Sifat Fisik Bulir dan Tepung Beras Varietas Ciherang dan Tepung

proses pencetakan dilakukan. Mekanisme ini akan mempermudah bulir keluar dari ruang pencetakan setelah proses pembentukan bulir selesai dilakukan. Untuk memberikan waktu pengikatan partikel tepung maka mesin pencetak bulir SRG telah dilengkapi dengan lama tekan yang dapat diatur antara 0-5 detik. Dengan waktu pengaturan lama tekan 2 detik yang secara aktual membutuhkan waktu proses selama 4 detik maka kapasitas mesin hanya mampu mencetak 900 bulirjam. Mesin SRG dilengkapi pemanas pada bantalan ruang cetak dengan pengaturan temperatur 25-80 o C Gambar 4.3e. Pengaturan ini dilakukan untuk persiapan proses terjadinya gelatinisasi pada bahan yang akan dicetak. Menurut Haryadi 2008, suhu gelatinisasi pati beras dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu beras bersuhu gelatinisasi rendah 70 o C, sedang 70-74 o C dan tinggi 74 o C. Prosedur pengoperasian mesin pencetak bulir SRG yang telah dirancang adalah a menghidupkan power untuk menghidupkan kompresor, sistim mekanik dan sistem kontrol, b melakukan pengaturan besarnya tekanan, lama tekan serta pilihan manual setiap proses atau sistem pencetakan secara terus menerus, c masukkan bahan SRG pada hopper, dan d mesin pencetak bahan SRG siap beroperasi.

4.3.3 Hasil Uji Fungsional Mesin Pencetak SRG

Mesin pencetak SRG menghasilkan panjang bulir yang lebih panjang dari pada bulir beras varietas Ciherang. Kondisi serrupa juga diperlihatkan pada pengujian tebal bulir dimana bulir SRG lebih tebal dibandingkan dengan bulir beras varietas Ciherang. Berdasarkan perhitungan, rasio bulir beras SRG adalah 2.5 sedangkan bulir beras varietas Ciherang adalah 3.1. Berdasarkan standar USDA Haryadi 2008 bulir SRG masuk dalam kategori agak bulat sementara beras varietas Ciherang masuk dalam kategori beras lonjong. Sebagai upaya memenuhi standar USDA, panjang lubang pencetakan dikurangi 3 mm dan kedalaman ruang cetak diatur rasio pemampatannya Gambar 4.3c. Berdasarkan modifikasi tersebut maka dapat dihasilkan tebal bulir SRG mendekati 2.2 mm dan rasio bulir 3.1. Berdasarkan pengujian, massa jenis bulir SRG lebih rendah daripada bulir beras varietas Ciherang Tabel 4.4. Massa jenis bulir SRG ditentukan oleh pengaturan rasio pemampatan sebesar 1.9 ketebalan ruang yang berisi tepung setebal 4.1 mm akan dikompres menjadi 2.2 mm, 2.1 dan 2.3. Pemberian rasio pemampatan 1.9 sampai 2.3 akan menghasilkan kisaran massa jenis sebesar 620 sampai 770 kgm 3 . Rasio pemadatan pada proses pencetakan menghasilkan bobot per 1000 butir seperti disajikan pada Tabel 4.4. Dengan rasio pemampatan 1.9 menghasilkan bobot 17.5 g1000 butir, sedangkan pengoperasian mesin pencetak pada rasio pemampatan 2.3 akan menghasilkan massa jenis seperti beras varietas Ciherang. Hasil pengukuran uji kekerasan terhadap bulir SRG adalah 0.1-2 N. Nilai ini masih jauh dari nilai kekerasan bulir beras varietas Ciherang Tabel 4.4. Kekerasan bulir SRG yang masih rendah mengakibatkan bulir masih rapuh. Pemberian tekanan lubang pencetakan sebesar 600 N belum mampu meningkatkan tingkat kekerasan terhadap bulir yang dihasilkan. Peningkatan kekerasan SRG dapat dilakukan dengan peningkatan daya ikat antar partikel bahan penyusun dengan cara menambah kadar air bahan atau dengan penambahan pati terpregelatinisasi Juhaeni et al. 2004 yang dapat meningkatkan capillary forces Pietsch 1991 dalam Canovas 2005 serta dapat dilakukan pemberian tekanan optimum pada saat proses pencetakan dilakukan. Bulir yang dihasilkan mesin pencetak bulir SRG dan perbandingannya dengan bulir beras Ciherang dapat dilihat pada Gambar 4.4. Tabel 4.4 Perbandingan fisik bulir SRG dan beras varietas Ciherang Sifat fisik Bulir SRG Bulir beras Ciherang Panjang bulir mm 7.1±0.4 6.8±0.4 Tebal bulir mm 2.8±0.4 2.2±0.2 Rasio bulir 2.5 3.1 Massa jenis bulir kgm 3 620-770 780 Bobot per 1000 butir g 17.5-29 26.3±0.1 Kekerasan bulir N 0.1 –2 62.6±12.4 Gambar 4.4 Bulir hasil mesin pencetak SRG dan beras varietas Ciherang

4.4 Kesimpulan

Sifat fisik beras dan berbagai sumber karbohidrat nonpadi digunakan sebagai dasar untuk memenuhi kriteria desain mesin pencetak SRG. Sifat fisik beras varietas Ciherang mempunyai panjang 6.8±0.4 mm, lebar 2.2±0.2 mm, bentuk lonjong, kekerasan bulir 62.6±12 N, massa jenis bulir beras 780±0 kgm 3 dan bobot1000 butir 27-28 g. Sifat fisik tepung beras varietas Ciherang mempunyai sudut luncur 42.85±0.99° dan massa jenis kamba 467.47±2.09 kgm 3 . Patitepung dari berbagai aneka sumber karbohidrat nonpadi menunjukkan rata-rata sudut luncur 39.38±7.80 o dan massa jenis kamba