134 kemampuan yang dimilikinya untuk bersaing dan menyelesaikan suatu
permasalahan. Jadi dapat disimpulkan bahwa relasi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan kemampuan metakognitif.
Kemampuan metakognitif tidak muncul dengan sendirinya, tetapi memerlukan latihan sehingga menjadi kebiasaan. Seiring dengan
perkembangan kognitifnya, siswa mulai berusaha mengetahui pikirannya sendiri, tentang bagaimana ia belajar dan mengingat situasi yang dialaminya
setiap hari, mulai menyadari proses-proses kognitifnya dan bagaimana seseorang dapat meningkatkan penilaian kognitif mereka, serta memilih
strategi-strategi yang cocok untuk meningkatkan kinerja kognitif mereka. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kegiatan kehidupan sehari-hari siswa
terutama proses relasi sosial siswa dengan lingkungan sekitarnya. Dari interaksi sosial yang dialaminya, siswa bisa melihat perilaku seseorang di
sekitarnya, semakin banyak relasi sosial siswa maka semakin banyak pula kemungkinan seorang siswa tersebut mengenal kepribadian dan perilaku
orang disekitarnya, oleh karena itu relasi sosial memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan metakognitif.
3. Pengaruh Kemampuan Metakognitif Terhadap Nilai-nilai
Kewirausahaan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan metakognitif mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota Yogyakarta. Hal tersebut dapat
135 ditunjukkan dari persamaan regresi linear sederhana Y = 77,251 + 0,599 X
3.
Artinya apabila variabel kemampuan metakognitif bertambah tinggi atau mengalami kenaikan 1 poin, maka variabel nilai-nilai kewirausahaan akan
mengalami kenaikan sebesar 0,599. Pengaruh kemampuan metakognitif terhadap nilai-nilai kewirausahaan mempunyai nilai korelasi r sebesar 0,534
dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,286 atau 28,6. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,562 dan t
tabel
sebesar 1,977 signifikansi 0,05. Nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan metakognitif memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota
Yogyakarta. Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan
metakognitif berpengaruh terhadap nilai-nilai kewirausahaan. Dengan kemampuan metakognitif yang tinggi akan menjadi dasar bagi siswa untuk
memahami tentang kognitif yang dimilikinya. Seorang siswa yang memiliki kemampuan metakognitif harapannya siswa terebut sadar akan nilai-nilai
kewirausahaan yang dimilikinya, kemudian setiap langkah dan tindakan dilakukan dengan penuh pertimbangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kemampuan metakognitif memegang peranan penting dalam perkembangan nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki siswa.
Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan hasil bahwa pengaruh kemampuan metakognitif terhadap nilai-nilai kewirausahaan mempunyai nilai
136 korelasi r sebesar 0,534 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 28,6. Hasil tersebut mendukung dari penelitian yang dilakukan oleh Yunda S Puri
tentang Hubungan Adversity Quotient Dengan minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Pemasaran Di SMKN 1 Surabaya yang menyatakan bahwa minat
berwirausaha dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 44,5, maka terdapat kemungkinan bahwa kemampuan metakognitif termasuk variabel lain yang
dapat mempengaruhi minat berwirausaha.
4. Pengaruh Adversity Intelligence Terhadap Nilai-nilai Kewirausahaan