Pengaruh Relasi Sosial Terhadap Kemampuan Metakognitif

133 mengembangkan pelajaran yang mampu mengasah adversity intelligence siswa.

2. Pengaruh Relasi Sosial Terhadap Kemampuan Metakognitif

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa relasi sosial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan metakognitif siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota Yogyakarta. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari persamaan regresi linear sederhana X 3 = 13,347 + 0,544 X 2. Artinya apabila variabel relasi sosial bertambah tinggi atau mengalami kenaikan 1 poin, maka variabel kemampuan metakognitif akan mengalami kenaikan sebesar 0,544. Pengaruh relasi sosial terhadap kemampuan metakognitif mempunyai nilai korelasi r sebesar 0,645 dan koefisien determinasi r 2 sebesar 0,416 atau 41,6. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 10,094 dan t tabel sebesar 1,977 signifikansi 0,05. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa relasi sosial memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemampuan metakognitif siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota Yogyakarta. Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa relasi sosial berpengaruh terhadap kemampuan metakognitif. Relasi sosial yang kuat mencerminkan interaksi sosial yang luas pada diri siswa. Dengan cakupan relasi sosial siswa yang luas, siswa semakin banyak mengenali, memahami dan menafsirkan perilaku tiap individu maupun kelompok di lingkungannya, dengan demikian harapannya siswa tersebut memiliki keyakinan terhadap 134 kemampuan yang dimilikinya untuk bersaing dan menyelesaikan suatu permasalahan. Jadi dapat disimpulkan bahwa relasi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan kemampuan metakognitif. Kemampuan metakognitif tidak muncul dengan sendirinya, tetapi memerlukan latihan sehingga menjadi kebiasaan. Seiring dengan perkembangan kognitifnya, siswa mulai berusaha mengetahui pikirannya sendiri, tentang bagaimana ia belajar dan mengingat situasi yang dialaminya setiap hari, mulai menyadari proses-proses kognitifnya dan bagaimana seseorang dapat meningkatkan penilaian kognitif mereka, serta memilih strategi-strategi yang cocok untuk meningkatkan kinerja kognitif mereka. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kegiatan kehidupan sehari-hari siswa terutama proses relasi sosial siswa dengan lingkungan sekitarnya. Dari interaksi sosial yang dialaminya, siswa bisa melihat perilaku seseorang di sekitarnya, semakin banyak relasi sosial siswa maka semakin banyak pula kemungkinan seorang siswa tersebut mengenal kepribadian dan perilaku orang disekitarnya, oleh karena itu relasi sosial memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan metakognitif.

3. Pengaruh Kemampuan Metakognitif Terhadap Nilai-nilai