Statistik Deskriptif Teknik Analisis Data

103 Sesuai dengan tabel 23, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen nilai-nilai kewirausahaan dengan koefisien alpha α sebesar 0,919 termasuk ke dalam tingkat reliabilitas sangat kuat 0,80-1,00. Instrumen adversity intelligence dengan koefisien alpha α sebesar 0,931 termasuk ke dalam tingkat reliabilitas sangat kuat 0,80-1,00. Instrumen relasi sosial dengan koefisien alpha α sebesar 0,913 termasuk ke dalam tingkat reliabilitas sangat kuat 0,80-1,00. Instrumen kemampuan metakognitif dengan koefisien alpha α sebesar 0,934 termasuk ke dalam tingkat reliabilitas sangat kuat 0,80-1,00.

I. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu deskripsi statistik, uji persyaratan analisis dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Sugiyono, 2009: 29. Statistik deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan masing- masing variabel penelitian yang meliputi nilai-nilai kewirausahaan, adversity intelligence, relasi sosial dan kemampuan metakognitif. Statistik deskriptif dilakukan dengan bantuan program SPSS Statistics v17.0 dan ms. excell. Hasil statistik yang akan diperoleh adalah skor 104 rata-rata mean, skor paling sering muncul modus, skor tengah median, simpangan baku std. deviation, skor maksimum max, skor minimum min, rentang range dan kemiringan skewness yang disajikan dalam bentuk tabel. Setelah perhitungan statistik tersebut maka data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai diagram batang. Untuk penafsiran hasil pengukuran tersebut kemudian diterjemahkan dalam bentuk kategorisasi ddisertai diagram pie. Kategorisasi hasil pengukuran menggunakan distribusi normal adalah sebagai berikut Mardapi, 2008:123: Tabel 24. KategorisasiInterpretasi Hasil Pengukuran No. Rentang Skor Kategori 1 X ≥ X + 1.SBx Sangat tinggi 2 X + 1.SBx X ≥ X Tinggi 3 X X ≥ X - 1.SBx Rendah 4 X X - 1.SBx Sangat rendah Keterangan : X = 12 Skor tertinggi + skor terendah SBx = 16 Skor tertinggi – skor terendah X = Skor yang dicapai X = Reratamean skor keseluruhan SBx = Simpangan baku skor keseluruhan

2. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah skor untuk tiap-tiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan 105 dengan Kolmogorov-Smirnov test dengan bantuan program SPSS Statistics v17.0. Hasil perhitungan menunjukkan data berdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig. lebih besar dari 0,05 0,05. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. kurang dari sama dengan 0,05 ≤0,05 maka data dapat dikatakan tidak berdistribusi normal. Nilai Asymp. Sig. ini menguji signifikasi pada hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov test.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X dan variabel terikat Y mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut kedua variabel harus diuji dengan menggunakan uji-F dengan taraf signifikansi 5. Untuk mencari F hitung dilakukan dengan bantuan program SPSS Statistics v17.0. Jika F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel F hitung ≤ F tabel , berarti kedua variabel dapat disimpulkan mempunyai hubungan yang linier. Sebaliknya, jika F hitung lebih besar dari F tabel F hitung F tabel berarti dapat disimpulkan kedua varabel tidak mempunyai hubungan yang linier. Uji-F dapat juga dilakukan dengan menggunakan prosedur Means pada program SPSS yaitu dengan melihat nilai probabilitas dari komponen yang penyimpangan terhadap derajat linier Deviation from Linearity pada tabel anova.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance TOL dan 106 Variance Inflation Factor VIF yang dilakukan dengan program SPSS Statistics v17.0. Jika nilai TOL lebih besar dari 0,10 TOL 0,10 dan VIF lebih kecil dari sepuluh VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas, namun jika TOL lebih kecil sama dengan 0,10 TOL ≤ 0,10 dan VIF lebih besar sama dengan sepuluh VIF ≥ 10 maka terjadi gejala multikolinieritas antar variabel bebas.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Teknik analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh adversity intelligence terhadap kemampuan metakognitif, pengaruh relasi sosial terhadap kemampuan metakognitif, pengaruh kemampuan metakognitif terhadap nilai-nilai kewirausahaan, pengaruh adversity intelligence terhadap nilai-nilai kewirausahaan, pengaruh relasi sosial terhadap nilai-nilai kewirausahaan atau untuk membuktikan hipotesis pertama sampai dengan hipotesis kelima. Menurut Sugiyono 2009:261 regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal sebab-akibat satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Rumus persamaan regresi sederhana untuk mengetahui hubungan positif atau negatif adalah sebagai berikut. Y’= a + bX 4 Keterangan: Y’ = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = harga Y ketika harga X = 0 harga konstan. b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada 107 perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik dan bila - maka arah garis turun. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Persamaan regresi didapat setelah koefisien a dan b dicari. Setelah persamaan tersebut didapat digunakan untuk memprediksi peningkatan variabel terikat Y berdasarkan variabel bebas X. Signifikan atau tidaknya koefisien hasil regresi dapat dicari melalui uji-t Sugiyono, 2009:230. Harga t hasil perhitungan t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel , jika t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel t hitung ≥ t tabel maka dapat dikatakan mempunyai pengaruh signifikan, begitu juga sebaliknya jika t hitung lebih kecil dengan t tabel t hitung t tabel maka dapat dikatakan pengaruh tidak signifikan. Koefisien determinasi r 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai r 2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. 108

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri yang berlokasi di Kota Yogyakarta dengan subyek penelitian siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan Tahun Ajaran 20132014 dengan responden sebanyak 145 siswa. Pada deskripsi data penelitian berikut ini akan disajikan informasi data pada masing-masing variabel meliputi distribusi frekuensi dan kategorisasi hasil pengukuran. Untuk mengetahui deskripsi masing-masing variabel dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut.

1. Data Nilai-nilai Kewirausahaan

Data nilai-nilai kewirausahaan diperoleh dari angket nilai-nilai kewirausahaan yang terdiri dari 36 butir pertanyaan dan diberikan kepada responden sebanyak 145 siswa. Rincian data hasil penelitian dapat dilihat pada Lampiran 7 dan statistik data tersebut ditampilkan sebagai berikut: Tabel 25. Statistik Nilai-nilai Kewirausahaan Statistics Nilai_ Kewirausahaan N Valid 145 Missing Mean 115.1517 Median 115.0000 Mode 115.00 Std. Deviation 7.73101 Skewness .085 Std. Error of Skewness .201 Range 37.00 Minimum 98.00 Maximum 135.00