Produksi, upaya penangkapan dan CPUE ikan teri
Tabel 16 Produksi dan upaya penangkapan ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010
Tahun Produksi
ton Upaya penangkapan
rip 2003
119 1.464
2004 171
2.304 2005
150 2.428
2006 116
1.921 2007
181 3.265
2008 179
2.686 2009
181 3.096
2010 176
2.905 Rata-rata
159 2.508
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Perkembangan produksi ikan teri selama periode delapan tahun 2003- 2010 menunjukkan fluktuasi yang normal dengan kecenderungan meningkat,
namun pada tahun 2010 produksi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang terlihat pada Gambar 25.
Gambar 25 Perkembangan produksi ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Jumlah produksi hasil tangkapan ikan teri diantaranya dipengaruhi oleh upaya penangkapan ikan effort. Trip merupakan jumlah hari melakukan usaha
penangkapan ikan. Semakin tinggi jumlah upaya penangkapan biasanya diikuti oleh peningkatan jumlah produksi, dan menurunnya jumlah upaya penangkapan
mengakibatkan penurunan produksi ikan teri Lampiran 5
Perkembangan upaya penangkapan ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara selama delapan tahun periode 2003-1010 memiliki kecenderungan meningkat
Gambar 26. Akan tetapi, pada tahun terakhir 2010 terjadi penurunan upaya penangkapan.
Gambar 26 Perkembangan upaya penangkapan ikan teri pada alat tangkap bagan perahu di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
CPUE merupakan pembagian antara produksi dengan upaya penangkapan. Nilai CPUE mencerminkan produktivitas dari unit penangkapan yang digunakan
untuk menangkap ikan teri Tabel 17. Tabel 17 Nilai CPUE ikan teri pada alat tangkap bagan perahu di Kabupaten
Gorontalo Utara Tahun 2003-2010 Tahun
Hasil tangkapan ton
Upaya penangkapan trip
CPUE tontrip
2003 119
1464 0.0813
2004 171
2304 0.0742
2005 150
2428 0.0618
2006 116
1921 0.0604
2007 181
3265 0.0554
2008 179
2686 0.0666
2009 181
3096 0.0585
2010 176
2905 0.0606
Rata-rata 159
2509 0.0649
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Sejak periode tahun 2003-2010, nilai CPUE ikan teri berfluktuasi. Tahun 2003 sampai 2007 nilai CPUE mengalami penurunan hingga mencapai 0.0554
tontrip. Nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2003 sebesar 0.0813 tontrip dan CPUE terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 0.0554 tontrip.
Standardisasi dari alat tangkap tidak dilakukan, hal ini karena produksi ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara hanya menggunakan satu alat tangkap yaitu bagan
perahu. Korelasi atau hubungan antara nilai CPUE dengan upaya penangkapan
ikan tembang diperlukan untuk mengetahui kecenderungan produktivitas alat tangkap terhadap sumberdaya ikan teri. Korelasi antara CPUE dengan upaya
penangkapan ikan teri menunjukkan hubungan yang negatif, yaitu semakin tinggi upaya penangkapan maka semakin rendah CPUE-nya. Korelasi negatif tersebut
mengindikasikan produktivitas alat tangkap akan menurun apabila upaya penangkapan mengalami peningkatan.
Gambar 27 Hubungan CPUE dengan upaya penangkapan ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Gambar 27, menjelaskan bahwa perubahan atau penambahan upaya penangkapan tidak selalu diikuti penambahan produksi ikan teri. Hal ini,
mengindikasikan bahwa peningkatan effort atau upaya penangkapan yang berlebihan akan menguras sumberdaya ikan teri, karena tidak sebanding dengan
rekruitmen dan dalam jangka panjang akan menimbulkan overfishing.
Hubungan antara produksi C dengan CPUE terhadap upaya penangkapan f menghasilkan nilai a intercep sebesar 0.092 dan b slope sebesar -0.0000109
sehingga persamaan lestari Schaefer adalah : C = 0.09βf − 0.0000109f
2
Persamaan Schaefer diperoleh nilai a dan b yang dapat digunakan untuk mengetahui upaya penangkapan optimum yaitu F opt = 4.204 triptahun. Setelah
memasukkan nilai upaya optimum F opt tersebut ke dalam persamaan penangkapan lestari, sehingga diperoleh tingkat produksi lestari MSY sebesar
194 tontahun. Hubungan antara produksi lestari dengan effort dan produksi aktual dengan effort pada perikanan teri di Kabupaten Gorontalo Utara.
Gambar 28 Maximum sustainable yield ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2003 - 2010.
Gambar 28, menunjukkan bahwa pemanfaatan ikan teri sejak tahun 2003- 2010 masih di bawah MSY dan upaya penangkapan optimum. Akan tetapi, pada
tahun 2008, 2007, 2009, dan 2010 tingkat pemanfaatan ikan teri sudah mendekati batas MSY dan upaya optimum.
Persentase antara hasil tangkapan ikan teri dengan nilai MSY maximum sustainable yield menunjukkan tingkat pemanfaatan dari ikan teri, sedangkan
persentase antara effort dengan effort optimum menunjukkan tingkat pengusahaan dari produksi ikan teri. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan selama
periode delapan tahun 2003-2010 tingkat pemanfaatan ikan teri berkisar antara 61,34-93,50 dan tingkat pengusahan produksi berkisar antara 34,82-77,67
Tabel 18.
Tabel 18 Tingkat pemanfaatan dan pengusahaan ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010
Tahun Cacth
ton MSY
ton F standar
trip Fopt
trip Tingkat
pemanfaatan Tingkat
pengusahaan 2003
119 194
1.464 4.204
61.34 34.82
2004 171
194 2.304
4.204 88.14
54.80 2005
150 194
2.428 4.204
77.32 57.76
2006 116
194 1.921
4.204 59.79
45.70 2007
181 194
3.265 4.204
93.30 77.67
2008 179
194 2.686
4.204 92.27
63.89 2009
181 194
3.096 4.204
93.30 73.64
2010 176
194 2.905
4.204 90.72
69.10
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara