Analisis dan Validasi Model

untuk berbagai perlakuan mempunyai nilai sebesar 600-770 kgm 3 dengan massa jenis kamba yang maksimum sebesar 684.4 kgm 3 . Nilai ini mendekati massa jenis kamba beras varietas Ciherang 780±0 kgm 3 dan lebih besar dari massa jenis kamba untuk beras analog yang pernah dihasilkan yaitu sebesar 591 kgm 3 Budijanto dan Yuliyanti 2012. Dengan respon lama tekan, rasio pemadatan dan kadar air bahan maka besarnya massa jenis kamba SRG dapat diprediksi dengan menggunakan Persamaan 37 dengan uji validasi sangat tepat menggunakan Persamaan 2 Soemantri dan Thahir 2007. Dengan diketahuinya Persamaan 37 sebagai model maka massa jenis kamba akan dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan.

5.3.3 Kekerasan Bulir

Persamaan 38 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa Y 2 tidak signifikan dengan respon yang diberikan. Koefisien negatif terjadi pada linier A dan B, kuadratik A 2 dan C 2 dan interaksi AC yang dapat mengakibatkan turunnya nilai Y 2 , sedangkan pada linier C, kuadratik B 2 dan interaksi AB dan AC mempunyai koefisien positif yang dapat meningkatkan nilai Y 2 . Kekerasan bulir SRG akan semakin meningkat dengan kadar air bahan dan rasio pemadatan yang lebih rendah Gambar 5.3 dan akan semakin meningkat dengan meningkatnya lama tekan Gambar 5.4. Kekerasan bulir SRG diperoleh sebesar 0.949 N pada lama tekan 3.36 detik, rasio pemampatan 1.9 dengan kadar air 15.8. Kekerasan bulir SRG masih jauh dari kekerasan bulir beras varietas Ciherang sebesar 68±3.8 N serta beras analog hasil pembentukan bulir dengan twin roll yaitu 21.4 N Gultom et al. 2014. Gambar 5.3 Grafik 3D optimasi kekerasan bulir SRG terhadap rasio pemadatan dan kadar air bahan a Plot surface, b Plot countour R asi o pem adat an Kadar air ,bk a b

15.5 14.5

13.5 12.5

2.28 2.22

2.16 2.10

2.04 1.98

1.92 –

– – – 3.5 1 5 1 . 0.4 6 . 0.8 1 12.0 3.5 1 5 1 . 2 3 . 2.15 . 0 2 5 . 6 1 0.8 1.0 Rasio pemadatan Lama tekandetik 3.5 Hold Values – – – – 0.5 0.5 0.6 0.6 0.7 0.7 0.8 0.8 0.9 0.9 bulirN Kekerasan Kadar air ,bk Ke ke ra sa n buli r N Gambar 5.4 Grafik 3D optimasi kekerasan bulir SRG terhadap lama tekan dan kadar air bahan a Plot surface, b Plot countour Usaha peningkatan kekerasan bulir dapat dilakukan dengan penggunaan bahan tepung yang terpregelatinisasi sebagai bahan campuran Nariswara et al. 2013. Dengan pencampuran bahan yang terpregelatinisasi akan mampu memperkuat daya ikat antar partikel tepung interlocking bonds sedangkan penambahan kadar air akan mengalami kendala saat proses pengisian bahan campuran pada ruang cetak.. Usaha lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekerasan bulir yaitu dengan meningkatkan tekanan yang diberikan. Pada penelitian ini, tekanan maksimum yang diberikan adalah sebesar 5000 Ncm 2 . Menurut Nariswara et al. 2013, tekanan sebesar 12500 Ncm 2 diberikan untuk lebih meningkatkan kekerasan tablet. Hasil uji validasi antara data aktual untuk berbagai perlakuan dengan data hasil pendugaan yang dihasilkan dari penggunaan Persamaan 38 menunjukkan hasil yang tidak tepat MAPE5 walaupun keterwakilan data menunjukan siginfikan untuk semua perlakuan.

5.3.4 Water Uptake Bulir

Persamaan 39 Tabel 5.3 menunjukkan besarnya Y 3 tergantung terhadap ketiga respon yaitu lama tekan, rasio pemadatan dan kadar air. Koefisien negatif terjadi pada linier B dan C, pada kuadratik B 2 dan interaksi AC dan BC yang akan menurunkan nilai Y 3 . K oefisien positif pada linier A, kuadratik A 2 dan C 2 serta interaksi AB dapat meningkatkan nilai Y 3 . Water uptake bernilai maksimum terjadi pada kadar air rendah maupun tinggi dengan rasio pemadatan yang rendah. Water uptake juga akan bernilai maksimum pada kadar air rendah dan rasio pemadatan tinggi Gambar 5.5. Jika dilihat dari lama tekan, maka water uptake akan maksimum pada kadar air 16 dengan lama tekan 3.18 detik dan rasio pemadatan 1.9 Gambar 5.6. Nilai maksimum water uptake sebesar 3.84. Water uptake SRG lebih besar dari beras varietas Ciherang 2.0±0.21 gg dan masih dibawah beras SRI yang sebesar 3.75 gg Haqim et al. 2013. 3 1 .5 . 5 1 0.02 . 0 04 . 6 1 12.0 3 1 .5 . 5 1 5 4 3 2 5 . 16 0.08 Ke ke ra sa n buli r kg ..f Kadar air ,bk Lama tekandetik Lam a tek an det ik pem am pat ana Kadar air ,bk b

15.5 14.5

13.5 12.5

5.0 4.5

4.0 3.5

3.0 2.5

2.0 –

– – – – Rasio pemampatan 2.1 Hold Values – – – – – 0.03

0.03 0.04

0.04 0.05

0.05 0.06

0.06 0.07

0.07 0.08

0.08 bulirkg.f Kekerasan Gambar 5.5 Grafik 3D optimasi water uptake SRG terhadap rasio pemadatan dan kadar air bahan a Plot surface, b Plot countour Gambar 5.6 Grafik 3D optimasi water uptake SRG terhadap lama tekan dan kadar air bahan a Plot surface, b Plot countour Hasil uji validasi antara data aktual untuk berbagai perlakuan dengan data hasil dugaan yang dihasilkan dari penggunaan Persamaan 39 menunjukkan hasil yang sangat tepat dengan nilai MAPE sebesar 2.37 dengan keterwakilan data menunjukkan signifikan untuk semua perlakuan. Peningkatan water uptake lebih ditentukan oleh besarnya rasio pemadatan. Water uptake akan semakin besar dengan semakin padatnya bulir yang dihasilkan karena semakin banyak partikel yang terkandung dalam bulir akibat pemadatan bahan. Water uptake yang besar diharapkan mampu menahan kandungan air pada bulir setelah dimasak sehingga bulir lama terhidrasi.

5.3.5 Rasio LB

Persamaan 40 Tabel 5.3 menunjukkan besarnya Y 4 tergantung terhadap ketiga respon yaitu lama tekan, rasio pemampatan dan kadar air. Koefisien negatif terjadi pada linier A, B dan C, pada kuadratik A 2 dan interaksi BC yang akan menurunkan nilai Y 4 . Koefisien positif terjadi pada kuadratik B 2 dan C 2 serta interaksi AB dan AC yang dapat meningkatkan nilai Y 3 . Rasio LB semakin besar dengan meningkatnya kadar air bahan untuk rasio pemadatan yang rendah Gambar 5.7. Untuk rasio pemadatan 2.1 akan menghasilkan rasio LB maksimum pada kadar air tinggi Gambar 5.8. Nilai W ater uptake 13.5 . 5 1 6 2. .7 2 1 . 2 1 13.5 . 5 1 6 1 .5 5 1 . 2 2.00 3 2 . 5 2.8 Kadar air ,bk Rasio pemadatan R as io pem ada tan Kadar air ,bk a b Kadar air,bk

15.5 14.5

13.5 12.5

2.28 2.22

2.16 2.10

2.04 1.98

1.92 –

– – – Lama tekandetik 3.5 Hold Values – – – – 2.60

2.60 2.65

2.65 2.70

2.70 2.75

2.75 2.80

2.80 take water up 13.5 . 5 1 4 . 2 2.5 6 . 2 1 . 2 1 13.5 . 5 1 5 4 3 2 5 . 6 1 6 . 2 7 . 2 W ater uptake Kadar air ,bk L ama tekan de ti k Kadar air ,bk a b Lama tekandetik Kadar air,bk

15.5 14.5

13.5 12.5

5.0 4.5

4.0 3.5

3.0 2.5

2.0 –

– – Rasio pemadatan 2.1 Hold Values – – – 2.4

2.4 2.5

2.5 2.6

2.6 2.7

2.7 takegg water up