualan. Kegiatan penyimpanan menciptakan nilai guna waktu pada produk. Proses penyimpanan pada produk pertanian dilakukan mengingat produk-produk pertanian memiliki karakteristik khusus yang bersifat musiman. c. Pengolahan processing, merupakan suatu upaya mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap pakai. Fungsi ini menciptakan nilai guna bentuk pada suatu produk. Kegiatan pengolahan erat kaitannya dengan kegiatan penyimpanan khususnya pada produk yang sifatnya musiman. 3. Fungsi fasilitas facilitating function merupakan fungsi pendukung dari fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi ini meliputi kegiatan standarisasi dan grading produk, informasi pasar, fungsi pembiayaan serta fungsi penangulangan risiko. a. Standarisasi standardization dan grading Standarisasi merupakan penetapan suatu ukuran atau ketentuan umum yang diterima oleh umum sebagai sesuatu yang mempunyai nilai tetap serta membuat diferensiasi dari nilai produk yang diterima oleh konsumen. Grading adalah klasifikasi dari setiap atau sejumlah produk berdasarkan standar kualitas tertentu dan pemilahan dari produk-produk yang kategorinya tidak seragam menjadi seragam. b. Informasi pasar market intelligence Informasi mengenai pasar erat kaitannya dengan keputusan yang akan diambil oleh pelaku tataniaga. Misalnya terkait dengan perubahan harga di pasar, bagaimana pendistribusian serta penanganan produk di mata konsumen. c. Penanggulangan risiko risk bearing Kegiatan pemasaran suatu produk khususnya produk pertanian, kemungkinan dalam menghadapi risiko pada kegiatan bisnisnya cukup besar. Risiko-risiko tersebut diantaranya risiko kerusakan produk karena produk-produk pertanian bersifat bulky, voluminous dan perishable; risiko fluktuasi harga khususnya bagi komoditi yang bersifat musiman. Pengalihan risiko dapat dilakukan melalui kontrak pembelian dan penjualan serta melalui mekanisme hedging pada future market. d. Pembiayaan financing Fungsi yang menyangkut kegiatan penyediaan dana untuk membiayai proses produksi dan tataniaga sebuah produk ketika produsen harus menunggu untuk menerima pendapatan dari penjualan hasil panennnya.

3.1.4. Pendekatan Struktur, Perilaku, dan Keragaan Tataniaga

Dokumen yang terkait

POLA KERJA PETANI PLASMA KELAPA SAWIT (Studi Kasus di Desa Tania Makmur Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir,Sumatera Selatan)

0 13 2

KERAJINAN KAIN TENUN SONGKET DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DAERAH PALEMBANG DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

6 73 51

Analisis efisiensi tataniaga pupuk urea PT.Pupuk Sriwidjaya setelah adanya kebijakan subsidi (Studi kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan)

0 13 117

Analisis dayasaing buah nenas model tumpang sari dengan karet:kasus di Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Prabumulih dan di Desa Payaraman, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

2 12 169

Analisis Tataniaga Markisa Ungu di Kabupaten Karo (Studi Kasus Desa Seberaya, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara)

3 27 125

Etos Kerja Masyarakat Pesisir di Desa Simpang Tiga Jaya Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komring Ilir Provinsi Sumatera Selatan

2 8 118

Inventarisasi Batubara Bersistim di Daerah Pagardewa, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

0 0 13

PEMBENTUKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN, DAN KABUPATEN OGAN ILIR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 31

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI INOVASI PENGEMASAN MAKANAN DI KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN

0 1 6

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA AIR MUARA RAMBANG KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 20