138 Di SMKN 1 Surabaya, menjelaskan hubungan antara adversity intelligence
dengan minat berwirausaha siswa kelas XII Pemasaran SMK Negeri 1 Surabaya memiliki nilai koefisien korelasi r sebesar 0,746 dan nilai
koefisien determinasi atau R
2
sebesar 55,6. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Tony Wijaya tentang Hubungan Adversity Intelligence
dengan Intensi Berwirausaha, mengemukakan bahwa adverstiy intelligence memberikan kontribusi terhadap intensi berwirausaha sebesar 11, intensi
berwirausaha adalah keinginan atau niat yang ada pada diri seseorang siswa SMK untuk melakukan tindakan berwirausaha. Hasil dari penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis ternyata mendukung hasil dari kedua penelitian tersebut dimana pengaruh adversity intelligence terhadap nilai-nilai
kewirausahaan mempunyai nilai korelasi r sebesar 0,738. Minat berwirausaha dan intensi berwirausaha tentunya memiliki keterkaitan dengan
nilai-nilai kewirausaan yang digunakan oleh penulis sebagai variabel terikat dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin tinggi
adversity intelligence siswa maka semakin tinggi nilai-nilai kewirausahaan siswa, sebaliknya semakin rendah adversity intelligence siswa maka semakin
rendah pula nilai-nilai kewirausahaan siswa.
5. Pengaruh Relasi Sosial Terhadap Nilai-nilai Kewirausahaan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa relasi sosial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai-nilai
kewirausahaan yang dimiliki siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota Yogyakarta. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari
139 persamaan regresi linear sederhana Y = 71,132 + 0,479 X
2.
Artinya apabila variabel relasi sosial bertambah tinggi atau mengalami kenaikan 1 poin, maka
variabel nilai-nilai kewirausahaan akan mengalami kenaikan sebesar 0,479. Pengaruh relasi sosial terhadap nilai-nilai kewirausahaan mempunyai nilai
korelasi r sebesar 0,507 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,257 atau 25,7. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,042 dan t
tabel
sebesar 1,977 signifikansi 0,05. Nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa relasi sosial memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki siswa
SMK Negeri Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di Kota Yogyakarta.
Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa relasi sosial berpengaruh terhadap nilai-nilai kewirausahaan. Relasi sosial yang tinggi
luas akan memberikan pengetahuan yang luas kepada siswa mengenai perilaku dan kepribadian individu atau kelompok masyarakat yang berada di
lingkungan sekitar. Pola pikir siswa yang masih labil biasanya terpengaruh oleh lingkungannya, jika dalam lingkungan pergaulannya banyak menemui
orang orang yang bekerja sebagai karyawan atau pegawai, maka kemungkinan individu tersebut memiliki keinginan ketika setelah lulus SMK
dia akan menjadi seorang karyawan. Kemudian jika dalam pergaulan siswa tersebut lebih banyak menemui seorang wirausaha maka tidak menutup
kemungkinan akan mempengaruhi nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki oleh siswa tersebut, sehingga nantinya ketika lulus SMK siswa tersebut
140 berkeinginan untuk menekuni wirausaha. Jadi dapat disimpulkan bahwa relasi
sosial memegang peranan penting dalam perkembangan nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki siswa.
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis mendapatkan temuan pengaruh relasi sosial terhadap nilai-nilai kewirausahaan mempunyai nilai
korelasi r sebesar 0,507. Selaras dari hasil tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Muladi Wibowo tentang Pembelajaran Kewirausahaan dan
Minat Wirausaha Lulusan SMK di Kota Surakarta yang mengemukakan bahwa variabel faktor eksternal yang meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan pergaulan mampu memberikan kontribusi sebesar 0,245 terhadap minat berwirausaha. Dalam penelitian
tersebut lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan pergaulan dimana merupakan relasi sosial siswa terbentuk ternyata dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap minat berwirausaha siswa. Dari pembahasan tersebut artinya beberapa pihak yang terkait
dengan perkembangan siswa harus memiliki kepedulian yang sama untuk mengkondisikan lingkungan yang baik dan bisa mendukung terhadap nilai-
nilai kewirausahaan di kalangan pelajar. Dengan demikian situasi lingkungan yang mendukung nilai-nilai dan minat wirausaha pelajar perlu diciptakan,
direkayasa atau dibentuk agar memberikan pendorong yang signifikan terhadap tumbuhnya wirausaha muda dari kalangan pelajar.
141
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang Pengaruh Adversity Intelligence, Relasi Sosial, dan Kemampuan
Metakognitif Terhadap Nilai-nilai Kewirausahaan Yang Dimiliki Siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan,
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel adversity
intelligence X
1
terhadap kemampuan metakognitif X
3
siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan.
Dengan demikian, semakin tinggi adversity intelligence X
1
maka semakin tinggi pula kemampuan metakognitif X
3
yang dimiliki siswa. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel relasi sosial X
2
terhadap kemampuan metakognitif X
3
siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan. Dengan
demikian, semakin tinggi relasi sosial X
2
maka semakin tinggi pula kemampuan metakognitif X
3
yang dimiliki siswa. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel kemampuan
metakognitif X
3
terhadap nilai-nilai kewirausahaan Y yang dimiliki siswa SMK Negeri di Kota Yogyakarta Program Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan. Dengan demikian, semakin tinggi kemampuan