67
diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan pola grafik scatterplot membentuk titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model WTP. Untuk lebih jelasnya,
masalah heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21 Grafik Scatterplot WTP RTH Taman Kota Waduk Pluit
6.6.3 Uji Autokorelasi
Hasi Uji Durbin Watson DW menunjukan bahwa nilai statistik DW pada model WTP pada penelitian ini adalah sebesar 2,13 yang tercantum pada Tabel
15. Nilai tersebut berada diantara 1,55 dan 2,46 yang mengindikasikan tidak terdapat masalah autokorelasi pada persamaan tersebut.
6.6.4 Uji Normalitas
Uji normalitas yang dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov memperoleh nilai P-value 0,15 lebih besar dari taraf nyata 15. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa data residual menyebar normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
6.7 Analisis Lingkungan Internal-Eksternal Taman Kota Waduk Pluit
Formulasi strategi dalam pengimplementasian suatu RTH taman kota diperlukan agar pengembangan RTH taman kota dapat berjalan dengan optimal.
Fitted Value
S ta
n d
a rd
iz e
d R
e si
d u
a l
10000000 8000000
6000000 4000000
2000000 2
1
-1 -2
Residuals Versus the Fitted Values
response is WTP
68
Formulasi strategi implementasi RTH taman kota dalam penelitian ini yang bertempat di Taman Kota Waduk Pluit Jakarta Utara menggunakan metode
Strength Weakness Opportunity Threat SWOT. Dalam penggunaan metode SWOT diperlukan penggalian tentang karakteristik lingkungan internal dan
karakteristik lingkungan eksternal untuk menyusun strategi yang cocok dengan kedua karakteristik tersebut. Penggalian karakteristik internal dan eksternal
dilakukan dengan cara pengamatan kondisi di lapang dan juga wawancara kepada instansi-instansi terkait dengan RTH Taman Kota Waduk Pluit secara internal
maupun secara eksternal. Faktor internal dan eksternal yang didapat dari hasil pengamatan dan
observasi dalam penelitian ini kemudian diverifikasi oleh pihak-pihak terkait dengan Taman Kota Waduk Pluit. Ada pun faktor-faktor internal berupa
kekuatan yang diperoleh adalah mendapatkan kepercayaan dan wewenang dari pemerintah daerah, penguasaan teknik pembangunan RTHtaman kota dan
pengalaman dalam pengelolaan RTHtaman kota. Faktor-faktor internal berupa kelemahan yang diperoleh adalah anggaran yang terbatas, sumber daya manusia
yang terbatas baik secara kualitas dan kuantitas, dan kurangnya sarana dan peralatan untuk membangun RTH.
Faktor-faktor eksternal berupa peluang yang diperoleh adalah dukungan publik, kepastian peraturan dan perundang-undangan mengenai RTH, perbaikan
dan peningkatan kualitas lingkungan, menjadi objek wisata, dan lokasi yang strategis. Faktor-faktor eksternal berupa ancaman yang diperoleh adalah
kesulitan dalam merelokasi warga ilegal, perubahan cuaca dan bencana, over capacity, vandalisme atau perusakan fasilitas umum pada RTH oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab, dan pedagang kaki lima serta pedagang liar.
6.7.1 Lingkungan Internal
6.7.1.1 PT. Jakarta Propertindo
PT. Jakarta Propertindo PT. Jakpro selaku perusahaan yang bertanggung jawab dalam membangun dan mengelola RTH Taman Kota Waduk Pluit
merupakan instansi internal terkait dengan pembangunan taman. PT. Jakpro yang bergerak di bidang properti secara keseluruhan yang merupakan perusahaan
Badan Usaha Milik Daerah BUMD baru pertama kali melakukan sebuah