Pertemuan Ketiga Pertemuan Keempat

Pada pertemuan ini masih banyak juga siswa yang acuh tak acuh, sehingga dia tidak mau mengerjakan tugasnya dan hanya mengandalkan pekerjaan teman lain dalam kelompoknya saja.

3. Pertemuan Ketiga

Berdasarkan lampiran B.3 - 3 pada halaman 181 tentang distribusi keaktifan setiap siswa pada pertemuan ketiga, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.19 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Ketiga Skala Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Kriteria 20 4 10,81 Sangat Rendah SR 21 – 40 26 70,27 Rendah R 41 – 60 7 18,92 Cukup C 61 – 80 Tinggi T 81 – 100 Sangat Tinggi ST Tabel 4.20 Kriteria Keaktifan Seluruh Siswa Pada Pertemuan Ketiga Jumlah Yang Aktif Keaktifan ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR 0 0 18,92 89,19 Rendah R Berdasarkan pada tabel 4.20 keaktifan siswa pada pertemuan ketiga ini dikategorikan rendah. Dari hasil pengamatan observer keaktifan siswa lebih banyak muncul pada saat diskusi kelompok dan hanya muncul sedikit pada saat diskusi kelas. Pada saat diskusi kelas mereka lebih banyak diam dan hanya mendengarkan saja. Peneliti berusaha memancing dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan pancingan kepada siswa agar diskusi kelas dapat hidup namun tidak semua siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Pada saat proses pembelajaran di kelas siswa cenderung bosan karena banyak siswa yang sudah dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti. Pada saat siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan jawabannya, ketika peneliti bertanya apakah jawaban dari kelompok lain dengan nomor yang sama itu sama dan mereka menjawab sama maka mereka kemudian diam dan tidak bertanya lagi kepada temannya ataupun kepada peneliti. Hal ini yang menjadikan keaktifan dalam diskusi kelas tidak hidup seperti pada pertemuan yang pertama dan pada pertemuan ini keaktifan siswa masih tergolong rendah.

4. Pertemuan Keempat

Berdasarkan lampiran B.3 - 4 pada halaman 183 tentang distribusi keaktifan setiap siswa pada pertemuan keempat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.21 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan Keempat Skala Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Kriteria 20 7 18,92 Sangat Rendah SR 21 – 40 9 24,32 Rendah R 41 – 60 18 48,65 Cukup C 61 – 80 3 8,11 Tinggi T 81 – 100 Sangat Tinggi ST Tabel 4.22 Kriteria Keaktifan Seluruh Siswa Pada Pertemuan Keempat Jumlah Yang Aktif Keaktifan ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR 0 8,11 56,76 81,08 Rendah R Berdasarkan pada tabel 4.22 keaktifan siswa pada pertemuan keempat dikategorikan Rendah. Pada pertemuan keempat ini keaktifan siswa muncul pada saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Pada saat siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan jawabannya dan jawaban dari siswa tersebut salah maka kemudian siswa dari kelompok lain dengan nomor yang sama langsung merespon dengan memberikan jawaban yang tepat untuk soal tersebut. Peneliti juga tetap memberikan pancingan berupa pertanyaan – pertanyaan kepada semua siswa baik itu dengan nomor yang sama ataupun dengan nomor yang berbeda apakah jawaban yang diutarakan oleh temannya di dalam kelas tersebut sudah benar atau adakah yang ingin ditanyakan dari soal tersebut, hal ini bertujuan agar siswa di kelas tidak hanya mendengarkan saja tetapi juga mau memperhatikan temannya dari kelompok yang lain yang sedang mempresentasikan jawabannya di depan kelas.

5. Pertemuan Kelima

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24