Ikan kuwe Caranx sp

perenang cepat dengan tubuh yang padat, dasar ekor yang meramping dan bentuk ekor yang tajam. Daerah habitat ikan kuwe memiliki rentang lingkungan yang luas, dari daerah estuaria, perairan dangkal dan laguna ketika masih juvenil dan ke daerah karang lebih dalam, atol lautan lepas dan perairan luas ketika dewasa. Ketika masih Juvenil, ikan kuwe hidup di daerah di perairan dengan salinitas rendah seperti danau di daerah pantai dan muara sungai. Spesies ini biasa terlihat bergerak disepanjang dinding karang yang menurun di perairan tropis. Ikan kuwe berubah habitatnya setiap waktunya dalam sehari. Aktivitas ikan tertinggi adalah ketika fajar atau sore dan biasanya merubah lokasi ketika mendekati matahari terbit dan tenggelam. Ikan ini juga melakukan migrasi untuk melakukan pemijahan dan daerah yang sesuai. www.fishbase.org dan www.wikipedia.com.

2.3.11 Ikan kerapu Ephynephelus sp.

Ikan kerapu termasuk dalam famili Serranidae, subfamili Epinephelinae dan dikenal dengan istilah grouper Tucker, 1999. Ikan kerapu terdiri dari 15 genus dan mencakup 159 spesies. Kelima belas genus ikan kerapu tersebut adalah Aethalperca, Alphestes, Anyperodon, Cephalopholis, Cromileptes, Dermatolepis, Epinephelus, Gonioplectrus, Gracila, Mycteroperca, Paranthias, Plectropomus, Saloptia, Triso dan Variola. Ikan kerapu terdiri dari 14 genus dan mencakup setidaknya setengah dari 449 spesies famili Serranidae. Kebanyakan ditemukan pada perairan berkarang Sluka et al, 2001 namun beberapa spesies dapat ditemukan di daerah estuaria atau karang berbatu. Secara umum, ikan kerapu sangat menyenangi wilayah dengan dasar perairan yang berbatu, walaupun pada masa juvenil ikan ini ditemukan pada area padang lamun dan ada juga yang dewasa ditemukan beberapa spesies lebih menyukai areal berpasir. Menurut Tucker 1999, juvenil dan ikan kerapu dewasa hidup di perairan pesisir dan estuaria, tapi sebagian lebih menyukai perairan yang jernih di areal terumbu karang. Telurnya tunggal, non adhesive dan mengapung pada salinitas normal. Larva dari beberapa spesies menghabiskan beberapa minggu pertamanya sebagai plankton oceanic. Ketika menjadi juvenil, ikan kerapu menetap di perairan dangkal untuk mencari tempat berlindung. Pada saat ukurannya bertambah panjang, ikan kerapu bergerak ke perairan yang lebih dalam namun kebanyakan tetap tinggal di wilayah dekat gua tempat berlindungnya.

2.4 Maximum Sustainable Yield MSY

Terjadinya penangkapan sumberdaya ikan di suatu perairan secara berlebihan disebabkan oleh: 1 meningkatnya jumlah penduduk sehingga meningkatkan tekanan terhadap sumberdaya, termasuk perikanan tangkap; 2 sumberdaya ikan bersifat akses terbuka, sehingga setiap orang berhak untuk melakukan penangkapan secara bebas dan; 3 gagalnya manajeman perikanan` DKP 2003a. Laju eksploitasi sumberdaya ikan yang tinggi dan melebihi daya dukungnya berdampak langsung terhadap keberlanjutan ketersediaan sumberdaya, mempercepat proses kerusakan sumberdaya ikan dan menurunnya pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan cepat dan tidak dapat dihindari. Model pembangunan dimasa mendatang tidak lagi sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan perikanan berkelanjutan. Pemanfaatan sumberdaya ikan umumnya didasarkan pada konsep hasil maksimum yang lestari Maximum Sustainable Yield atau juga disebut dengan MSY. Konsep MSY berangkat dari model pertumbuhan biologis, agar ikan dapat dimanfaatkan secara maksimum dalam waktu yang panjang melalui keseimbangan biologi dari sumberdayatersebut Schaefer, 1957. Dalam mengelola sumberdaya perikanan, maka perlu menentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan JTB atau Total Allowable Catch TAC yang akan didistribusikan menjadi porsi nasional Domestic Harvesting Capacity. Besarnya TAC biasanya dihitung berdasarkan nilai hasil tangkapan maksimum lestari MSY. Jumlah tangkapan yang diperbolehkan dari seluruh potensi sumberdaya ikan adalah sekitar 80 dari potensi lestari DKP, 2002. Menurut teori bioekonomi untuk perikanan komersial menyatakan bahwa tingkat optimal secara sosial dari effort dan panen ditentukan oleh dinamika biologi dari stok dan ekonomi dari industri seperti biaya input dan harga output. Hal ini karena masyarakat telah tertarik dalam konservasi stok dan keuntungan dari industri. Tanpa pembatasan masuk atau effort, pemanenan akan berlanjut sampai break event point yaitu suatu tingkat upaya dimana total penerimaan hanya