Definisi Nilai-nilai Kewirausahaan Nilai-nilai Kewirausahaan

16 Berdasarkan penjelasan di atas maka pengertian kewirausahaan adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Dalam hal ini, dinyatakan bahwa kewirausahaan merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang, dan seseorang yang melakukan kewirausahaan disebut sebagai wirausaha. Wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha- usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

b. Definisi Nilai-nilai Kewirausahaan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kewirausahaan dapat diartikan sebagai tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi yang melembaga, produktif, inovatif. Kewirausahaan adalah bentuk kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang meliputi: semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan. Dengan demikian maka karakteristik kewirausahaan yang terdapat dalam pribadi seseorang memiliki makna-makna dan tingkah laku tersendiri yang disebut dengan nilai. 17 Menurut Milton Rockeah, seperti yang dijelaskan oleh Suryana 2011: 37, konsep nilai dibedakan menjadi dua, yaitu nilai sebagai sesuatu yang dimiliki oleh seseorang dan nilai sebagai sesuatu yang berkaitan dengan objek. Sejalan dengan hal tersebut Sidharta Poespadibrata dalam Suryana 2011: 37, menjelaskan bahwa watak seseorang merupakan tingkah laku yang tetap. Kemudian sekumpulan tingkah laku perangai yang tetap tersebut dapat dipandang sebagai sistem nilai Rockeah dalam Suryana, 2011: 37. Dengan demikian maka watak dan tingkah laku perangai yang melekat pada kewirausahaan dan menjadi ciri-ciri kewirausahaan dapat dipandang sebagai sistem nilai kewirausahaan. Suryana 2011: 37 juga berpendapat, bahwa nilai-nilai kewirausahaan tersebut serupa dengan sistem nilai yang melekat pada sistem nilai manajer. Sistem nilai manajer yang terkait dengan kewirausahaan adalah sistem nilai pribadi yang terdiri dari sistem nilai primer pragmatik dan sistem nilai primer moralistik. Dalam sistem nilai primer pragmatik terkandung beberapa unsur, diantaranya perencanaan, prestasi, produktivitas, kemampuan, kecakapan, kreativitas, kerja sama, dan kesempatan. Kemudian dalam sistem nilai primer moralistik terkandung unsur-unsur keyakinan, jaminan, martabat pribadi, kehormatan, dan ketaatan. Lebih lanjut dari pernyataan tersebut, dalam kewirausahaan sistem nilai pragmatik dapat dilihat dari watak, jiwa, dan perilaku, 18 misalnya selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen, dan kemampuan mencari peluang. Kemudian, nilai moralistik memiliki ciri-ciri yang berupa keyakinan atau kepercayaan diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama, kejujuran, keteladanan, dan keutamaan. Nilai-nilai kewirausahaan jika digolongkan menurut orientasinya, maka terdapat empat nilai yang terlihat pada gambar berikut: Gambar 2. Model Sistem Nilai Wirausaha Suryana, 2011: 38 ORIENTASI MATERI ORIENTASI NONMATERI ORIENTASI KEMAJUAN ORIENTASI TOTOK Pengambilan Resiko Teknologi Keuntungan materi Tanggung Jawab Ilmu Sikap Positif Pelayanan Kreativitas Pelatihan Perhitungan Kira-kira Resiko Menghadap ke Mana Fengshui Pelaris Perhitungan Mistik Etnosentrisme Pengalaman Tata Cara Leluhur Keberuntungan 19 Dari gambar tersebut, maka sistem nilai wirausaha memiliki empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing sebagai berikut Suryana, 2011: 38-39: 1 Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya adalah berani mengambil resiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi. 2 Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk memperoleh materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas. 3 Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya usaha dengan perhitungan fengshui agar dapat berhasil. 4 Wirausaha yang berorientasi nonmateri dengan bekerja berdasarkan kebiasaan. Wirausaha model ini biasa bergantung pada pengalaman, memperhitungkan hal-hal mistik, etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.

c. Karakteristik Kewirausahaan