Pendapatan Per kapita Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi WTP
69
pembangunan taman kota. Dalam proses pembangunan Taman Kota Waduk Pluit terdapat beberapa instansi yang turut membantu pembangunan taman tersebut.
Proses pembangunan taman terdiri dari relokasi warga guna pembebasan lahan, pembersihan lahan dari bangunan liar, dan pembangunan taman
4
. Relokasi warga yang tinggal di sekitar Waduk Pluit dilakukan oleh Pemprov
DKI sendiri dengan berbagai aparat yang terlibat. Relokasi bertujuan untuk memindahkan warga yang tinggal di sekitar waduk ke rumah susun-rumah susun
yang telah disiapkan atau ke tempat yang lebih layak untuk ditinggali. Pada dasarnya mereka adalah penduduk yang tinggal secara ilegal karena selama ini
mereka tinggal di suatu lahan yang diperuntukan oleh pemerintah sebagai RTH dimana PT. Jakpro sebagai pengelola lahan tersebut. Namun karena terdapat
oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dari kurangnya pengawasan oleh pemerintah dan pihak terkait maka pertumbuhan perumahan ilegal di sekitar
Waduk Pluit pun semakin tidak terkendali. Pembersihan bangunan liar dan pembangunan taman dilakukan oleh PT.
Jakpro dengan dana pembangunan yang bersumber dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan bantuan CSR dari beberapa perusahaan. Pembangunan berlangsung
dengan dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan taman di sisi waduk yang berada di Kelurahan Pluit, tahap kedua adalah pembangunan taman di sisi waduk
yang berada di Kelurahan Penjaringan. Saat ini proses pembangunan taman tahap pertama masih berlangsung. Pembangunan tahap pertama sudah berlangsung
dalam waktu kurang lebih 13 bulan dengan pencapaian pembangunan sebesar 80 dan telah menghabiskan biaya kurang lebih sebesar 20 miliar rupiah.
Penentuan strategi secara internal dilakukan dengan wawancara langsung dengang vice project manager pembangunan Taman Kota Waduk Pluit. Langkah
pertama adalah melakukan verifikasi dugaan faktor internal dari hasil pengamatan. Langkah kedua berupa verifikasi dugaan strategi SWOT berdasarkan kombinasi
strategi-strategi internal dan strategi-strategi eksternal. Langkah ketiga berupa pengisian tabel QSPM untuk penentuan strategi yang akan diambil secara internal.
4
Hasil wawancara dengan Bapak Ir. Purnomo sebagai Project Vice Manager PT. Jakpro tanggal 4 April 2014
70
Berdasarkan hasil pengisian tabel IFE, diperoleh bahwa faktor internal kekuatan berupa mendapatkan kepercayaan dan wewenang dari pemerintah
daerah dan penguasaan teknik pembangunan RTH atau taman kota menjadi faktor internal yang dinilai menjadi kekuatan terkuat yang dimiliki oleh PT. Jakpro.
Faktor kelemahan terbesar yang dinilai PT. Jakpro adalah sumber daya manusia yang terbatas dalam kualitas maupun kuantitas. Hasil penilaian IFE yang
dilakukan oleh PT. Jakpro sebagai lingkungan internal Taman Kota Waduk Pluit dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Nilai IFE RTH Taman Kota Waduk Pluit oleh PT. Jakarta Propetindo
Faktor Strategi Internal Bobot
Rating Skor Bobot x Rating
Kekuatan
Mendapatkan kepercayaan dan wewenang dari pemerintah daerah
0,17 4
0,67
Penguasaan teknik pembangunan RTHtaman kota
0,17 4
0,67
Pengalaman dalam pengelolaan RTHtaman kota
0,12 1
0,12 Ketersediaan lahan
0,13 1
0,13
Kelemahan
Anggaran yang terbatas 0,15
3 0,46
Sumber daya manusia yang terbatas kualitas danatau kuantitas
0,13 2
0,26 Sarana dan peralatan
0,13 1
0,13 Total
1 16
2,44