Setelah Penelitian Tes Hasil Belajar

Tabel 4.26 Kriteria Keaktifan Seluruh Siswa Pada Pertemuan Keenam Jumlah Yang Aktif Keaktifan ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR 0 5,41 62,17 78,38 Rendah R Berdasarkan pada tabel 4.20 keaktifan siswa pada pertemuan keenam kembali masuk pada kategori rendah. Menurut hasil pengamatan di kelas, pada pertemuan keenam ini tidak semua siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik, masih banyak yang selalu ngobrol sendiri dan kurang memperhatikan, juga masih banyak siswa yang hanya mengandalkan jawaban temannya tanpa mau berusaha. Keaktifan siswa hanya muncul saat diskusi kelompok saja, saat sesi diskusi kelas, siswa hanya mendengarkan saja dan hanya sedikit yang mau bertanya dengan yang diterangkan oleh temannya yang ada di depan. Peneliti selalu mengusahakan dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada siswa tentang soal ataupun menanyakan bagian mana yang kurang jelas, namun hal tersebut tetap kurang menarik minat siswa untuk bertanya ataupun berpendapat.

c. Setelah Penelitian

i. Tes Hasil Belajar

Setelah pembelajaran dengan materi topik kaidah pencacahan dilakukan selama enam pertemuan, kemudian pada pertemuan berikutnya diadakan tes akhir atau post test. Tes akhir dilaksanakan selama 60 menit. Berikut ini diberikan tabel hasil belajar siswa pada tes akhir: Tabel 4.27 Hasil Belajar Setiap Siswa Pada Tes Akhir No Kode Kelompok Skor Tes Akhir Ketuntasan Belajar Ya Tidak 1 S3 69 ─ v 2 SS5 98 v ─ 3 L5 90 v ─ 4 H2 65 ─ v 5 PP3 83 v ─ 6 H1 67 ─ v 7 PP1 67 ─ v 8 S5 81 v ─ 9 P6 50 ─ v 10 PP2 50 ─ v 11 P3 48 ─ v 12 P2-1 63 ─ v 13 PP5 54 ─ v 14 H4 67 ─ v 15 SS3 92 v ─ 16 L3 92 v ─ 17 S2 63 ─ v 18 L6 94 v ─ 19 P2-2 63 ─ v 20 L4 58 ─ v 21 L1 56 ─ v 22 S6 79 v ─ 23 H5 33 ─ v 24 SS1 63 ─ v 25 SS4 63 ─ v 26 P4 73 ─ v 27 S1 92 v ─ 28 H3 77 v ─ 29 PP4 48 ─ v 30 S4 83 v ─ 31 P5 67 ─ v 32 H6 77 v ─ 33 PP6 67 ─ v 34 PP1 67 ─ v 35 SS6 77 v ─ 36 SS2 79 v ─ 37 L2 60 ─ v Jumlah Total 2571 Rata - Rata 69,5 Rata – rata hasil belajar siswa pada saat pelaksanaan tes akhir adalah 69,5. Pada tes akhir, siswa yang mencapai KKM 77 ada 37,8 ii. Wawancara Setelah melakukan tes hasil belajar, kemudian dilakukan wawancara kepada 6 orang siswa, yaitu siswa yang memiliki keaktifan tinggi siswa a, sedang siswa b, dan rendah siswa c dilihat dari jumlah frekuensi kemudian diambil juga siswa yang memiliki hasil belajar tinggi siswa d, sedang siswa e, rendah siswa f. Berikut adalah tabel hasil wawancara peneliti dengan siswa – siswa tersebut: Tabel 4.28 Hasil Wawancara Peneliti Dengan Siswa No Pertanyaan Hasil Wawancara 1 Bagaimana pendapatmu dengan proses pembelajaran menggunakan metode Number Heads Together NHT a. Kalau bagi saya, ya itu mendukung yang lain juga. Karena dalam kelompok itu, memang si kadang ada yang santai – santai, yang biasa nyalin terus nanti berperan juga ikut ngerjain sehingga sedikit – sedikit bisa ngerti b. Malah asyik, banyak yang masuk dipikiran, kalau tanya langsung sama mbaknya bisa langsung dijawab terus langsung bisa tahu, kalau tanya ke guru susah nangkepnya c. Kadang enak tapi kadang ga dong d. Menarik, dapat mempermudah penangkapan, ada latihan soal dapat mempermudah pemahamannya e. Bagus si, penalarannya lebih cepat penangkapan ke materi lebih gampang kalau menurut aku sendiri. f. Efisien, tapi dalam kelompok ada yang mau mengerjakan ada yang tidak dan cuma males - malesan 2 Apakah kamu dapat mengikuti dan senang dengan pembelajaran seperti ini dibandingkan dengan pembelajaran biasa? a. Saya bisa mengikuti dengan baik dan mau bagaimanapun cara penyampaian materinya saya tetap seneng matematika b. Saya lebih senang dengan metode Number Heads Together , menurut saya itu asyik c. Lumayan, kalau yang ngerjain tugas sebenarnya enak kelompok tapi untuk teori enaknya yang seperti biasa d. Dapat mengikuti dengan baik, lebih seneng dengan metode NHT e. Bisa dan saya lebih seneng dengan metode ini f. Dapat mengikuti tapi biasa – biasa aja dan lebih senang yang metode ceramah karena lebih mudah ditangkap 3 Apa kelebihan pembelajaran dengan cara tipe Number Heads Together NHT ini? a. Siswa itu berperan kalau ga jelas bisa tanya ke mbaknya atau ke teman yang lain, b. Bisa mengerti lebih banyak dengan pelajarannya, kalau biasanyakan misalnya ga mudeng tu dilewati aja, lebih banyak latihan c. Saling membantu sesama teman, kalau ga bisa tanya teman ada yang ngajarin d. Lebih bisa memahami dengan soal – soal yang dikasih, dengan diskusi kelas bisa menambah pengetahuan, bisa lebih bertanggung jawab dengan soal – soal yang dikerjakan e. Keaktifan siswa, pendalaman materi lebih gampang dicerna oleh siswa jadi lebih gampang masuk, ga bikin bete f. Kalau kita dapat nomor yang ga bisa tu kita minta bantuan temen buat mengajari 4 Apa kekurangan pembelajaran dengan cara tipe Number Heads Together NHT ini? a. Waktu, siswa banyak yang ribut karena yang menyampaikan materi bukan guru yang asli melainkan masih mahasiswa b. Kalau dapat kelompok yang temannya ga enak susah karena ga ada yang bisa ditanyain c. Kadang siswanya yang bisa cuma itu – itu aja d. Dalam menjelaskan waktunya kurang e. Guru kurang tegas sehingga siswa menjadi tidak kondusif sering ramai f. Banyak yang kurang memperhatikan terus kalau disuruh maju ke depan masih males - malesan 5 Apa ada kesulitan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together NHT? a. Biasa – biasa aja, menarik b. Ga ada, malah asyik c. Sulit semua, dalam kelompok mau ngapain bingung Cuma ikut – ikut temen d. Kalau pas ngerjain waktu diskusi nya kurang e. Ada kesulitan kalau temen – temen pada ngobrol jadi ga kedengeran suaranya f. Kalau disuruh nerangin grogi, jadi lupa semua

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24