Rekayasa Bulir Beras Buatan Mutu dan Sifat Fisikokimia Beras

Tabel 2.5 Sifat fisikokimia beras giling beberapa varietas padi Varietas padi Kadar amilosa Kadar protein Suhu gelati- nisasi o C Konsistensi gel mm Nisbah pemanjangan biji Bulu Rojolele 22.0 10.2 69.0 79.3 1.5 Cendrawati 24.5 5.0 68.3 66.5 1.7 Harawabaru 24.3 6.3 68.0 74.0 1.6 Wulung 24.0 7.3 67.5 47.5 1.6 Kewal 24.3 6.5 67.5 56.0 1.3 Cera lokal Angkong 23.4 9.2 72.0 63.0 1.4 Rendah Padan 27.5 6.1 74.3 35.0 1.4 Gadis Jambe 19.9 10.5 72.0 70.5 1.3 Sarimahi 23.0 9.7 72.0 44.0 1.3 Gadis Ciamis 20.3 10.7 72.0 50.0 1.3 VUTW Indonesia Serayu 26.1 9.8 78.0 63.8 1.4 Citarum 24.5 8.0 68.1 50.5 1.4 Cisadane 21.2 8.5 71.3 64.3 1.5 Semeru 25.4 8.6 66.0 65.5 1.6 B2761MR25732 21.9 8.3 74.4 74.7 1.4 Sumber : Damardjati dan Purwani 1991 dalam Haryadi 2008 Hasil pengujian perpanjangan biji selama penanakan dari beberapa beras Indonesia menunjukkan kisaran yang tidak begitu mencolok perbedaannya yaitu 1.3-1.7. Nisbah pemanjangan biji bukan merupakan persyaratan yang diminta oleh konsumen di Indonesia, tidak seperti sifat pemekaran nasi yang dipengaruhi oleh kadar amilosa Haryadi 2008. Mutu penerimaan nasi untuk beberapa varietas padi di Indonesia yang meliputi kekerasan kg dan kelekatan g cm, rasa, kepulenan dan aroma disajikan pada Tabel 2.6. Parameter kekerasan dan kelekatan diuji menggunakan alat Instron. Sedangkan rasa, kepulenan dan aroma menggunakan uji indrawi Damardjati 1983 dalam Haryadi 2008.

2.6 Optimasi

Proses optimasi bertujuan untuk memperoleh nilai yang paling mendekati sifat fisikokimia seperti beras yang disusun dari aneka sumber karbohidrat nonpadi. Menurut Siringoringo 2005, pemrograman linier PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan. Bentuk umum pemrograman linier untuk menyusun formula bahan SRG pada persamaan 1 sampai dengan 4. Fungsi tujuan: Meminimumkan z = c 1 x 1 + c 2 x 2 + ... + c n x n 1 dimana: z : nilai minimum untuk terpilihnya formula SRG Sumber daya yang membatasi: a 11 x 1 + a 12 x 2 + ... + a 1n x n = b 1 2 a 21 x 1 + a 22 x 2 + … + a 2n x n = b 2 3 … a m1 x 1 + a m2 x 2 + … + a mn x n = b m 4 x 1 , x 2 , …, x n ≥ 0 dimana: x 1 , x 2 , ..., x n x i : variabel keputusan yang jumlahnya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini, variabel tersebut merujuk pada jenis sumber karbohidrat yang digunakan. c 1 ,c 2 ,...,c n : koefisien yang merupakan konstribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan. Fungsi tujuan pada model matematik merupakan besarnya konstribusi aneka sumber karbohidrat yang akan ditambahkan. a 11 , ...,a 1n ,...,a mn : koefisien fungsi kendala pada model matematik yang merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang membatasi. Pada penelitian ini, koefisien tersebut merujuk pada kandungan gizi dan sifat fisik untuk setiap sumber karbohidrat b 1 ,b 2 ,...,b m : jumlah masing-masing sumber daya. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas. Tabel 2.6 Mutu penerimaan nasi untuk beberapa varietas padi di Indonesia Varietas padi Kekerasan kg Kelekatan g cm Rasa Kepulenan Aroma Bulu Rojolele 5.9 131 4.0 4.0 3.5 Cendrawati 5.6 176 3.9 3.9 3.6 Harawabaru 7.0 141 3.3 3.3 3.1 Wulung 8.1 117 3.0 3.0 3.5 Kewal 6.7 135 3.7 3.7 3.3 Cera Lokal Angkong 7.1 119 3.1 3.1 2.8 Rendah Padan 7.3 99 2.5 3.0 3.4 Gadis Jambe 6.9 126 3.5 3.4 3.1 Sarimahi 7.4 117 3.8 3.1 3.6 Gadis Ciamis 6.9 112 3.1 2.6 2.8 VUTW Indonesia Serayu 7.3 91 2.2 2.6 2.7 Citarum 7.2 126 3.4 3.1 3.6 Cisadane 5.9 126 3.3 4.0 2.7 Semeru 7.1 85 2.6 2.5 3.0

2.7 Response Surface Methodology

Response Suface Methodology RSM adalah sekumpulan metode matematika dan teknik-teknik statistika yang bertujuan membuat model dan melakukan analisis mengenai respon yang dipengaruhi oleh beberapa variabel Iriawan dan Astuti 2009. RSM merupakan suatu perancangan eksperimental statistika untuk pendekatan guna memperoleh pemahaman terhadap kondisi optimum dari suatu proses tanpa memerlukan data yang terlampau banyak Nuryanti dan Salimy 2008. RSM menggabungkan teknik matematika dengan teknik statistik yang digunakan untuk membuat dan menganalisis suatu respon Y yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau faktor X guna mengoptimalkan respon tersebut Raharjo dan Iman 2006. Hubungan antara respon Y dan variabel bebas dirumuskan pada Persamaan 5. = � , , , … . � + � 5 dimana: Y : variabel respon X i : variabel bebasfaktor i =1,2,3,...k d : error Hubungan antara Y dan X i dicari dengan menggunakan model orde pertama dalam mencari daerah optimum dan model orde kedua dalam mencari titik optimum. Hubungan antara Y dan X i untuk model orde pertama dituliskan dengan Persamaan 6 dan model orde kedua dengan Persamaan 7. = � + � + � + ⋯ + � � � +∈ 6 = + ∑ + ∑ + ∑ ∑ � = + ̃ �− � � ́ 7 dimana: a : koefisien regresi ß : koefisien intersep RSM dilakukan dengan serangkaian proses tahapan yaitu: 1 pengkodean masing-masing level eksperimen, 2 analisis model yang meliputi analisis varian model, uji kesesuaian model regresi, uji parameter secara serentak, analisis residual, indepedensi, keidentikan, kenormalan, penentuan titik stasioner dan analisis karakteristik permukaan respon Nuryanti dan Salimy 2008. Metoda yang akan digunakan untuk menemukan kondisi proses ideal dan formula yang optimum adalah rancangan percobaan Box-Behnken 2007. Respon yang dipilih tersebut dijadikan input data yang selanjutnya diproses oleh program RSM-Box-Behnken dengan perangkat lunak Minitab 14. 3 OPTIMASI FORMULA BAHAN BAKU CAMPURAN SUMBER KARBOHIDRAT NONPADI UNTUK PRODUKSI BULIR BERAS SIMULASI 1

3.1 Pendahuluan

Pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu intensifikasi usaha tani, ekstensifikasi lahan dan usaha diversifikasi produk. Intensifikasi adalah upaya untuk memaksimalkan potensi lahan dengan berbagai usaha agar setiap satuan luas menghasilkan produksi semaksimal mungkin. Kondisi ini akan mencapai suatu titik optimum dari suatu kegiatan produksi, baik dari segi benih, optimalisasi pemupukan, pengairan maupun pengolahan lahan. Ekstensifikasi adalah upaya memenuhi kebutuhan pangan dengan cara memperluas lahan pertanian. Usaha ini memerlukan pertimbangan akan ketepatan lahan yang sesuai untuk menghindari tekanan lingkungan yang beresiko kegagalan dan memerlukan biaya tinggi. Sedangkan diversifikasi produk pangan merupakan upaya untuk menggantikan kebutuhan karbohidrat beras dengan aneka sumber karbohidrat nonpadi. Indonesia mempunyai potensi yang besar baik dari segi jumlah penyebaran maupun aneka sumber karbohidrat nonpadi seperti singkong, garut, ganyong, sukun, ubi jalar, jagung, tales, gembili, suweg, gadung, huwi sawu, kimpul, kentang jawa dan sagu. Dengan potensi 52 juta ha hutan yang dikelola untuk menghasilkan kayu diperkirakan dapat diproduksi 1560 juta tontahun bahan pangan Suhardi et al. 1999. Potensi aneka sumber karbohidrat nonpadi mempunyai prospek untuk dikembangkan dalam menyusun pangan alternatif menggantikan makanan pokok mengingat karakteristik fisikokimia yang seperti beras. Saat ini sebenarnya diversifikasi pangan sudah berjalan. Rangkuti 2009 menyebutkan bahwa hal ini ditandai dengan kecenderungan menurunnya konsumsi beras per kapita dan meningkatnya konsumsi bahan makanan impor seperti terigu dan konsumsi ubi-ubian. Namun, pengembangan diversifikasi pangan untuk mengganti beras juga perlu memperhatikan kondisi psikologis masyarakat Indonesia dimana pengertian makan diinterprestasikan sebagai makan nasi yang berasal dari beras Haryadi 2008. Oleh sebab itu upaya membuat pangan alternatif untuk menggantikan beras berbahan baku aneka sumber kabohidrat nonpadi memerlukan perhatian dari segi kandungan gizi serta dari bentuk fisik bulirnya. Beberapa upaya dalam membuat bulir yang menyerupai beras telah dintroduksikan dengan berbagai penamaan bulir, bahan penyusun dan teknologi pembuatan bulirnya. Beras artifisial telah diproduksi dari berbagai sumber tepung dengan penambahan nutrien dan flavor yang tidak terdapat pada beras dan dicetak dengan menggunakan roll-type granulator Kurachi 1995. Simulated rice grain SRG telah dibuat dengan melakukan fortifikasi pada 1 Bagian tulisan ini telah dipublikasikan pada Internasional Journal of Scientific Engineering Research Vol 63:7-13, ISSN:2229-5581 pada bulan Maret 2015 dengan judul Optimizing the Formula of Composite Non-Rice Carbohydrate Sources for Simulated Rice Grain Production