3.55 Rekayasa Mesin Pencetak Bulir Beras Simulasi Dengan Bahan Baku Tepung Nonpadi

pencetak SRG dengan tujuan bulir yang dihasilkan mempunyai dimensi seperti beras Ciherang. Tabel 6.1 Penggunaan analisis sifat fisikokimia dalam penelitian Bahan yang dianalisis Ana- lisis Aplikasi optimasi formula Aplikasi rancang bangun Aplikasi optimasi pencetakan Berbagai bahan karbohidrat nonpadi a, b Konstanta fungsi kendala a,b Kriteria desain b Tepung beras varietas Ciherang a,b Kontanta sumber daya a,b Kriteria desain b Bulir beras Ciherang C Kriteria desain c Bahan pembanding dengan bulir SRG Bahan SRG a,b Hasil optimasi Kriteria desain b, bahan uji Bulir SRG c Hasil bulir Uji optimasi a Kadar air, abu, lemak, protein,karbohidrat, serat pangan, serat kasar, gula total, pati, amilosa dan amilopektin b Sudut luncur, derajat warna, massa jenis kamba c Dimensi bulir, massa jenis kamba, kekerasan bulir, bobot 1000 butir, derajat warnakecerahan, water uptake, rasio LB

6.2 Faktor Penentu Keberhasilan Rekayasa Mesin Pencetak SRG

Penentuan kriteria rancangan rekayasa mesin pencetak SRG bertujuan untuk menghasilkan bulir yang mendekati sifat fisik varietas beras Ciherang. Bagian-bagian mesin SRG yang memerlukan perhatian khusus agar tercapainya kriteria perancangan meliputi pengaturan sudut penyaluran tepung antara hopper dengan ruang cetak, dimensi ruang cetak, rasio pemadatan dan lama cetak. Bagian-bagian ini akan mempengaruhi berjalannya proses pencetakan dan tercapainya sifat fisik bulir yang diinginkan. Besar sudut penyaluran dari hopper ke ruang pencetakan ditentukan oleh besar sudut luncur bahan SRG sebesar 32.89 o . Sudut penyaluran dirancang agar dapat diatur sampai dengan 70 o yang bertujuan untuk mengantisipasi jika bahan yang akan digunakan mempunyai sudut luncur yang berbeda. Pengaturan sudut luncur ini cukup memadai karena sudut luncur bahan penyusun mempunyai rentang 25.34 o sampai 50.46 o dengan rata-rata 39.38±7.80 o dimana sudut luncur SRG berada pada kisaran tersebut. Pengaturan sudut penyaluran juga bermanfaat untuk mengantisipasi terjadinya sudut luncur yang berbeda pada