Kelayakan unit penangkapan ikan

yang bernilai negatif atau pada keadaan biaya kotor lebih besar dari manfaat kotor. Persamaan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :                          n t t t t t t n t t t t t t C B i B C C B i C B C NetB 1 1 1 Dari persamaan tersebut tampak bahwa nilai Net BC, paling sedikit ada satu nilai B t – C t yang bernilai positif. Jika Net BC memberikan nilai 1, maka keadaan tersebut menunjukkan bahwa NPV 0. Apabila Net BC 1 merupakan tanda layak untuk sesuatu proyek, sedangkan bila Net BC 0 merupakan tanda tidak layak untuk sesuatu proyek. 3 Internal Rate of Return IRR, IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek. Setiap benefit bersih yang diwujutkan secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang diberi bunga selama sisa umur proyek. Dengan demikian IRR dapat dirumuskan sebagai berikut :   1 2 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR           Proyek dikatakan “layak” bila IRR dari tingkat bunga berlaku. Dengan demikian, bila IRR ternyata sama dengan tingkat bunga yang berlaku, maka NPV dari proyek tersebut sama dengan nol. Jika IRR dari tingkat bunga yang berlaku, maka berarti bahwa nilai NPV 0, berarti proyek tidak layak.

3.4.8 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan perikanan

tangkap Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SEM structural equation model. Data yang dimasukan dalam analisis ini adalah data primer yang dikumpulkan dari responden dan diolah secara kuantitatif, ditabulasi, dan selanjutnya diolah menggunakan model persamaan SEM. Persamaan SEM, variabel endogen laten Y dipengaruhi oleh variabel eksogen laten X. Penggunaan analisis SEM bukan untuk menghasilkan teori, tetapi menguji model yang mempunyai pijakan-pijakan teori yang benar dan baik. Berdasarkan pemikiran ini, maka interpretasi dari model dapat diterima atau ditolak. Apabila model tersebut belum baik, perlu diadakan modifikasi. Dalam penggunaan indeks modifikasi model, syaratnya adalah terdapat justifikasi teoritis yang kuat untuk memodifikasi model. Faktor-faktor yang akan dianalisis dalam pengembangan perikanan tangkap sebagai berikut; variabel Y terdiri atas pengembangan unit penangkapan ikan Y 1 dan sasaran pengembangan Y 2 . Sedangkan variabel X terdiri dari: produksi ikan X 1 , unit alat tangkap X 2 , sarana dan prasarana X 3 , aspek sosial X 4 , keamanan, kepastian hukun dan pengawasan X 5 aspek ekonomi X 6 . Setiap variabel dipengaruhi oleh interaksi dengan komponen lain yang secara rinci dapat dijelaskan: produksi ikan X 1 dipengaruhi oleh : musim X 1.1 , jarak antara daerah fishing ground dan fishing base X 1.2 zona penangkapan ikan X 1.3 , unit penangkapan ikan X 2 , dipengaruhi oleh : efektifitas menangkap ikan X 2.1 , kemudahan pengoperasian alat tangkap X 2.2 , kemudahan perbaikan alat tangkap X 2.3 , ramah lingkungan X 2.4 , keamanan hasil tangkapan X 2.5 , sarana dan prasarana X 3 dipengaruhi oleh: TPI dan pelabuhan perikanan X 3.1 , penyediaan es X 3.2 , tempat penampungan ikan X 3.3 , sarana informasi X 3.4 , tempat pengolah ikan X 3.5 , bengkel X 3.6 , BBM X 3.7 , kedai nelayan X 3.8 , aspek sosial nelayan X 4 dipengaruhi oleh : tingkat kepercayaan X 4.1 , kemampuan berkelompokberorganisasi X 4.2 , kecintaan terhadap pekerjaan X 4.3 , tenaga kerja X 4.4 , keamanan, kepastian hukum dan pengawasan X 5 dipengaruhi oleh: kepastian hukum X 5.1 , keamananX 5.2 , pengawasan X 5.3 , aspek ekonomi X 6 dipengaruhi oleh: pasar X 6.1 , kemitraan X 6.2 , dukungan modal X 6.3 , kestabilan harga ikan X 6.4 , kemudahan perizinan X 6.5 , pengembangan unit penangkapan ikan Y 1 dipengaruhi oleh: purse seine Y 1.1 , pancing ikan tuna Y 1.2 , bagan perahu Y 1.3 , bubu Y 1.4 , pancing ulur Y 1.5 , payang Y 1.6 sero, Y 1.7 gillnet Y 1.8 , Sasaran pengembangan Y 2 dipengaruhi oleh: menciptakan pertumbuhan ekonomi di daerah Y 2.1 , peningkatan produksi hasil tangkapan Y 2.2 , menjamin mutu hasil tangkapan ikan Y 2.3 . Analisis ditujukan untuk melihat terjadinya interaksi antara komponen dan mengetahui interaksi mana yang berpengaruh dalam pengembangan perikanan tangkap. Gambaran interaksi antara komponen-komponen tersebut diilustrasikan pada Gambar 3.