80
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian mengenai valuasi nilai ekonomi RTH Taman Kota Waduk Pluit dengan pendekatan WTP dan formulasi
strategi implementasi RTH Taman Kota Waduk Pluit antara lain adalah: 1.
Keberadaan dari RTH Taman Kota Waduk Pluit menimbulkan dampak- dampak positif yang dirasakan secara langsung maupun tak langsung oleh
masyarakat. Urutan dampak positif yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah peningkatan kualitas pemandangan, peningkatan kualitas udara dan
penurunan dampak banjir. 2.
Berdasarkan hasil valuasi nilai ekonomi Taman Kota Waduk Pluit dengan pendekatan WTP masyarakat sekitar diperoleh nilai taman tersebut adalah
sebesar Rp 38.142.348.38715 tahun atau sama dengan Rp 2.542.823.226tahun. Meski nilai tersebut masih dibawah nilai moneter yang dibutuhkan untuk
merelokasi dan membangun Taman Kota Waduk Pluit, namun nilai tersebut sudah melebihi nilai pembangunan taman dan itu sudah mencerminkan
masyarakat yang sudah cukup peduli akan lingkungan. 3.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata secara positif adalah pendapatan per kapita, dummy status rumah dan dummy kepedulian lingkungan. Ada pun
faktor-faktor yang berpengaruh nyata secara negatif adalah lama tinggal. 4.
Berdasarkan hasil perumusan strategi SWOT dan perumusan pengambilan keputusan dengan QSPM diperoleh tiga strategi yang paling tepat untuk
memformulasi strategi implementasi Taman Kota Waduk Pluit adalah mengembangkan RTH, sosialisasi kepedulian lingkungan dan RTH pada
masyarakat dan peningkatan sarana dan prasarana pengamanan taman.
81
7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian mengenai valuasi nilai ekonomi RTH Taman Kota Waduk Pluit dengan pendekatan WTP dan formulasi
strategi implementasi RTH Taman Kota Waduk Pluit antara lain adalah: 1.
Perlunya penggalakkan pengembangan RTH lain di Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan keberadaan salah satu contoh dari RTH yaitu
Taman Kota Waduk Pluit yang telah menyumbang dampak-dampak positif yang dirasakan secara langsung maupun tak langsung oleh masyarakat, hal
tersebut menjadi acuan dalam pengembangan RTH di Jakarta. 2.
Terbukanya peluang pendanaan secara eksternal baik melalui CSR, pajak atau bantuan swadaya masyarakat karena berdasarkan hasil valuasi nilai ekonomi
Taman Kota Waduk Pluit dengan pendekatan WTP masyarakat, diperoleh bahwa mayoritas warga mau ikut menyumbang dalam pembangunan RTH
asalkan uang yang mereka sumbangkan dapat tersalurkan dengan transparan dan benar serta RTH tersebut dapat direalisasikan dengan baik.
3. Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai aspek teknis dari keberadaan RTH
dan manfaat secara teknis yang diberikan oleh sebuah RTH. Hal tersebut diperlukan karena penelitian ini hanya terbatas pada aspek nilai ekonomi dan
strategi implementasi dari suatu RTH khususnya Taman Kota Waduk Pluit.