Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science

64 Pada model ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap orientasi, tahap pemunculan gagasan, tahap penyusunan ulang gagasan, tahap penerapan gagasan, dan tahap pemantapan gagasan. 1 Orientasi orientation Pada tahap ini, guru memberikan contoh-contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang selanjutnya akan mengarahkan peserta didik ke topik bahasan. Hal ini akan membangkitkan motivasi peserta didik, sehingga peserta didik akan siap untuk mengikuti pelajaran. 2 Pemunculan gagasan eliciation of ideas Pada tahap ini, guru memberikan permasalahan kepada peserta didik. Peserta didik saling menjawab dan memberi respon sesuai dengan pengetahuan yang mereka ketahui. 3 Penyusunan ulang gagasan restructuring of ideas Pada tahap ini, guru memberikan sedikit penjelasan mengenai materi pembelajaran. Sedangkan untuk materi yang lebih detail, guru membagikan LKPD yang harus dikerjakan peserta didik secara berkelompok. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam menemukan suatu konsep. Peserta didik dapat mencari melalui berbagai macam sumber. 4 Penerapan gagasan application of ideas Pada tahap penerapan gagasan, peserta didik mengerjakan dan melengkapi LKPD. Guru membimbing dan mengamati hasil kerja kelompok setiap peserta didik dan memberi pengarahan kepada peserta didik yang bertanya. 65 5 Pemantapan gagasan consolidation of ideas Pada tahap ini, peserta didik untuk setiap kelompok melakukan presentasi di depan kelas mengenai hasil diskusi dalam menyelesaikan LKPD. Guru membimbing peserta didik agar tidak terjadi miskonsepsi dan memberi penegasan pada materi-materi yang perlu ditekankan. Pada pertemuan terakhir, peserta didik mengerjakan soal prestasi belajar yang digunakan untuk mengetahui pemahaman materi yang sudah dipelajari. Soal-soal prestasi yang diberikan pada kelas kontrol sama dengan soal-soal prestasi yang diberikan pada kelas eksperimen. Hasil yang diperoleh digunakan sebagai nilai evaluasi kimia peserta didik.

2. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap

Motivasi Belajar Kimia Peserta Didik Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah ada perbedaan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran kimia sebelum dan sesudah proses pembelajaran pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science. Motivasi belajar kimia diukur dengan menggunakan instrumen angket. Angket yang digunakan untuk mengukur motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran kimia berlangsung. Data angket motivasi belajar kimia dianalisis menggunakan uji-t antar kelompok. Berdasarkan hasil analisis uji-t beda subjek menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan t o = -3,649 dan p = 0,001 pada motivasi belajar kimia 66 antara peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Adanya perbedaan motivasi yang signifikan antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan peserta didik yang tidak menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E, di antaranya: a. Pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 5E dapat menyebabkan proses pembelajaran lebih bermakna. Peserta didik aktif dalam menggali informasi mengenai materi larutan elektrolit dan non elektrolit melalui berbagai macam sumber. b. Pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 5E lebih kreatif dan inovatif sehingga menumbuhkan motivasi belajar. c. Penggunaan model Learning Cycle 5E membuat peserta didik berpeluang menyampaikan pendapat dan gagasan sehingga dapat menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik. Sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan dan malas untuk belajar kimia, hal ini membuat motivasi belajar kimia menjadi meningkat.

3. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap

Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah ada pengaruh prestasi belajar kimia peserta didik terhadap pembelajaran kimia sebelum dan sesudah proses pembelajaran antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25