Pancing tuna Bagan perahu

Tali pancing biasanya terbuat dari bahan nylon monofilament. Keuntungan dari jenis tali pancing jenis nylon monofilament yaitu kuat, tahan lama dan tidak busuk dalam air. Sedangkan untuk mata pancing umumnya terbuat dari baja atau bahan yang anti karat dan mempunyai berkait balik nomor 7 dan 9. Panjang tali pancing bervariasi antara 200 m sampai 300 m, dan ukuran tali pancing bernomor 500. Pemberat berbentuk kerucut dengan diameter 4 cm, tinggi 6 cm dan berat 500 gram. Kapal yang digunakan terbuat dari kayu dengan panjang 10-15 m, lebar 3 m tinggi 1.5 - 2 m. Kapal ini telah dilengkapi oleh palka untuk menyimpan ikan tuna dengan panjang 2 m, lebar 1.20 m tinggi 1.10 yang berkapasitas kurang lebih 1 ton.

4.2.3.5 Bagan perahu

Bagan perahu merupakan alat tangkap yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan yang diperkenalkan kepada nelayan-nelayan di Gorontalo Gambar 8. Komponen bagan perahu di Gorontalo Utara sama dengan bagan pada umumnya yang terdiri dari jaring bagan, perahu dan rumah bagan. Gambar 10 Bagian-bagian alat tangkap bagan perahu Sumber: Sudirman dan Mallwa, 2003. Bagan perahu di Gorontalo Utara, saat ini masih berskala tradisional. Hal ini, dilihat dari ukuran yang relatif kecil, pengoperasian masih dilakukan secara manual, alat bantu pengumpul ikan berupa lampu listrik 1.500 kw. Dipelataran bagan terdapat alat penggulung roller yang berfungsi untuk mengangkat jaring bagan pada saat dioperasikan dengan menggunakan tenaga manusia untuk memutar roller. Kontruksi bagan perahu berbentuk empat persegi pajang, jaring atau waring yang digunakan dipasang pada bingkai berukuran 12 x 12 meter persegi. Ukuran mata jaring 0,3 hingga 0,5 cm dan tidak bersimpul, sebab dengan jaring tanpa simpul akan memudahkan pengoperasian, peningkatan efektifitas serta daya tahan jaring. Perahu yang digunakan berukuran panjang 7 m hingga 10 m tergantung ukuran bingkai yang diinginkan oleh nelayan, mesin sebagai tenaga penggerak adalah mesin dalam 24 PK dan kapal terbuat dari kayu. Jenis ikan hasil tangkapan didominasi oleh ikan teri dengan jumlah trip per bulan mencapai 15-20 trip.

4.2.3.6 Sero

Unit penangkapan sero di daerah Gorontalo Utara umunmya terbuat dari kombinasi antara jaring dan bambu yang disusun menyerupai pagar Gambar 9, yang terdiri dari : 1 Penaju leader net Penaju merupakan bagian penting dari sero, berfungsi menghambat pergerakan ikan dan mengarahkan ke bagian jaring tempat ikan yang tertangkap terkumpul. Penaju terdiri atas tiang-tiang yang dipancangkan, jarak antar tiang sekitar 1,50 meter. Panjang penaju bervariasi pada ukuran sero berkisar antara 20-50 meter, 2 Serambi trap net Serabi adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan untuk sementara waktu sebelum memasuki kantong. Pada bagian ini ikan dikondisikan agar peluang untuk masuk ke dalam kantong menjadi lebih besar. Serambi berbentuk kerucut lebih efektif karena peluang memasuki kantong bagi ikan menjadi lebih besar dengan tinggi 1,5-2 meter dan ukuran mata jaring 0,5 cm, 3 Kantong cribe Kantong berguna untuk mengumpulkan ikan yang telah masuk ke dalam alat tangkap. Ukuran kantong harus cukup besar, agar mampu menjamin hasil tangkapan tetap hidup dan mengurangi keluarnya ikan yang sudah berada di dalam. Pada bagian inilah dilakukan pengambilan hasil tangkapan. Tinggi jaring 2-3 meter dengan ukuran mata jaring 0,5 cm, 4 Pintu enterance Pintu adalah tempat masuknya ikan setelah diarahkan oleh penaju. Pada bagian ini biasanya terdapat sepasang sayap wings yang berfungsi untuk mempercepat jalannya ikan masuk ke dalam serambi dengan tinggi jaring 1,5-2 meter dengan ukuran mata jaring 0,5 cm. Gambar 11 Bagian-bagian alat tangkap sero Sumber: Sudirman dan Malllawa, 2003.