Prestasi Belajar Kimia Deskripsi Teoretik 1. Pengertian Efektivitas

29 Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan Hamalik, 2005: 31. Hasil belajar bukan hanya suatu penguasaan hasil latihan saja, melainkan merubah perilaku. Bukti yang nyata jika seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku dalam belajar memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah, sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek- aspek tersebut. Adapun aspek-aspek tersebut adalah: a Pengetahuan, b Pengertian, c Kebiasaan, d Keterampilan, e Apresiasi, f Emosional, g Hu- bungan sosial, h Jasmani, i Etis atau budi pekerti, j Sikap. Menurut Winkel Ghullam, 2011: 83 mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupa- kan tingkat kemanusiaan yang dimiliki peserta didik dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar. Hasil belajar yang dicapai individu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam individu faktor internal maupun dari luar diri individu faktor eksternal. Menurut M. Dalyono 2009: 55-60 mengemukakan faktor- faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar, yaitu: 30 a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri, seperti kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi, cara belajar. b. Faktor- faktor lingkungan, meliputi: 1 Keluarga, seperti pendidikan orangtua, besar kecilnya pengasilan orangtua, perhatian orangtua, keadaan rumah. 2 Sekolah, berupa kualitas guru, metode mengajar, kurikulum fasilitas di sekolah, jumlah peserta didik per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah. 3 Masyarakat, misalnya pendidikan masyarakat dan moral sekitar. 4 Lingkungan sekitar, misalnya bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim. Menurut Carrol dalam Nana Sudjana, 2005: 40 berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: a. Bakat belajar b. Waktu yang tersedia untuk belajar c. Waktu yang diperlukan peserta didik untuk menjelaskan pelajaran d. Kualitas pengajaran e. Kemampuan individu Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: a. Faktor intern terdiri dari yaitu faktor fisiologis kesehatan jasmani dan rohani dan faktor psikologis kecerdasan, motivasi, minat, bakat, dan kepribadian. 31 b. Faktor ekstern yaitu faktor dari luar diri peserta didik antara lain lingkungan belajar baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

10. Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan mempunyai peranan penting dalam kehidupan maupun di bidang industri. Larutan dapat berwujud cair, seperti larutan gula, berwujud gas seperti udara, dan berwujud padat yang diberi nama alloy contohnya perunggu. Larutan termasuk ke dalam campuran homogen yang komponennya terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang biasa digunakan adalah air, sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai senyawa, baik senyawa ionik maupun senyawa kovalen. Contoh senyawa ionik, yaitu KCl, NaOH, NaCl. Contoh senyawa kovalen, yaitu C 6 H 12 O 6 , NH 3 , HCl, dan C 2 H 5 OH. Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas: a. Larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat mengahntarkan arus listrik, seperti larutan garam, natrium hidroksida, hidrogen klorida, amonia, dan cuka. b. Larutan nonelektrolit, yaitu larutan yang tidak mengahantarkan arus listrik, seperti larutan urea, larutan gula, dan alkohol. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua kelompok yaitu larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. 1 Larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang daya hantar listriknya kuat, mencakup asam kuat, basa kuat dan garam. Contoh: larutan NaCl, NaOH, HCl, dan H 2 SO 4 . 2 Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang daya hantar listriknya lemah, mencakup asam lemah dan basa lemah. Contoh: larutan CH 3 COOH dan NH 3 . 32 Perbedaan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah didasarkan pada reaksi ionisasi dalam air. Sebagai contoh, akan dibedakan bagaimana ionisasi HCl dan CH 3 COOH dalam air. Jika HCl dilarutkan dalam air, hampir seluruh molekul HCl akan terurai membentuk ion H + dan ion Cl - . HCl terionisasi sempurna, artinya, jika 1 mol HCl dilarutkan akan dihasilkan 1 mol ion H + dan 1 mol ion Cl - . HCl aq H + aq + Cl - aq 1 mol 1 mol 1 mol Larutan CH 3 COOH tidak terionisasi sempurna tetapi hanya sebagian. Pada CH 3 COOH sekitar 0,4 molekul yang terionisasi, artinya jika 1 mol CH 3 COOH dilarutkan dalam air, jumlah ion H + dan ion CH 3 COO - masing-masing hanya 0,004 mol CH 3 COOH aq H + aq + CH 3 COO - aq 1 mol 0,004 mol 0,004 mol Berdasarkan uraian ini, maka kekuatan daya hantar listrik dari larutan elektrolit bergantung dari jumlah ion-ion yang ada dalam larutan. Secara garis besar, perbedaan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbedaan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah Nonelektrolit Terionisasi sempurna dalam air Terionisasi sebagian da- lam air Tidak terionisasi dalam air Zat terlarut berada dalam bentuk ion-ion dan tidak ada molekul zat terlarut yang netral Zat terlarut sebagian besar berbentuk molekul netral dan hanya sedikit yang berbentuk iom Zat terlarut tetap dalam bentuk molekulnya Jumlah ion dalam larutan relatif banyak Jumlah ion dalam larutan relatif sedikit Tidak mengalami ioni- sasi dalam larutan Daya hantar listrik kuat Daya hantar listrik Tidak menghantarkan listrik

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25