111 Berdasarkan gambar 6, dapat diketahui dari jumlah responden 145
siswa SMK kelas XII Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri Kota Yogyakarta sebanyak 116 anak 80 memiliki nilai-nilai
kewirausahaan yang berada pada kategori sangat tinggi, 29 anak 20 memiliki nilai-nilai kewirausahaan yang berada pada kategori tinggi dan tidak
ada anak yang berada dalam kategori rendah maupun sangat rendah. Data tersebut menunjukkan kecenderungan nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki
siswa berpusat pada kategori sangat tinggi.
2. Data Adversity Intelligence
Data adversity intelligence diperoleh dari angket adversity intelligence yang terdiri dari 32 butir pertanyaan dan diberikan kepada
responden sebanyak 145 siswa. Rincian data hasil penelitian dapat dilihat pada Lampiran 7 dan statistik data tersebut ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 28. Statistik Adversity Intelligence
Berdasarkan deskripsi statistik pada tabel 28, hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah responden N sebanyak 145 siswa, skor rata-rata
Statistics
Adversity_ Intelligence
N Valid
145 Missing
Mean 103.3034
Median 103.0000
Mode 99.00
Std. Deviation 7.90686
Skewness .113
Std. Error of Skewness .201
Range 45.00
Minimum 82.00
Maximum 127.00
112 mean sebesar 103,3, skor tengah median adalah 103, skor paling sering
muncul mode adalah 99, skor maksimum max adalah 127 sedangkan skor minimumnya min adalah 82. Hasil analisis juga menunjukkan simpangan
baku skor std. deviation sebesar 7,9, rentang skor range sebesar 45, dan kemiringan data skewness yaitu 0,113.
Jumlah kelas interval K dihitung dengan menggunakan rumus Sturges sturges rule, yaitu jumlah kelas K = 1 + 3,3 log N dan diperoleh
nilai K = 8,133 dibulatkan menjadi K = 8. Kemudian Rentang data R diperoleh dengan cara skor maksimum max dikurangi skor minimum min
kemudian ditambah 1, sehingga diperoleh nilai R = 46. Selanjutnya panjang kelas interval didapat dari P = R K, sehingga diperoleh nilai P = 5,66
dibulatkan menjadi 6. Hasil distribusi frekuensi data adversity intelligence disajikan pada tabel berikut:
Tabel 29. Kategorisasi Data Adversity Intelligence
No. Kelas Interval
Frekuensi Persentase
1 80-85
2 1,38
2 86-91
6 4,14
3 92-97
26 17,9
4 98-104
50 34,5
5 105-110
33 22,8
6 111-116
24 16,6
7 117-122
3 2,07
8 123-128
1 0,69
Total
145 100
Sesuai dengan tabel 29 tentang distribusi frekuensi adversity intelligence, dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai
berikut:
113 Gambar 7. Diagram Garis Distribusi Frekuensi Adversity Intelligence
Berdasarkan acuan norma oleh Djemari Mardapi 2008:123, maka dapat dilakukan pengkategorian data adversity intelligence sebagai berikut:
Tabel 30. Kategorisasi Data Adversity Intelligence
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi X ≥ 96
122 84,14
Tinggi 96 X ≥ 80
23 15,86
Rendah 80 X ≥ 64
Sangat Rendah X 64
Jumlah 145
100 Berdasarkan tabel 30 tentang kategorisasi data adversity intelligence,
maka dapat digambarkan dalam bentuk diagram pie sebagai berikut:
Gambar 8. Kategorisasi Data Adversity Intelligence. Berdasarkan gambar 8, dapat diketahui dari jumlah responden 145
siswa SMK kelas XII Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri Kota Yogyakarta sebanyak 122 anak 84 memiliki adversity
intelligence yang berada pada kategori sangat tinggi, 23 anak 16 memiliki
2 6
26 50
33 24
3 1
20 40
60
80-85 86-91
92-97 98-104
105-110 111-116
117-122 123-128
Frekuensi
84 16
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat Rendah
114 adversity intelligence yang berada pada kategori tinggi dan tidak ada anak
yang berada dalam kategori rendah maupun sangat rendah. Data tersebut menunjukkan kecenderungan adversity intelligence yang dimiliki siswa
berpusat pada kategori sangat tinggi.
3. Data Relasi Sosial