Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Perikanan Tangkap

semua pihak yang terlibat dalam kegiatan perikanan tangkap, khususnya nelayan, pengusaha, industri pengolahan ikan, dan masyarakat sekitar, menyelaraskan konflik kepentingan yang ada, dan mengoordinasikan semua pihak yang terlibat. Kemitraan dapat berfungsi sebagai berikut: 1 Menjamin kesinambungan pasok hasil tangkapan ikan dari nelayan untuk industri, konsumen dan kebutuhan pasar ekspot, sehingga akan mempengaruhi harga, 2 Menetapkan tingkat mutu, dan ukuran ikan, yang konsisten dan sesuai dengan selera konsumen, 3 Dapat mengidentifikasi sumber dana yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan perikanan tangkap. Kestabilan harga jual hasil tangkapan juga merupakan salah satu faktor penting, karena umumnya harga ikan relatif fluktuatif bergantung pada kualitas dan kuantitas hasil tangkapan. Fenomena lain yang sering menjadi permasalahan dalam upaya menjaga harga ikan yakni adanya aktifitas tengkulak yang sering merugikan nelayan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mengadakan kegiatan kemitraan baik berupa pembentukan koperasi nelayan, menjalin kerjasama dengan pengusaha lokal dan eksportir, ataupun menjalin kerjasama dengan perusahaan pengolahan ikan.

6.4 Model Pengembangan Perikanan Tangkap

Berdasarkan analisa sumberdaya ikan, kelayakan finansial unit penangkapan ikan dan analisis SEM untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara diperoleh beberapa langkah yang diharapkan dapat dilakukan dalam rancangan model pengembangan perikanan tangkap di daerah tersebut. Salah satunya adalah menentukan jenis ikan yang layak dan potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Gorontalo Utara berdasarkan kriteria MSY dan selanjutnya di lihat tingkat pemanfaatan dan peluang pengusahaan jenis ikan tersebut, menentukan unit penangkapan ikan yang layak berdasarkan aspek finansial, mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh dalam pengembangan perikanan tangkap, dan selanjutnya melihat aspek penunjang pengembangan perikanan tangkap berdasarkan hasil survei seperti terlihat pada Gambar 58. MODEL PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP PENGELOLAAN SDI TINGKAT PEMANFAATAN DAN PENGUSAHAAN PELUANG PEMANFAATAN DAN PENGUSAHAAN 1. Ikan Kuwe Tingkat Pemanfaatan 51,51 Tingkat Pengusahaan 27,57 2. Ikan Tembang Tingkat Pemanfaatan 69,32 Tingkat Pengusahaan 31,77 3. Ikan Kembung Tingkat Pemanfaatan 70,12 Tingkat Pengusahaan 62,18 4. Ikan Teri Tingkat Pemanfaatan 90,72 Tingkat Pengusahaan 69,10 5. Ikan Tuna Tingkat Pemanfaatan 95,61 Tingkat Pengusahaan 69,35 6. Ikan Tongkol Tingkat Pemanfaatan 98,00 Tingkat Pengusahaan 99,54 1. Ikan Kuwe Peluang Pemanfaatan 48,49 Peluang Pengusahaan 72,50 2. Ikan Tembang Peluang Pemanfaatan 30,68 Peluang Pengusahaan 68,24 3. Ikan Kembung Peluang Pemanfaatan 29,88 Peluang Pengusahaan 37,82 4. Ikan Teri Peluang Pemanfaatan 9,28 Peluang Pengusahaan 30,90 5. Ikan Tuna Peluang Pemanfaatan 4,39 Peluang Pengusahaan 30,65 6. Ikan Tongkol Peluang Pemanfaatan 2.00 Peluang Pengusahaan 0.46 UNIT PENANGKAPAN IKAN 1. Purse Seine NPV Rp 241.082.371 Net BC 1,56 IRR 24,63 2. Pancing Tuna NPV Rp 217.350.570 Net BC 1,95 IRR 32.50 3. Bagan Perahu NPV Rp 57.286.958 Net BC 1,48 IRR 22,88 4. Gillnet NPV Rp 12.782.057 Net BC 1,91 IRR 31,70 5. Payang NPV Rp 12.637.657 Net BC 1,30 IRR 18,97 6. Bubu NPV Rp 8.419.727 Net BC 1,84 IRR 30,29 7. Pancing Ulur NPV Rp 7.224.660 Net BC 1,76 IRR 28,65 8. Sero NPV Rp 4.639.917 Net BC 1,42 IRR 21,61 TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP DAN SDM ASPEK EKONOMI 1. Pasar t= 5,27 2. Kemitraan t=8,53 3. Dukungan modal t= 7,70 4. Kestabilan harga ikan t=6,40 FAKTOR BERPENGARUH DALAM PENGEMBANGAN PENUNJANG MODEL PENUNJANG PENGEMBANGAN 1. Perlu Pengaturan Zona Penangkapan Ikan 2. Perlu Pengelolaan Perikanan Tangkap yang Ramah Lingkungan 3. Mengoptimalkan peren TPI dan PPP 4. Penyediaan Tempat Penampungan IkanCold Storage 5. Penyediaan Tempat Mengolah Ikan Hasil Analisis Hasil Survei Gambar 58 Rancangan pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara.