Model Pembelajaran Children Learning In Science
22
menghadapi lingkungan sebagai bahan belajar. Kelima langkah model pembela- jaran Children Learning In Science dapat dirangkum dalam bagan sebagai berikut
Driver, 1988: 175 dalam Nuriman Wijaya, 1997: 15:
Gambar 2. Struktur Model Children Learning In Science ORIENTASI
PEMUNCULAN GAGASAN
PENYUSUNAN ULANG GAGASAN
Membandingkan dengan gagasan
PENERAPAN GAGASAN Evaluasi
Konstruksi gagasan baru Pembukaan situasi konflik
Pengungkapan dan pertukaran gagasan
MENGKAJI ULANG PERUBAHAN GAGASAN
23
Model pembelajaran Children Learning In Science dibagi menjadi beberapa fase, yaitu:
a Tahap orientasi orientation Pada tahap ini, perhatian dan minat peserta didik dibangkitkan dengan cara
guru memberikan contoh-contoh fenomena alam yang menarik dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari.
b Tahap pemunculan gagasan elicitation of ideas Pada tahap ini, guru mengungkapkan konsepsi awal peserta didik dengan
menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan. c Tahap penyusunan ulang gagasan restructuring of ideas
Pada tahap ini terdiri dari pengungkapan dan pertukaran gagasan, perubahan situasi konflik, kontruksi gagasan baru, dan evaluasi. Peserta didik
diberikan LKPD dan melakukan kegiatan belajar dalam kelompok secara berdiskusi dan bertukar gagasan untuk menjawab pertanyaan dan masalah dalam
LKPD. d Penerapan gagasan application of ideas
Pada tahap ini, peserta didik menjawab pertanyaan yang disusun dalam LKPD untuk menerapkan konsep ilmiah mengenai permasalahan dalam kehi-
dupan sehari-hari. e Pemantapan gagasan consolidation of ideas
Pada tahap ini, peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran yang telah diperoleh.
24
Penerapan model pembelajaran Children Learning In Science mempunyai kelebihan-kelebihan, diantaranya Nuriman Wijaya, 1997: 21-22:
a Membiasakan peserta didik belajar mandiri dalam memecahkan suatu masalah. b Menciptakan kreativitas peserta didik untuk belajar, sehingga tercipta suasana
kelas yang lebih nyaman dan kreatif, terjalinnya kerjasama antar peserta didik, dan peserta didik terlibat secara langsung dalam melakukan kegiatan.
c Menciptakan belajar bermakna, karena timbulnya kebanggaan peserta didik menentukan sendiri konsep ilmiah yang sedang dipelajari dan peserta didik
akan bangga dengan hasil temuannya. d Guru dalam mengajar akan lebih mudah, karena dapat menciptakan suasana
belajar yang lebih aktif, sehingga guru hanya menyediakan berbagai masalah yang berhubungan dengan konsep yang diajarkannya, sedangkan peserta didik
dapat mencari sendiri jawabannya. e Guru dapat menciptakan alat-alat atau media pengajaran yang sederhana yang
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Model Children Learning In Science selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan. M.D Salwin 1996: 8 mengemukakan beberapa kele-
mahan model pembelajaran Children Learning In Science, antara lain guru dituntut untuk menyiapkan model pembelajaran untuk setiap topik pelajaran dan
sarana laboratorium harus lengkap. Selain itu, bagi peserta didik yang belum terbiasa belajar mandiri atau berkelompok akan merasa asing dan sulit untuk
menguasai konsep.
25
Dilihat dari kelebihan dan kekurangan kedua model pembelajaran tersebut, model pembelajaran Learning Cycle 5E diharapkan lebih efektif diterapkan. Hal
ini dikarenakan pada model Learning Cycle 5E apabila hasil dan kualitas pembelajaran yang dicapai belum memuaskan, maka dapat dilakukan siklus
berikutnya yang pelaksanaannya diupayakan lebih baik dibanding siklus sebelum- nya dengan cara mengantisipasi kelemahan-kelemahan siklus sebelumnya, sampai
hasilnya memuaskan. Selain itu guru akan terdorong untuk lebih kreatif dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, yang nantinya akan mening-
katkan kualitas guru dalam mengajar.