Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

3. Apa kelebihan pembelajaran dengan cara tipe Number Heads Together NHT ini? 4. Apa kekurangan pembelajaran dengan cara tipe Number Heads Together NHT ini? 5. Apa ada kesulitan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together NHT?

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Keaktifan Siswa Keaktifan siswa yang diperoleh melalui turus kemudian dianalisis dengan melakukan penskoran dan skor tertinggi yang mungkin di dapat siswa adalah 46. Penskoran dilakukan dengan cara berikut: a. Bertanya yaitu siswa anggota kelompok bertanya kepada guru atau bertanya kepada siswa lain dalam kelompoknya tentang materi atau tentang soal yang masih belum dipahami 1. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi atau soal yang belum dipahami • Mengajukan lebih dari satu pertanyaan diberi skor 2 • Mengajukan satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak mengajukan pertanyaan diberi skor 0 2. Siswa mengajukan pertanyaan kepada teman sekelompoknya tentang materi atau soal yang belum dipahami • Mengajukan lebih dari dua pertanyaan diberi skor 3 • Mengajukan dua pertanyaan diberi skor 2 • Mengajukan satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak mengajukan pertanyaan diberi skor 0 b. Berpendapat yaitu siswa anggota kelompok mengajukan ide atau gagasan kepada teman sekelompoknya dalam menjawab soal atau memahami materi 1. Siswa mengajukan pendapat atau ide dalam menjawab soal maupun dalam memahami materi • Mengemukakan lebih dari dua pendapat diberi skor 3 • Mengemukakan dua pendapat diberi skor 2 • Mengemukakan satu pendapat diberi skor 1 • Tidak mengemukakan pendapat diberi skor 0 c. Mendengarkan yaitu siswa anggota kelompok mendengarkan siswa lain dalam kelompoknya pada saat bertanya atau pada saat mengungkapkan pendapat 1. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya bertanya • Mendengarkan lebih dari dua pertanyaan diberi skor 3 • Mendengarkan dua pertanyaan diberi skor 2 • Mendengarkan satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak mendengarkan pertanyaan diberi skor 0 2. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman sekelompoknya menyampaikan pendapat • Mendengarkan lebih dari dua pendapat diberi skor 3 • Mendengarkan dua pendapat diberi skor 2 • Mendengarkan satu pendapat diberi skor 1 • Tidak mendengarkan pendapat diberi skor 0 d. Menanggapi yaitu siswa anggota kelompok menanggapi pertanyaan atau pendapat yang telah disampaikan siswa lain dalam kelompoknya. 1. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman lain dalam kelompok • Menanggapi lebih dari dua pertanyaan diberi skor 3 • Menanggapi dua pertanyaan diberi skor 2 • Menanggapi satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak menanggapi pertanyaan diberi skor 0 2. Siswa menanggapi pendapat teman lain dalam kelompok • Menanggapi lebih dari dua pendapat diberi skor 3 • Menanggapi dua pendapat diberi skor 2 • Menanggapi satu pendapat diberi skor 1 • Tidak menanggapi pendapat diberi skor 0 e. Penugasan yaitu siswa anggota kelompok dapat mengerjakan, menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. 1. Siswa mengerjakan semua tugas • Siswa mengerjakan semua tugas diberi skor 2 • Siswa mengerjakan sebagian tugas diberi skor 1 • Tidak mengerjakan semua tugas diberi skor 0 2. Siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan • Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu diberi skor 1 • Tidak menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu diberi skor 0 3. Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan • Mengumpulkan tugas sesuai waktu diberi skor 1 • Tidak mengumpulkan tugas sesuai waktu diberi skor 0 f. Presentasi yaitu salah satu siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sekelompoknya 1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya • Mempresentasikan jawaban di papan tulis diberi skor 2 • Hanya menuliskan jawaban di papan tulis diberi skor 1 • Tidak mempresentasikan jawaban diberi skor 0 g. Mendengarkan yaitu siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada siswa dalam kelompok lain bertanya atau mengutarakan pendapat dalam diskusi kelas 1. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman kelompok lain bertanya • Mendengarkan lebih dari dua pertanyaan diberi skor 3 • Mendengarkan dua pertanyaan diberi skor 2 • Mendengarkan satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak mendengarkan pertanyaan diberi skor 0 2. Siswa mendengarkan dengan seksama ketika ada teman kelompok lain mengutarakan pendapatnya • Mendengarkan lebih dari dua pendapat diberi skor 3 • Mendengarkan dua pendapat diberi skor 2 • Mendengarkan satu pendapat diberi skor 1 • Tidak mendengarkan pendapat diberi skor 0 h. Menanggapi yaitu siswa menanggapi pertanyaan atau pendapat siswa kelompok lain yang bertanya atau berpendapat saat diskusi kelas 1. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain • Menanggapi lebih dari dua pertanyaan diberi skor 3 • Menanggapi dua pertanyaan diberi skor 2 • Menanggapi satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak menanggapi pertanyaan diberi skor 0 2. Siswa menanggapi pendapat yang diajukan oleh kelompok lain • Menanggapi lebih dari dua pendapat diberi skor 3 • Menanggapi dua pendapat diberi skor 2 • Menanggapi satu pendapat diberi skor 1 • Tidak menanggapi pendapat diberi skor 0 i. Bertanya yaitu siswa bertanya kepada siswa kelompok lain yang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, juga bertanya kepada guru jika ada kesalahan penyelesaian LKS yang dilakukan oleh kelompok lain. 1. Siswa mengajukan pertanyaan saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompoknya • Mengajukan lebih dari dua pertanyaan diberi skor 3 • Mengajukan dua pertanyaan diberi skor 2 • Mengajukan satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak mengajukan pertanyaan diberi skor 0 2. Siswa bertanya kepada guru apabila ada kesalahan penyelesaian LKS yang dilakukan oleh kelompok lain • Mengajukan lebih dari satu pertanyaan diberi skor 2 • Mengajukan satu pertanyaan diberi skor 1 • Tidak mengajukan pertanyaan diberi skor 0 j. Berpendapat yaitu siswa mengutarakan pendapat saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 1. Siswa mengutarakan pendapat saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. • Mengutarakan lebih dari dua pendapat diberi skor 3 • Mengutarakan dua pendapat diberi skor 2 • Mengutarakan satu pendapat diberi skor 1 • Tidak mengemukakan pendapat diberi skor 0 Dari penskoran tersebut kemudian keaktifan siswa akan dianalisis dengan menggunakan analisis sikap siswa menurut Kartika Budi 2001; 52 Dari masing – masing data akan diungkapkan jumlah maupun frekuensi menurut jenis keaktifan pada setiap pertemuan. Analisisnya dipergunakan tabel berikut: Tabel 3.4 Distribusi Keaktifan Setiap Siswa Pada Setiap Pertemuan Kelom -pok Kode Siswa Yang Aktif Jenis Keaktifan Keaktifan Kriteria A 1 A 2 B C 1 C 2 D 1 D 2 ... Jum- lah Frek Pro- sentase Jumlah Rata - Rata Setiap Jenis Keaktifan Dari hasil analisis tersebut, kemudian peneliti mengelompokkan keaktifan siswa pada setiap pertemuan ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Tabel Kektifan Siswa Pada Setiap Pertemuan Kode Jenis Keaktifan Yang Aktif Jumlah Frekuensi Dari tabel 3.4 di atas, akan diketahui berapa jumlah siswa yang aktif dalam setiap pertemuan. Hasil yang telah diperoleh tersebut akan dianalisis ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Keaktifan Siswa Skor Kriteria 20 Sangat Rendah SR 21 – 40 Rendah R 41 – 60 Cukup C 61 – 80 Tinggi T 81 – 100 Sangat Tinggi ST Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan Seluruh Siswa Jumlah yang Aktif Keaktifan ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR ≥ 75 Sangat Tinggi ST 75 ≥ 75 Tinggi T 75 ≥ 65 Cukup C 65 ≥ 65 Rendah R 65 Sangat Rendah SR 2. Analisis Validitas Tes Uji Coba Hasil Belajar Menurut Sumarna 2009: 50 validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria. Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan korelasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan oleh Person sebagai berikut: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. X = skor yang diperoleh siswa Y = skor total N = jumlah siswa yang diambil = jumlah dari X = jumlah dari Y X 2 = kuadrat dari X Y 2 = kuadrat dari Y Soal dikatakan valid jika r hitung r tabel 3. Analisis Reliabilitas Tes Uji Coba Hasil Belajar Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006:178. Analisis reliabilitas yang digunakan yaitu rumus Alpha karena soal berbentuk uraian. ∑ Di mana: r 11 = reliabilitas instrumen. ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item. = varians total. = banyak soal. Perlu diingat kembali rumus varians yaitu: ∑ ∑ , untuk varians tiap butir soal ∑ ∑ , untuk varians total Adapun tolak ukur untuk mengintrepretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh menurut Arikunto 2006; 276 sesuai dengan tabel berikut: Tabel 3.8 Klasifikasi Reabilitas Soal Rentang Kriteria 0,800-1,00 Sangat tinggi 0,600-0,800 Tinggi 0,400-0,600 Cukup 0.200-0,400 Rendah 0.00-0,200 Sangat rendah 4. Analisis Tes Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes akhir yang di berikan akan dianalisis secara kuantitatif deskriptif untuk mendapatkan siswa yang hasil belajarnya tuntas atau tidak tuntas. Hasil analisisnya akan ditentukan melalui tabel sebagai berikut: Tabel 3.9 Hasil Analisis Belajar Siswa No Kode Siswa No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah skor Ketercapaian Tuntas Belajar Bobot Soal Tuntas Tdk Tuntas Dari hasil analisis di atas maka kemudian akan diperoleh siswa yang hasil belajarnya tuntas dan tidak tuntas. Kemudian dari data tersebut akan ditarik kesimpulan untuk mencari seberapa tinggi tingkat ketuntasan siswa yang mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu sebagai berikut: • Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor ≥ 77 atau 77 • Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar, jika di kelas tersebut terdapat ≥ 80 siswa telah mencapai nilai ≥ 77 Dari acuan KKM di atas maka akan diperoleh hasil prosentase ketuntasan hasil belajar siswa. 5. Analisis data wawancara. Wawancara akan direkam dan kemudian hasilnya akan dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Kemudian akan dibuat kesimpulan kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together NHT.

I. Prosedur Perencanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu, adapun jadwal penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: No Jenis Kegiatan Waktu 1 Observasi, perijinan dan penyusunan proposal Bulan Juni - September 2 Uji coba soal untuk penerapan metode NHT dan test akhir Bulan September 3 Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan metode Number Head Together Bulan Oktober - Nopember 4 Pengumpulan data keaktifan siswa Bulan Oktober - Nopember 5 Pengumpulan data hasil belajar Bulan Nopember 6 Wawancara dengan Siswa Bulan Nopember 7 Analisis data penelitian dan penyusunan laporan penelitian Bulan Oktober - Februari 63

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, HASIL ANALISIS

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24