Ruang Lingkup Penelitian Estimasi Willingness To Pay Masyarakat dan Formulasi Strategi Ruang Terbuka Hijau Taman Kota Waduk Pluit Jakarta Utara.

15 persamaan regresi berganda semi-log, setelah dikalikan dengan mean masing- masing variabel dengan nilai harga rumah rata-rata. Hasil tersebut masih dalam Ln maka untuk mengubahnya ke dalam rupiah diperlukan proses eksponensial dan didapatkan estimasi nilai ekonomi RTH = 209.241.574 – 200.434.887 = 8.806.687 yang berarti bahwa keinginan dan kemampuan masyarakat untuk berkorban mendapatkan manfaat ruang terbuka hijau yang terdapat dalam harga rumah adalah sebesar Rp 8.806.687. Penelitian yang kedua adalah penelitian dari Asyrafy 2008 yang merupakan alumni mahasiswa IPB Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata yang berjudul Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan Hutan Kota Taman Margasatwa Ragunan TMR dalam mereduksi pencemaran udara akibat kendaraan dengan metode analisis deskriptif dan kualitatif dan tujuan kedua adalah mengetahui nilai ekonomi Hutan Kota TMR berdasarkan pendekatan biaya kesehatan dengan pendekatan Cost of Illness. Hasil penelitian tersebut menerangkan bahwa pencemaran udara yang terjadi di lokasi penelitian didapatkan data melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, untuk Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu dengan jumlah kendaraan rata-rata per jam sebanyak 2.856 dan 2.903 kendaraan. Data perhitungan tersebut tidak memasukkan beberapa jenis kendaraan seperti bus, sepeda motor, dan bajaj. Hal ini dilakukan karena belum dilakukan uji emisi terhadap jenis kendaraan- kendaraan tersebut. Data tersebut diperkuat hasil wawancara dimana mayoritas penduduk Ragunan dan Pasar Minggu mengatakan telah terjadi pencemaran di daerah mereka. Biaya berobat didapatkan dari data rumah sakit swasta dan puskesmas yang telah diekstrapolasi. Penelitian yang ketiga merupakan penelitian dari Widiyawati 2013 yang berjudul Valuasi Ruang Terbuka Hijau Tipe Pekarangan Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan Studi Kasus Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pencemaran di lokasi penelitian dengan metode analisis deskriptif, tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui potensi kemampuan pekarangan dalam menyerap zat pencemar 16 dengan metode pendugaan data, tujuan ketiga dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ekonomi pekarangan dengan metode pendugaan jumlah penderita dan Cost of Illness dan tujuan yang terakhir adalah untuk melakukan valuasi pekarangan dengan metode selisih nilai dari dua lokasi penelitian yang berbeda. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kualitas udara dapat diketahui dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kualitas udara baku yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dan dalam penelitian ini adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah BLHD Kabupaten Bogor. Pencemaran udara yang terjadi menyebabkan potensi terjangkitnya penyakit dan jenis penyakit gangguan pernapasan diduga akibat dari pencemaran udara yang terjadi di desa tersebut ISPA merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak di derita warga Desa Gunung Putri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di RW 03 dan RW 06 sebanyak 77 dan 50 responden menyatakan bahwa pencemaran udara yang terjadi di Desa Gunung Putri akan mempengaruhi kesehatan. Penelitian yang keempat adalah sebuah tesis yang berjudul Kajian Ekologi Ekosistem Mangrove untuk Rehabilitasi di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara yang ditulis oleh Warongan 2009. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalsis kondisi sumber daya mangrove dan tingkat kerusakan serta pola ruang ekosistem mangrove serta memberikan alternatif strategi pengelolaan ekosistem mangrove dengan cara rehabilitasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Pengindraan Jarak Jauh dengan ER-Mapper 6.4, Sistem Informasi Geografi SIG dengan Arc View 3.3, Principal Component Analysis PCA dan analisis Strength Weakness Opportunity Threat SWOT. Dari hasil SIG menunjukan sebaran kerapatan dan tingkat kerusakan dari tinggi sampai rendah yang menghasilkan tiga pola ruang ekologi untuk rehabilitasi. Pola I dan II digunakan sebagai daerah rehabilitasi sedangkan polah III dijadikan pengembangan kawasan mangrove yang berkelanjutan. Dari hasil analisis SWOT didapatkan tujuh strategi rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Tiwoho. Ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.