80.0 Rekayasa Mesin Pencetak Bulir Beras Simulasi Dengan Bahan Baku Tepung Nonpadi

bahan dengan kadar air yang berbeda. Pada rekayasa mesin SRG dengan sudut pengaturan 70 o ternyata masih belum mampu mengumpan bahan SRG dengan kadar air lebih dari 16 pada basis kering, hal ini diakibatkan terjadinya kohesi yang semakin besar Canovas et al. 2005 Dimensi ruang pencetakan didasarkan pada dimensi bulir beras varietas Ciherang dengan panjang sebesar 6.8±0.4 mm, lebar dan tebal 2.2±0.2 mm. Rata-rata panjang bulir yang dihasilkan lebih panjang dari yang diinginkan karena panjang ruang cetak yang dibuat melebihi ukuran yang ditetapkan. Kondisi ini tidak terjadi pada lebar ruang cetak yang dibuat sama seperti yang diharapkan. Sementara untuk ketebalan bulir yang dihasilkan menjadi beragam karena adanya perbedaan dalam rasio pemadatan bahan saat pencetakan. Dimensi ruang ini tidak harus didasarkan pada dimensi beras tertentu akan tetapi dapat dibuat sesuai dengan dimensi bulir yang diinginkan atau sesuai standar beras USDA. Pembuatan dimensi ruang juga sebagai upaya apabila kedepan akan dilakukan proses pencampuran bulir beras dengan bulir SRG sebagai upaya subtitusi. Rasio pemadatan pada saat pencetakan adalah pengisian bahan pada kedalaman ruang pencetak untuk dijadikan ketebalan sesuai dengan dimensi beras Ciherang sebesar 2.2 mm. Kedalaman ruang cetak dapat diatur 4.18-5.06 mm, dengan demikian pada saat pencetakan dapat dibuat rasio pemadatan sebesar 1.9, 2.1 dan 2.3. Dengan pengaturan ini mesin SRG akan menghasilkan bulir dengan dimensi dan massa jenis kamba seperti beras varietas Ciherang. Pengaturan lama cetak pada mesin pencetak SRG bertujuan untuk menjadikan bulir menjadi lebih kompak. Pengaturan dapat dilakukan dari 0 sampai 5 detik. Lama cetak akan mempengaruhi kapasitas bulir yang dihasilkan dimana peningkatan lama waktu cetak akan menurunkan kapasitas produksi mesin pencetak SRG. Pemberian lama cetak yang berbeda akan berpengaruh terhadap sifat-sifat bulir yang dihasilkan. Pengaturan sudut luncur, rasio pemadatan dan lama cetak pada mesin SRG adalah upaya untuk mengoptimalkan bulir selama proses pencetakan agar menghasilkan sifat seperti beras varietas Ciherang. Upaya untuk meningkatan kekerasan bulir agar mendekati sifat fisik beras dapat dilakukan dengan dua acara yaitu 1 meningkatkan tekanan yang lebih optimal sekitar 12500 Ncm 2 dari tekanan yang telah dilakukan dalam penelitian ini sebesar 5000 Ncm 2 , pemberian tekanan ini tidak dapat ditingkatkan lebih besar lagi mengingat massa jenis bulir yang dihasilkan oleh mesin SRG ini sudah mendekati dengan bulir beras Ciherang yang dijadikan acuan , 2 Cara yang kedua adalah meningkatkan daya ikatan antar partikel baik dengan cara menambahkan bahan patitepung yang telah terpragelatinisasi sehingga akan terjadi Interlocing bonds .

6.3 Formula Simulated Rice Grain SRG

Penggunaan Goal Linear Programming GLP yang diolah dengan linear programming LP dalam penyusunan formula bahan SRG telah mampu mendekati sifat fisikokimia yang diinginkan. Keunggulan metode ini dapat mengoptimasi lebih dari satu tujuan yang dilengkapi dengan pemberian bobot pinalti sebagai pilihan prioritas. Pada penelitian ini telah divariasikan bobot