Pertemuan Kelima Tabulasi Data

P = lho, coba diteliti lagi ada kesalahan hasil di sini. Bagaimana dengan persegi panjang nomor 3? PP3 = beda mbak jawabane P = ayo lingkaran nomor 3 mau membenarkan jawabannya? Atau ada kelompok lain dengan nomor yang sama mau maju untuk membetulkan jawaban? H3 = saya mau tapi ga usah nerangin ya mbak? P = ya harus diterangin sama temennya. H3 = kamu aja, H6 = aku kan bukan nomor 3 P = sudah ayo hati nomor 3 saja H3 = iya mbak 3. Siswa menyelesaikan semua soal – soal yang diberikan oleh peneliti. Para siswa juga mengumpulkan tugasnya tepat waktu, namun pada pertemuan keempat ini masih ada kelompok yang tidak mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh peneliti. Siswa tersebut hanya sibuk mengobrol dengan temannya tanpa mau mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh peneliti. Sebagian kecil dari mereka cenderung mengandalkan pekerjaan teman satu kelompoknya saja tanpa mau berusaha.

5. Pertemuan Kelima

Pada pertemuan kelima jumlah siswa yang hadir adalah 37 atau 100 dan frekuensi keaktifan siswa adalah 550. Berikut ini adalah hasil keaktifan siswa pada pertemuan kelima: Tabel 4.13 Tabel Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Kelima Kode Jenis Keaktifan Siswa yang Aktif Fre- kuensi Jumlah A 1 . Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi atau soal yang belum dipahami 28 100 44 A 2 . Siswa mengajukan pertanyaan kepada teman sekelompoknya tentang materi atau soal yang belum dipahami 24 85,71 42 B Siswa mengajukan pendapat atau ide dalam menjawab soal maupun dalam memahami materi 19 67,86 38 C 1 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman 26 92,86 55 sekelompoknya bertanya C 2 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya menyampaikan pendapat 26 92,86 50 D 1 Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman lain dalam kelompok 22 78,57 43 D 2 Siswa menanggapi pendapat teman lain dalam kelompok 26 92,86 23 E 1 Siswa mengerjakan semua tugas 27 96,43 54 E 2 Siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan 28 100 28 E 3 Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan 28 100 28 F Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 10 35,71 20 G 1 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman kelompok lain bertanya 24 85,71 52 G 2 Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman kelompok lain mengutarakan pendapatnya 26 92,86 62 H 1 Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain 2 7,143 2 H 2 Siswa menanggapi pendapat yang diajukan oleh kelompok lain 3 10,71 3 I 1 Siswa mengajukan pertanyaan saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 2 7,143 3 I 2 Siswa bertanya kepada guru apabila ada kesalahan penyelesaian LKS yang dilakukan oleh kelompok lain 1 3,571 1 J Siswa mengutarakan pendapat saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 2 7,143 2 Total Frekuensi 550 Dalam pertemuan kelima, keaktifan siswa nampak pada saat diskusi kelompok dan diskusi kelas, hal tersebut nampak dalam aspek sebagai berikut: 1. Siswa bertanya pada peneliti tentang soal nomor 4 S4 = Mbak, yang nomor 4 kayak gini bukan? P = coba diperhatikan syaratnya S4 = ayah dan ibu selalu berdampingan, terus gimana mbak? P = kalau berdampingan kan berarti ayah ibu juga harus dihitung to? Berapa? S4 = ayah ibu berarti 2 mbak? P = iya terus gimana lagi? S4 = kan anggotanya 5 berarti masih sisa 3 mbak? Berarti tinggal dikali aja mbak 2 x 3, gitukan mbak? P = iya seperti itu, namun dapat 3 darimananya kurang tepat, S4 = lha gimana mbak? P = jadi kan ayah ibu itu 2, kemudian ayah ibu itu diiket dijadikan satu berarti anggotanya kan dianggap masih 4, kemudian dimasukkan kerumus permutasi siklis 4 – 1 Jadi nanti didapat 2 x 3. Seperti itu, mudeng? S4 = iya mudeng mbak 2. Siswa mengutarakan pendapat saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompoknya L4 = mbak, kok jawabanku no 4 ga seperti itu ya mbak? P = coba lingkaran no 4 maju, tuliskan jawabanmu di depan? L4 = menuliskan jawaban begini mbak jawabanku P = coba diterangkan dulu ke teman – temannya L4 = jadi kan anggotanya ada 5 ayah – ibu dan 3 anak akan duduk secara melingkar, berartikan tinggal langsung dimasukkan ke rumus saja 5 – 1 = 4 = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 P = teman – teman perhatikan, mana yang lebih tepat? Bagaimana dengan Hati nomor 4? S6 = saya beda mbak, punya kelompok saya jawabannya 12 sama kayak kelompok persegi P = bagaimana dengan yang lain? H4 = saya juga seperti kelompok persegi mbak jawabane. P = coba apa yang kurang tepat di sini? S4 = itu kan ada syaratnya mbak, ayah ibu selalu berdampingan. P = tepat sekali, apakah segitiga nomor 4 mau maju menerangkan? S6 = saya saja mbak, saya mau mencoba P = boleh, teman – temannya yang lain tolong diperhatikan S6 = jadi kan ada 5 anggota to, ayah ibu berdekatan jadi ayah ibu itu 2, kemudian ayah ibu itu dijadikan satu, misalnya ayah ibu dijadikan 1 kotak gitu, begini Ayah + Ibu Anak Anak Anak Berarti kan anggotanya dihitung 4 terus kemudian masukin ke rumus 4 – 1 Terus yang 2 Tadi dikalikan sama hasil pengurangannya jadi, 2 x 4 – 1 = 2 x 3 = 2 x 1 x 3 x 2 x 1 = 12 gitu. P = terimakasih segitiga nomor 6, teman – teman sudah mengerti? Lingkaran nomor 4 sudah tau kesalahannya dimana? L4 = sudah mbak, syaratnya tidak saya hitung. P = lebih teliti lagi ya. 3. Siswa menyelesaikan semua soal – soal yang diberikan oleh peneliti. Para siswa juga mengumpulkan tugasnya tepat waktu, namun pada pertemuan kelima ini kebanyakan siswa tidak mengerjakan soalnya sendiri dan hanya mengandalkan temannya saja untuk mengerjakan. Masih banyak juga lembar jawaban yang tidak diisi oleh anggota kelompok padahal dalam pertemuan ini semua siswa masuk dan tidak ada yang absen meninggalkan kelas.

6. Pertemuan Keenam

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24