Uji Normalitas Uji Linieritas Uji Multikolinieritas

104 rata-rata mean, skor paling sering muncul modus, skor tengah median, simpangan baku std. deviation, skor maksimum max, skor minimum min, rentang range dan kemiringan skewness yang disajikan dalam bentuk tabel. Setelah perhitungan statistik tersebut maka data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai diagram batang. Untuk penafsiran hasil pengukuran tersebut kemudian diterjemahkan dalam bentuk kategorisasi ddisertai diagram pie. Kategorisasi hasil pengukuran menggunakan distribusi normal adalah sebagai berikut Mardapi, 2008:123: Tabel 24. KategorisasiInterpretasi Hasil Pengukuran No. Rentang Skor Kategori 1 X ≥ X + 1.SBx Sangat tinggi 2 X + 1.SBx X ≥ X Tinggi 3 X X ≥ X - 1.SBx Rendah 4 X X - 1.SBx Sangat rendah Keterangan : X = 12 Skor tertinggi + skor terendah SBx = 16 Skor tertinggi – skor terendah X = Skor yang dicapai X = Reratamean skor keseluruhan SBx = Simpangan baku skor keseluruhan

2. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah skor untuk tiap-tiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan 105 dengan Kolmogorov-Smirnov test dengan bantuan program SPSS Statistics v17.0. Hasil perhitungan menunjukkan data berdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig. lebih besar dari 0,05 0,05. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. kurang dari sama dengan 0,05 ≤0,05 maka data dapat dikatakan tidak berdistribusi normal. Nilai Asymp. Sig. ini menguji signifikasi pada hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov test.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X dan variabel terikat Y mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut kedua variabel harus diuji dengan menggunakan uji-F dengan taraf signifikansi 5. Untuk mencari F hitung dilakukan dengan bantuan program SPSS Statistics v17.0. Jika F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel F hitung ≤ F tabel , berarti kedua variabel dapat disimpulkan mempunyai hubungan yang linier. Sebaliknya, jika F hitung lebih besar dari F tabel F hitung F tabel berarti dapat disimpulkan kedua varabel tidak mempunyai hubungan yang linier. Uji-F dapat juga dilakukan dengan menggunakan prosedur Means pada program SPSS yaitu dengan melihat nilai probabilitas dari komponen yang penyimpangan terhadap derajat linier Deviation from Linearity pada tabel anova.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance TOL dan 106 Variance Inflation Factor VIF yang dilakukan dengan program SPSS Statistics v17.0. Jika nilai TOL lebih besar dari 0,10 TOL 0,10 dan VIF lebih kecil dari sepuluh VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas, namun jika TOL lebih kecil sama dengan 0,10 TOL ≤ 0,10 dan VIF lebih besar sama dengan sepuluh VIF ≥ 10 maka terjadi gejala multikolinieritas antar variabel bebas.

3. Teknik Analisis Data