117
4. Data Kemampuan Metakognitif
Data kemampuan metakognitif diperoleh dari angket kemampuan metakognitif yang terdiri dari 20 butir pertanyaan dan diberikan kepada
responden sebanyak 145 siswa. Rincian data hasil penelitian dapat dilihat
pada Lampiran 7 dan statistik data tersebut ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 34. Statistik Kemampuan Metakognitif
Berdasarkan deskripsi statistik pada tabel 34, hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah responden N sebanyak 145 siswa, skor rata-rata
mean sebesar 63,289, skor tengah median adalah 63, skor paling sering muncul mode adalah 63, skor maksimum max adalah 80 sedangkan skor
minimumnya min adalah 48. Hasil analisis juga menunjukkan simpangan baku skor std. deviation sebesar 6,9, rentang skor range sebesar 32, dan
kemiringan data skewness yaitu 0,399. Jumlah kelas interval K dihitung dengan menggunakan rumus
Sturges sturges rule, yaitu jumlah kelas K = 1 + 3,3 log N dan diperoleh nilai K = 8,133 dibulatkan menjadi K = 8. Kemudian Rentang data R
diperoleh dengan cara skor maksimum max dikurangi skor minimum min
Statistics
Kemampuan_ Metakognitif
N Valid
145 Missing
Mean 63.2897
Median 63.0000
Mode 63.00
Std. Deviation 6.90000
Skewness .399
Std. Error of Skewness .201
Range 32.00
Minimum 48.00
Maximum 80.00
118 kemudian ditambah 1, sehingga diperoleh nilai R = 33. Selanjutnya panjang
kelas interval didapat dari P = R K, sehingga diperoleh nilai P = 4,0578, dibulatkan menjadi 4, namun panjang kelas 4 tersebut tidak mencukupi jika
dibagi menjadi 8 kelas interval, sehingga digunakan panjang kelas interval P = 5. Hasil distribusi frekuensi data kemampuan metakognitif disajikan pada
tabel berikut: Tabel 35. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Metakognitif
No. Kelas Interval
Frekuensi Persentase
1 45-49
4 2,76
2 50-54
4 2,76
3 55-59
41 28,3
4 60-64
42 29
5 65-69
27 18,6
6 70-74
14 9,66
7 75-79
9 6,21
8 80-84
4 2,76
Total
145 100
Sesuai dengan tabel 35 tentang distribusi frekuensi relasi sosial, dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 11. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Kemampuan Metakognitif
Berdasarkan acuan norma oleh Djemari Mardapi 2008:123, maka dapat dilakukan pengkategorian data relasi sosial sebagai berikut:
4 4
41 42
27 14
9 4
10 20
30 40
50
45-49 50-54
55-59 60-64
65-69 70-74
75-79 80-84
Frekuensi
119 Tabel 36. Kategorisasi Data Kemampuan Metakognitif
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi X ≥ 60
96 66,21
Tinggi 60 X ≥ 50
45 31,03
Rendah 50 X ≥ 40
4 2,759
Sangat Rendah X 40
Jumlah 145
100 Berdasarkan tabel 36 tentang kategorisasi data kemampuan
metakognitif, maka dapat digambarkan dalam bentuk diagram pie sebagai berikut:
Gambar 12. Kategorisasi Data Kemampuan Metakognitif Berdasarkan gambar 12, dapat diketahui dari jumlah responden 145
siswa SMK kelas XII Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri Kota Yogyakarta, sebanyak 96 anak 66 memiliki kemampuan
metakognitif yang berada pada kategori sangat tinggi, 45 anak 31 memiliki kemampuan metakognitif yang berada pada kategori tinggi, 4 anak
3 memiliki kemampuan metakognitif yang berada pada kategori rendah, dan tidak ada anak yang berada dalam kategori sangat rendah. Data tersebut
menunjukkan kecenderungan kemampuan metakognitif yang dimiliki siswa berpusat pada kategori sangat tinggi.
66 31
3 Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah
120
B. Pengujian Prasyarat Analisis