Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen

94 Tabel 17. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Metakognitif No Komponen Indikator No Butir Jumlah 1 Pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge d. Mengetahui cara yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah e. Mampu mengubah suatu informasi agar lebih mudah dipahami f. Mengetahui tentang kemampuan mengatur jadwal belajar alokasi waktu, pencarian sumber referensi, dll sesuai dengan kemampuannya. 1, 12, 19 4, 13, 20 7, 14, 21 9 2 Pengalaman atau regulasi metakognitif metacognitive experiences or regulation c. Menggunakan sesuatu sebagai alat bantu yang sesuai untuk menyelesaikan suatu permasalahan. d. Mampu memilih jenis alat dan media yang sekiranya dapat membantu menyelesaikan tugas. 2, 8,15 5, 9, 16 6 3 Strategi metakognitif metacognitive strategies c. Merangkum, mencatat ide utama, dan menentukan berpikir deduktif induktif ketika akan menyelesaikan suatu permasalahan. d. Menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh ketika akan menyelesaikan suatu permasalahan 3, 10, 17 6, 11, 18 6 Jumlah 21

3. Validitas dan Realibilitas Instrumen

a. Validitas Instrumen

Menurut Arikunto 2004:168 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen dan instrumen dikatakan valid bila mampu mengukurapa yang didinginkan. Menurut Djatmiko 2013:21 validitas atau ketepatan terdiri atas tiga bentuk yaitu validitas isi, validitas konstruk dan validitas 95 tampak. Validitas isi meliputi validitas kelogisan dan expert judgement pertimbangan ahli. Validitas tampak terdiri dari keterbacaan dan layout instrumen. Validitas konstruk sendiri terdiri atas uji statistika atau empirik, analisis butir korelasi Pearson dan analisis faktor. Dalam penelitian ini validitas tampak dilakukan dengan uji keterbacaan kepada siswa SMK, kemudian validitas isi dilakukan dengan expert judgement kepada dosen ahli. Validitas konstruk dilakukan dengan ujicoba instrumen yang kemudian dilakukan analisis butir menggunakan korelasi product moment, adapun rumus analisis menggunakan korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut: = � − {� 2 − 2 }{ � 2 − 2 } 2 Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. N = Jumlah responden XY = Jumlah produk dari X dan Y. X = Jumlah nilai X Y = Jumlah nilai Y X 2 = Jumlah X kuadrat Y 2 = Jumlah Y kuadrat Untuk menentukan valid atau tidaknya butir instrumen yaitu dengan cara menghitung nilai r hitung , kemudian dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar sama dengan r tabel r hitung ≥ r tabel , namun apabila nilai rhitung lebih kecil dari rtabel r hitung r tabel , maka butir tersebut 96 dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian.

b. Reliabilitas Instrumen

Suatu instrumen itu agar dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka perlu digunakan uji reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Suharsimi Arikunto, 2010: 221. Apabila instrumennnya sudah baik dan dapat dipercaya reliabel maka berapa kalipun diambil pada waktu yang berbeda dan pada subyek yang sama, tetap akan sama hasilnya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen dengan tes obyektif dan skor instrumennya bukan nilai 1 dan 0 dalam hal ini berupa tes angket atau bentuk uraian adalah menggunakan rumus alpha cronbach α dengan α 0,6 agar dapat dikatakan reliabel. Rumus alpha dapat dilihat sebagai berikut: r 11 = � �−1 1 − � �2 � 2 3 keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Ʃσ b 2 = jumlah varian butir σ b 2 = varians total 97 Hasil perhitungan dengan rumus di atas diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi sebagai berikut Sugiyono, 2009:231: Tabel 18. Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

c. Hasil Ujicoba Instrumen