13
mengetahui manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar Ruang Terbuka Hijau dan untuk memperoleh nilai RTH tersebut secara moneter.
Untuk melakukan suatu formulasi strategi pengembangan sebuah wilayah terbuka atau taman di Inggris yang mempertimbangkan aspek internal dan
eksternal dengan pertimbangan nila intrinsic dan instrumental value, nilai dari taman dan ruang terbuka bagi penduduk, kontribusi dalam ambisi perbaikan
tempat tinggal dan bagaimana suatu taman atau ruang terbuka dapat mengantarkan tujuan dalam perbaikan lingkungan dengan cara perbaikan
kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran, pengembangan individu, pengembangan kota, dan komunitas maka digunakan analisis Strength Weakness Opportunity
Threat SWOT Curtin 2014.
2.3 Pengertian Willingness to Pay WTP
Willingness to Pay WTP merupakan pengukuran nilai atau jumlah maksimum yang ingin dibayar atau dikorbankan suatu individu untuk
mendapatkan atau mempertahankan manfaat berupa barang danatau jasa yang dapat dihasilkan suatu sumberdaya dan lingkungan. WTP berfungsi untuk
mendefinisikan nilai suatu sumberdaya dan lingkungan secara ekonomi dengan besaran moneter Fauzi 2004. WTP merupakan bagian dari CVM atau Contigent
Valuation Method yang digunakan pelaku survey untuk memperoleh preferensi yang dinyatakan suatu individu dalam menilai suatu keadaan lingkungan atau
sumberdaya yang bersifat nonmarket benefit value Connell and Walls 2005. Willingness to Pay WTP juga dapat bermakna preferensi seseorang
terhadap nilai suatu benda danatau jasa lingkungan adalah kesediaan dan kemampuan seseorang untuk mengorbankan sesuatu. Dalam keterkaitannya
dengan nilai moneter, „sesuatu‟ yang dimaksud adalah dalam ukuran uang atau harga. Harga yang hendak dibayar atau dikorbankan seseorang tentu akan berbeda
dengan orang lain, yang mengakibatkan perbedaan tersebut adalah preferensi dari masing-masing individu. Perbedaan preferensi tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa faktor seperti pendidikan, kebutuhan akan barang atau jasa lingkungan tertentu, pendapatan, jenis kelamin, dan beberapa faktor lainnya. Besaran
Willingness to Pay bersifat diminishing willingness to pay dengan asumsi awal
14
jika suatu individu tidak memiliki suatu barang atau jasa lingkungan tertentu, maka ketersediaan membayar orang tersebut akan tinggi, namun untuk
mendapatkan tambahan unit-unit berikutnya ketersediaan membayar orang tersebut akan menurun Barry and Martha 2002.
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Salah satu penelitian yang membahas estimasi nilai ekonomi dari RTH adalah penelitian alumni mahasiswa IPB Departemen Ekonomi Sumberdaya dan
Lingkungan bernama Damara 2011 yang berjudul Estimasi Nilai Ekonomi Ruang Terbuka Hijau pada Pemukiman di Kota Bogor Studi Kasus Harga Rumah
pada Perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi masyarakat dalam memilih tempat tinggal dengan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, selain itu tujuan selanjutnya adalah untuk
mengestimasi nilai ekonomi dari ruang terbuka hijau di area perumahan Kota Bogor dengan metode Hedonic Price Method.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan alasan dari masyarakat yang diperoleh melalui proses survey dengan wawancara terhadap pemilihan tempat tinggal,
beberapa hal yang menjadi alasan dalam memilih tempat tinggal antara lain ketersediaan infrastruktur dari pengembang perumahan yang telah tertata dengan
baik, lingkungan perumahan yang nyaman bagi masyarakat untuk bertempat tinggal, dan letak perumahan yang berada pada lokasi strategis. Dalam melakukan
estimasi nilai lingkungan RTH di perumahan, perkiraan fungsi hedonic price rumah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis regresi berganda.
Ada pun variabel yang digunakan dalam pendekatan analisis regresi berganda menggunakan dua variabel, yaitu variabel tak bebas dan variabel bebas. Variabel
tak bebas atau terikat yang digunakan adalah harga rumah. Variabel bebas yang digunakan adalah kepemilikan rumah, kepemilikan pekarangan, jumlah jenis
tanaman, jarak rumah ke taman umum, persepsi masyarakat terhadap kualitas udara, dan persepsi masyarakat terhadap kualitas air.
Untuk mengestimasi nilai ekonomi dalam Ln didapatkan persamaan: Estimasi Nilai RTH = Membandingkan nilai harga rumah yang berasal dari fungsi
15
persamaan regresi berganda semi-log, setelah dikalikan dengan mean masing- masing variabel dengan nilai harga rumah rata-rata. Hasil tersebut masih dalam Ln
maka untuk mengubahnya ke dalam rupiah diperlukan proses eksponensial dan didapatkan estimasi nilai ekonomi RTH = 209.241.574
– 200.434.887 = 8.806.687 yang berarti bahwa keinginan dan kemampuan masyarakat untuk berkorban
mendapatkan manfaat ruang terbuka hijau yang terdapat dalam harga rumah adalah sebesar Rp 8.806.687.
Penelitian yang kedua adalah penelitian dari Asyrafy 2008 yang merupakan alumni mahasiswa IPB Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan
dan Ekowisata yang berjudul Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan Hutan Kota Taman Margasatwa Ragunan TMR dalam mereduksi pencemaran udara akibat
kendaraan dengan metode analisis deskriptif dan kualitatif dan tujuan kedua adalah mengetahui nilai ekonomi Hutan Kota TMR berdasarkan pendekatan biaya
kesehatan dengan pendekatan Cost of Illness. Hasil penelitian tersebut menerangkan bahwa pencemaran udara yang
terjadi di lokasi penelitian didapatkan data melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, untuk Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu dengan jumlah kendaraan
rata-rata per jam sebanyak 2.856 dan 2.903 kendaraan. Data perhitungan tersebut tidak memasukkan beberapa jenis kendaraan seperti bus, sepeda motor, dan bajaj.
Hal ini dilakukan karena belum dilakukan uji emisi terhadap jenis kendaraan- kendaraan tersebut. Data tersebut diperkuat hasil wawancara dimana mayoritas
penduduk Ragunan dan Pasar Minggu mengatakan telah terjadi pencemaran di daerah mereka. Biaya berobat didapatkan dari data rumah sakit swasta dan
puskesmas yang telah diekstrapolasi. Penelitian yang ketiga merupakan penelitian dari Widiyawati 2013 yang
berjudul Valuasi Ruang Terbuka Hijau Tipe Pekarangan Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan Studi Kasus Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri,
Kabupaten Bogor. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pencemaran di lokasi penelitian dengan metode analisis deskriptif, tujuan yang kedua adalah
untuk mengetahui potensi kemampuan pekarangan dalam menyerap zat pencemar