66
antara peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan peserta didik yang mengikuti proses
pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Adanya perbedaan motivasi yang signifikan antara peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan peserta didik yang tidak menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E, di antaranya:
a. Pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 5E dapat menyebabkan proses pembelajaran lebih bermakna. Peserta didik aktif dalam menggali
informasi mengenai materi larutan elektrolit dan non elektrolit melalui berbagai macam sumber.
b. Pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 5E lebih kreatif dan inovatif sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
c. Penggunaan model Learning Cycle 5E membuat peserta didik berpeluang menyampaikan pendapat dan gagasan sehingga dapat menumbuhkan kegiatan
belajar peserta didik. Sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan dan malas untuk belajar kimia, hal ini membuat motivasi belajar kimia menjadi
meningkat.
3. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap
Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik
Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah ada pengaruh prestasi belajar kimia peserta didik terhadap pembelajaran kimia sebelum dan sesudah proses
pembelajaran antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran
67
Learning Cycle 5E, jika pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik. Hipotesis ini diuji dengan analisis kovarian uji anakova.
Data prestasi belajar peserta didik diperoleh setelah peserta didik selesai melaksanakan tes prestasi belajar kimia. Hasil dari tes tersebut menunjukkan
bahwa rerata prestasi belajar kimia peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Learning Cycle 5E lebih tinggi dibandingkan dengan
rerata prestasi belajar kimia peserta didik tanpa menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E.
Berdasarkan uji anakova dengan menggunakan program SPSS 16, diperoleh harga F
hitung
adalah 106,510 dengan p = 0,000. Data tersebut kemudian dikonsultasikan dengan F
tabel
pada taraf signifikansi 5. Harga F
tabel
diperoleh sebesar 3,986. Oleh karena F
hitung
F
tabel
, dan p 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar kimia antara peserta didik yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
Children Learning In Science jika pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik.
Secara matematis rerata nilai prestasi belajar kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih banyak daripada kelas kontrol, jika dibandingkan rerata
pengetahuan awal. Rerata pengetahuan awal kimia peserta didik kelas eksperimen sebesar 75,83 dan kelas kontrol sebesar 74,23. Setelah mengalami pembelajaran
dengan menggunakan model Learning Cycle 5E, rerata prestasi belajar kelas