3. Menanggapi yaitu siswa anggota kelompok menanggapi pertanyaan
atau pendapat yang telah disampaikan siswa lain saat diskusi kelompok atau saat diskusi kelas. Aspek ini diperlukan karena dengan
menanggapi pertanyaan atau pendapat yang disampaikan oleh siswa lain, maka siswa dapat belajar bagaimana memberikan respon positif
untuk menjawab pertanyaan maupun pendapat yang diutarakan oleh temannya sekelompok. Misalnya, apakah pendapat yang diutarakan
oleh temannya tersebut cocok untuk diterapkan dalam pemecahan masalah.
F. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar adalah merupakan suatu alat ukur, untuk mengukur keberhasilan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Menurut Sudjana
2010:3 hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar
adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari. Tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar.
Menurut Mudjiono dan Dimyati 2006:200-201 hasil belajar pada akhirnya akan ditujukan dan difungsikan untuk keperluan berikut:
a. Untuk diagnostik dan pengembangan yaitu hasil belajar digunakan sebagai
dasar pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab – sebabnya.
b. Untuk seleksi yaitu hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar untuk
menentukan siswa – siswa yang paling cocok dengan jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu.
c. Untuk kenaikan kelas yaitu hasil belajar dapat digunakan guru untuk
membuat keputusan kenaikan kelas berdasarkan aturan yang berlaku. d.
Untuk penempatan yaitu hasil belajar dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk penempatan siswa dalam kelompok.
Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan, guru biasanya mengadakan
test hasil belajar. Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk skor yang telah diperoleh siswa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan
setelah selesai program pengajaran. Skor tersebut harus sesuai dengan batas kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan oleh masing –
masing sekolah. Dalam penelitian ini, batas kriteria ketuntasan minimal KKM yang
digunakan oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah sebagai berikut: • Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor
≥ 77 atau 77
• Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar, jika di kelas tersebut terdapat ≥ 80
siswa telah mencapai nilai ≥ 77
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar matematika adalah suatu alat ukur yang dihasilkan dari perubahan siswa dari yang tidak
tahu menjadi tahu terhadap proses pembelajaran matematika di kelas, yang
diukur dengan menggunakan test dan dinyatakan dalam bentuk skor yang sesuai dengan batas kriteria ketuntasan minimal.
G. Kerangka Berpikir