Kemitraan Faktor Berpengaruh pada Pengembangan Perikanan Tangkap .1 Pasar

lambat. Penyebabnya adalah adanya faktor kondisi dan struktur yang spesifik dan berbeda dibandingkan dengan negara lain. Misalnya, kondisi dan struktur perekonomian kita masih diwarnai oleh mekanisme pasar yang belum efisien dan efektif. Seiring dengan itu, kita masih menjumpai berbagai bentuk kesenjangan, seperti kesenjangan antar daerah, antar kelompok pendapatan, antars ektor, antar pelaku ekonomi, dan sebagainya. Persoalan selanjutnya adalah bahwa di satu sisi, kita memang membutuhkan kemitraan usaha, khususnya kemitraan dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara. Tetapi di sisi lain, kondisi dan struktur ekonomi kita belum sepenuhnya kondusif untuk menumbuhkan kemitraan berdasarkan pertimbangan bisnis murni atau dorongan pasar yang bersaing sehat. Gerakan kemitraan perikanan tangkap sangat perlu dan harus berjalan efektif. Dengan gerakan kemitraan akan terjadi sinergi secara nasional antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil termasuk koperasi dalam sistim perikanan tangkap. Di samping itu dengan kemitraan terjadi proses ”belajar sambil bekerja learning by doing ” yang merupakan proses yang paling efektif dan efisien serta memperkokoh usaha mereka, khususnya bagi nelayan yang masih minim pengetahuannya dalam dunia usaha. Oleh sebab itu, kemitraan usaha yang kita kembangkan memiliki tujuan, yaitu: pertama-tama untuk memberdayakan koperasi nelayan, pengusaha, lembaga keuangan, dan usaha perorangan dalam kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara. Kemudian, tujuan lainnya adalah untuk menumbuhkan struktur dunia usaha nasional yang lebih kokoh dan efisien sehingga mampu menguasai dan mengembangkan pasar domestik serta sekaligus meningkatkan daya saing global. Dengan demikian, kemitraan dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara pada hakekatnya adalah pemaduan berbagai kompetensi yang dimiliki oleh pengusaha besar, menengah, kecil dan koperasi. Dalam kemitraan tersebut, pengusaha besar diharapkan berperan sebagai pemrakarsa sedangkan koperasi dan pengusaha kecil menengah sebagai mitra usaha. Berdasarkan hal tersebut, maka peran pemerintah dalam gerakan kemitraan masih sangat diperlukan, setidaknya pada tahaptahap awal yang sifatnya memotivasi dan mendorong pelaksanaan kemitraan. Peran pemerintah yang pertama dan paling utama adalah menciptakan iklim usaha yang sehat bagi kemitraan usaha. Selanjutnya pemerintah dapat berperan dalam memberikan pedoman tentang kemitraan melalui peraturan perundangan. Pemerintah juga berperan penting dalam memberikan informasi dan peluang kemitraan serta rencana teknis kepada usaha kecil dalam perencanaan kemitraan dan negosiasi bisnis. Pemerintah dapat mendukung kemitraan dengan memantapkan prasarana, sarana dan memperkuat kelembagaan, antara lain mengembangkan sistem dan lembaga keuangan. Berdasarkan penjelasan demikian, istimewanya dengan kemitraan alami adalah pemerintah berperan menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga mempercepat terwujudnya kemitraan.

6.4.3.3 Dukungan Modal

Dukungan modal sangat diperlukan bagi pengembangan perikanan tangkap untuk memasimalkan usaha dalam perikanan tangkap. Untuk mendapatkan dukungan modal baik dari pemerintah maupun swasta, maka perlu untuk memperbaiki iklim usaha agar tercipta suatu iklim ekonomi yang kondusif serta sehat, dimana pengembangan perikanan berjalan di atas landasan kebersamaan berusaha di antara berbagai pelaku ekonomi yang ada. Penciptaan iklim ekonomi seperti ini harus memungkinkan aktivitas ekonomi bisa berkembang secara merata, baik kegiatan investasi, kegiatan produksi dan distribusi maupun kegiatan penangkapan ikan. Permodalan merupakan aspek penting bagi arah perkembangan perikanan tangkap, perlu disesuaikan dengan berbagai tata cara perolehan modal dan mekanisme pembayaran yang disanggupi nelayan secara bersama dengan pemberi modal dan penerima modal usaha. Untuk itu, perlunya membangun kepercayaan dalam memperoleh modal. Hal ini, sesuai dengan pendapat Suyatno, et al 1999 bahwa seorang yang memperoleh kredit pada dasarnya adalah memperoleh kepercayaan atau dengan kata lain orang yang mendapat bantuan kredit adalah mereka yang telah mendapat kepercayaan untuk membayar lunas pinjamannya dalam jangka waktu tertentu. Menciptakan kondisi ideal tersebut, salah satu kunci utamanya terletak pada pola investasi yang saling percaya. Kebijaksanaan investasi harus bersifat dinamis dari waktu ke waktu, harus dibenahi dan harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan hasil tangkapan nelayan, baik jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan target yang hendak diwujudkan dalam pengembangan perikanan tangkap di Gorontalo Utara. Investasi itu sendiri pada dasarnya adalah merupakan instrumen yang dibutuhkan dalam aspek ekonomi Adanya bantuan permodalan maka, dapat meningkatkan peran para pengusaha kecil dan koperasi nelayan berkembang secara dinamis serta mempunyai kedudukan yang sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya, maka kepada pengusaha kecil dan koperasi perlu diberi bantuan baik dari pemerintah sendiri dalam bentuk kemudahan-kemudahan maupun dari pengusaha menengah dan besar dalam bentuk kerjasama usaha atau kemitraan.

6.4.3.4 Kestabilan Harga

Pentingnya kestabilan harga dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara, karena merupakan cikal bakal, dimana produsen hasil tangkapan ikan dalam hal ini nelayan mempunyai keterkaitan erat dengan konsumen atau industri pengolahan ikan, pedagang ikan atau eksportir. Polanya adalah terjalinnya kerjasama untuk menstabilkan harga produksi ikan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Mengoptimalkan produksi hasil tangkapan dan menjamin mutu perlu dilakukan untuk menstabilkan harga ikan. Produksi hasil tangkapan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan lokal dalam Kabupaten Gorontalo Utara untuk menjamin agar konsumen dan pedagang mempunyai input produksi yang berkelanjutan, selain juga menjamin terciptanya pasar lokal di dalam suatu wilayah, sehingga diharapkan aliran barang dan uang terjadi secara efisien. Selanjutnya baru menciptakan pasar eksport. Hal ini, menjaga kurang stabilnya pasar internasional dan banyak aturan yang harus dipenuhi dalam pasar eksport. Bila memungkinkan kerjasama untuk menstabilkan harga melalui pasar eksport perlu aturan yang saling menguntungkan.