2.2.3 Hand line
Hand line atau pancing ulur adalah salah satu alat tangkap yang paling dikenal oleh masyarakat umum, terlebih dikalangan nelayan. Prinsip penggunaan
pancing adalah dengan meletakan umpan pada mata pancing, lalu pancing diberi tali, setelah umpan dimakan ikan, maka mata pancing akan termakan oleh ikan
dan dengan tali manusia menarik ikan Ayodhyoa, 1975. Pada prinsipnya pancing terdiri dari dua komponen utama yaitu : tali line
dan pancing hook. Jumlah mata pancing yang terdapat pada tiap perangkat satuan pancing terdiri satu atau lebih mata pancing. Sedangkan ukuran mata
pancing bervariasi disesuaikan dengan besar kecilnya ikan yang akan ditangkap Subani dan Barus, 1989.
Pancing ulur adalah sistem penangkapan yang mempergunakan mata pancing dengan atau tanpa umpan yang dikaitkan pada tali pancing dan secara
langsung dioperasikan dengan tangan manusia. Ciri khas dari alat ini adalah bisa dioperasikan di tempat yang alat tangkap lain sukar dioperasikan, misalnya
tempat-tempat yang dalam, berarus cepat atau dasar perairan yang berkarang. Alat ini dapat dioperasikan oleh satu atau dua orang.
Keberhasilan usaha penangkapan ikan pada alat tangkap pancing tergantung dari beberapa faktor, diantaranya adalah pemilihan umpan yang cocok
untuk ikan target. Umpan berfungsi menarik perhatian ikan, sehingga ikan akan memakan umpan yang terkait pada pancing. Mekanisme ikan yang tertangkap
dengan pancing disebabkan karena ikan terangsang atau tertarik pada umpan, kemudian berusaha membawa pancing yang terdapat umpan dan akhirnya pancing
terkait pada mulutnya Subani dan Barus, 1989.
2.2.4 Payang
Menurut International Standard Statistical Classfication of Fishing Gear ISSCFG vide FAO 1990 payang digolongkan kedalam boat seine. Disainnya
terdiri atas dua sayap, badan dan kantong mirip trawl. Jaring ini dioperasikan dari kapal dan ditarik dengan dua tali selembar.
Menurut klasifikasi Von Brandt 2005 payang termasuk kelompok seine net yaitu alat tangkap yang memiliki warp penarik yang sangat panjang dengan
cara melingkari wilayah seluas-luasnya dan kemudian menariknya ke kapal atau
pantai. Seine net terdiri dari kantong dan dua buah sayap yang panjang, serta dilengkapi pelampung dan pemberat.
Jaring payang terdiri atas bagian sayap wing, badan body dan kantong code end. Semua bagian jaring ini dibuat dengan cara disambungkan mulai
bagian kantong sampai bagian sayap dimana ukuran mata jaring mesh size dari bagian kantong hingga kaki semakin membesar. Umumnya terbuat dari bahan
sintesis karena bahan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan penggunaan bahan alami, tidak perlu perlakuan seperti penjemuran serta sangat
kuat dan tidak banyak menyerap air. Nilon merupakan salah satu contoh bahan sintesis yang sangat baik untuk payang atau seine net.
Ikan yang tekurung dalam jaring payang diharapkan dapat masuk kedalam kantong. Fungsi ukuran mata jaring pada kantong hanya merupakan dinding
penghadang, semakin kecil ukuran mata jaring berarti semakin sedikit ikan yang meloloskan diri. Pembukaan kantong juga dipengaruhi oleh gaya tarik tersebut,
oleh sebab itu perlu adanya batasan ukuran mata jaring dengan pehitungan besar ikan girth. Kecepatan melingkar dan menarik jaring pada setiap operasi serta
pembukaan mulut jaring menentukan operasi penangkapan Ayodhyoa, 1981.
2.2.5 Bubu
Bubu merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan-ikan karang. Beberapa keuntungan
menggunakan bubu seperti: bahan mudah diperoleh dan harga relatif murah, desain dan konstruksinya sederhana, pengoperasiannya mudah, tidak memerlukan
kapal khusus, ikan hasil tangkapan masih memiliki tingkat kesegaran yang baik dan alat tangkap dapat dioperasikan di perairan karang yang tidak terjangkau oleh
alat tangkap lainnya Iskandar dan Diniah, 1999. Bubu adalah alat tangkap yang cara pengoperasiannya bersifat pasif yaitu
dengan cara menarik perhatian ikan agar masuk kedalamnya. Prinsip penangkapan bubu adalah membuat ikan dapat masuk dan tidak dapat keluar dari bubu
Sainsbury, 1996. Secara garis besar komponen bubu di bagi menjadi tiga bagian, yaitu
badan body, mulut funnel dan pintu. Bubu biasanya terbuat dari bahan anyaman bambu, anyaman rotan atau anyaman kawat. Bentuk bubu sangat