Tahapan Willingness to Pay WTP

26 Jakarta terus berkurang. Saat ini jumlah RTH yang masih sangat minim dan tingginya polusi di Jakarta dapat menurunkan kualitas hidup. Penerapan UU Nomor 26 Tahun 2007 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi permasalahan minimnya ketersediaan RTH. Undang-Undang tersebut mangatakan bahwa suatu kota minimal memiliki 30 dari luas lahan untuk dijadikan RTH yang terdiri dari 20 RTH Umum dan 10 RTH Pribadi Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta 2009. Didukung Perda Jakarta mengenai RDTR yang turut mendorong pengembangan RTH di Jakarta yang menargetkan peningkatan RTH sebanyak 6 hingga 2030 akan meningkatkan jumlah RTH di Jakarta. Namun apabila kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan RTH rendah, maka Undang-Undang dan Perda tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini penting untuk menganalisis dampak positif secara sosial yang dirasakan masyarkakat dengan keberadaan RTH Taman Kota Waduk Pluit dengan menggunakan analisis deskriptif, pengestimasian nilai ekonomi dapat diperoleh dengan mencari nilai dari Willingness to Pay WTP masyarakat sekitar RTH Taman Kota Waduk Pluit Jakarta, penentuan faktor-faktor yang berpengaruh dapat dilakukan dengan regresi berganda dan memformulasikan strategi implementasi suatu RTH dengan SWOT dan QSPM. Setelah mendapatkan nilai ekonomi dan strategi implementasi dari keberadaan RTH Taman Kota Waduk Pluit maka diharapkan masyarakat di sekitar RTH dapat menghargai keberadaan RTH dan menjaganya. Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. 27 Gambar 1 Diagram kerangka pemikiran operasional Keterangan: = Ruang Lingkup Penelitian Dampak positif yang dirasakan masyarakat dengan keberadaan RTH Taman Kota Waduk Pluit. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP masyarakat Nilai ekonomi RTH Taman Kota Waduk Pluit Formulasi strategi implementasi yang tepat dari RTH Taman Kota Waduk Pluit Peningkatan kualitas lingkungan akibat keberadaan RTH Taman Kota Waduk Pluit Masalah lingkungan Penurunan kualitas hidup UU Nomor 26 Tahun 2007 dan RDTR Jakarta Pembuatan RTH Taman Kota Waduk Pluit Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara Kebutuhan lahan untuk non-RTH mengakibatkan kurangnya lahan untuk pembangunan RTH Masalah Sosial dan Budaya Masalah Ekonomi Menghitung nilai WTP Analisis Deskriptif Kualitatif Model linear regresi berganda Nilai ekonomi dari WTP masyarakat dan formulasi strategi implementasi RTH Taman Kota Waduk Pluit Analisis SWOT dan QSPM 28 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di kawasan RTH tepatnya di RTH Taman Kota Waduk Pluit yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kawasan tersebut merupakan pengembangan RTH hasil kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dengan CSR perusahaan-perusahaan yang beroprasi di Jakarta. Penelitian dilakukan selama kurun waktu dua bulan tepatnya pada April 2014 sampai dengan Mei 2014. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Lokasi penelitian Ada pun lokasi pengambilan sampel sejumlah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Lokasi pengambilan sampel

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dapat diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada sampel masyarakat yang tinggal dan menetap di sekitar RTH Taman Kota Waduk Pluit. Data primer digunakan untuk mencari manfaat jasa lingkungan dari Lokasi Pengambilan Sampel Lokasi Penelitian 29 keberadaan RTH Taman Kota Waduk Pluit Jakarta Utara dengan menggunakan WTP masyarakat di sekitar lokasi. Nilai WTP dapat diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada sampel masyarakat di daerah tersebut. Metode dalam mengambil sampel data menggunakan purposive sampling dikarenakan peneliti membutuhkan kriteria data yang sudah ditentukan, sesuai dengan kriteria responden yang diperlukan. Jumlah responden sebanyak 76 orang berdasarkan pengukuran sampel dengan metode slovin dengan alpha sebesar 15, namun jumlah responden yang bersedia membayar sebanyak 62 orang. Ada pun kriteria responden adalah warga sekitar pluit dan penjaringan yang merasakan keberadaan dari RTH Taman Kota Waduk Pluit. Berikut rumus Slovin Sevilla 2007: = � 1+ �× 2 ……………...2 dimana : n = Jumlah sampel dari metode slovin orang N = Jumlah populasi orang e = besaran error Selain kuisioner untuk membangun WTP, juga terdapat kuisioner yang digunakan untuk memformulasikan implementasi strategi pada RTH Taman Kota Waduk Pluit yang ditanyakan kepada pihak-pihak terkait baik secara internal maupun eksternal. Pihak internal dari Taman Kota Waduk Pluit adalah PT. Jakarta Propertindo PT. Jakpro selaku pembangun dan pengurus taman. Pihak eksternal yang berkaitan dengan Taman Kota Waduk Pluit adalah Kelurahan Pluit dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Data sekunder diperoleh dari PT. Jakpro, Dinas Pertamanan dan Pemakanan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta, Kelurahan Pulit, Kelurahan Pluit, literatur berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan sumber-sumber lainnya yang dapat mendukung penelitian ini.

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan metode kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan jenis informasi yang hendak diperoleh. Dalam pengolahan data-data kuantitatif digunakan beberapa software