123
C. Uji Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama yang berbunyi terdapat pengaruh positif dan signifikan
adversity intelligence X
1
terhadap kemampuan metakognitif X
3
siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota
Yogyakarta. Hasil analisis regresi sederhana lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 7, berikut ini ditampilkan hasil analisis regresi sederhana X
1
terhadap X
3
secara ringkas. Tabel 40. Hasil Analisis Regresi Sederhana X
1
Terhadap X
3
Sumber Koef.
r r
2
t
hitung
Sig Ket.
Konstanta Adversity
Intelligence 2,597
0,588 0,673
0,453 10,888
0,000 Positif
Signifikan
Berdasarkan Tabel 40, nilai korelasi r sebesar 0,673 menunjukkan bahwa ada hubungan positif variabel X
1
dengan X
3
r
hitung
0. Nilai r
2
sebesar 0,453 menunjukkan bahwa variabel adversity intelligence mampu
memberikan pengaruh sebesar 45,3 terhadap variabel kemampuan metakognitif.
Signifikansi nilai korelasi r diketahui dengan melihat kolom t dan sig. Nilai t
hitung
sebesar 10,888 t
tabel
1,977 dan sig. sebesar 0,000 0,05 lebih kecil dari taraf signifikansi 5, sehingga dapat diartikan bahwa nilai
korelasi r antara adversity intelligence X
1
dan kemampuan metakognitif X
3
adalah signifikan.
124 Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa adversity intelligence
X
1
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan metakognitif X
3
, artinya adalah kenaikan adversity intelligence akan diikuti kenaikan kemampuan metakognitif. Selanjutnya, dirumuskan persamaan
regresi antara adversity intelligence X
1
dan kemampuan metakognitif X
3
sebagai berikut: X
3
= 2,597 + 0,588 X
1
5 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta a sebesar
2,597 dan nilai koefisien b adversity intelligence sebesar 0,588 yang berarti apabila adversity intelligence X
1
meningkat satu poin maka kemampuan metakognitif X
3
akan meningkat 0,588 poin.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk membuktikan hipotesis kedua yang berbunyi terdapat Pengaruh positif dan signifikan relasi
sosial X
2
terhadap kemampuan metakognitif X
3
siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota Yogyakarta. Hasil
analisis regresi sederhana lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 7, berikut ini ditampilkan hasil analisis regresi sederhana X
2
terhadap X
3
secara ringkas. Tabel 41. Hasil Analisis Regresi Sederhana X
2
Terhadap X
3
Sumber Koef.
r r
2
t
hitung
Sig Ket.
Konstanta Relasi Sosial
13,347 0,544
0,645 0,416
10,094 0,000
Positif Signifikan
Berdasarkan Tabel 41, nilai korelasi r sebesar 0,645 menunjukkan bahwa ada hubungan positif variabel X
2
dengan X
3
r
hitung
0. Nilai r
2
sebesar
125 0,416 menunjukkan bahwa variabel relasi sosial mampu memberikan
pengaruh sebesar 41,6 terhadap variabel kemampuan metakognitif. Signifikansi nilai korelasi r diketahui dengan melihat kolom t dan
sig. Nilai t
hitung
sebesar 10,094 t
tabel
1,977 dan sig. sebesar 0,000 0,05 lebih kecil dari taraf signifikansi 5, sehingga dapat diartikan bahwa nilai
korelasi r antara relasi sosial X
2
dan kemampuan metakognitif X
3
adalah signifikan.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa relasi sosial X
2
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan metakognitif X
3
, artinya adalah kenaikan relasi sosial akan diikuti kenaikan kemampuan metakognitif. Selanjutnya, dirumuskan persamaan regresi antara
relasi sosial X
2
dan kemampuan metakognitif X
3
sebagai berikut: X
3
= 13,347 + 0,544 X
2
6 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta a sebesar
13,347 dan nilai koefisien b relasi sosial sebesar 0,544 yang berarti apabila relasi sosial X
1
meningkat satu poin maka kemampuan metakognitif X
3
akan meningkat 0,544 poin.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga