Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

diukur dengan menggunakan test dan dinyatakan dalam bentuk skor yang sesuai dengan batas kriteria ketuntasan minimal.

G. Kerangka Berpikir

Ciri khas dari NHT adalah penomoran yang diberikan kepada siswa masing – masing anggota kelompok, yang mana nomor tersebut merupakan nomor soal yang menjadi tanggung jawab masing – masing individu. NHT sangat menekankan keaktifan siswa dan tanggung jawab siswa secara individu dan secara kelompok. Metode NHT mengajak siswa masing – masing anggota kelompok untuk bekerja sama dan saling membantu dalam proses pembelajaran dan juga dalam proses menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Keaktifan siswa akan muncul di sini, karena pada saat diskusi kelompok siswa dituntut untuk menyatukan kepala pemikiran “Heads together” bersama dengan teman-temannya sesama anggota kelompok. Keaktifan juga muncul ketika diskusi kelas, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan nomor tertentu yang maju di depan dan siswa yang ada di depan menjelaskan kepada siswa yang belum jelas dengan pemecahan soal. Penilaian hasil belajar siswa akan diperoleh melalui tes akhir, dimana tes ini nanti akan dinilai dan nilai tersebut digunakan untuk penentu apakah siswa tersebut telah berhasil memenuhi KKM atau belum. Penilaian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa tersebut telah menguasai materi atau belum. Dari penilaian tersebut nantinya juga akan dicari nilai rata – rata siswa secara keseluruhan, kemudian dicari apakah kelas tersebut sudah tuntas secara klasikal sesuai dengan standar yang diberikan oleh sekolah atau belum. Berangkat dari pemikiran tersebut, peneliti kemudian mengadakan penelitian di kelas XI IPS 1 dengan materi peluang pada topik aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dengan menggunakan metode pembelajaran Number Heads Together NHT. Keberhasilan pembelajaran dengan metode ini dapat dilihat dari bagaimana siswa dapat secara aktif bekerja dalam kelompoknya untuk bersama – sama menyatukan pikiran untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Sehingga diharapkan melalui metode NHT ini dapat membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal. 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menekankan pada keadaan yang seadanya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk keperluan skoring, analisis hasil uji coba tes, pembagian kelompok secara heterogen yang diperoleh dari hasil tes penempatan, perhitungan hasil belajar siswa ditentukan melalui hasil penilaian test akhir.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada pertengahan semester ganjil yaitu awal bulan Oktober. Pada awal semester ganjil yaitu tahap observasi dan diadakan uji coba instrumen, sedangkan pada pertengahan semester ganjil yaitu bulan Oktober tahun ajaran 20122013 proses kegiatan belajar mengajar menggunakan metode Number Head Together dan akan dicari seberapa tinggi hasil belajar dan keaktifan siswa.

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 20122013. Jumlah siswa di kelas XI IPS 1 adalah 37 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Kelas yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24