16 menentukan tindak lanjut dan perbaikan, dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sesuai dengan tujuan penilaian, informasi yang dibutuhkan, dan konteks
pembelajaran mata diklat pengukuran serta jenis media yang digunakan sebagai alat penilaian, maka dalam penelitian ini digunakan alat penilaian
tes. Alat penilaian tes dipandang sesuai dengan karakteristik mata diklat pengukuran khususnya standar kompetensi mengukur dengan alat ukur
mekanik presisi. Oleh karena itu, untuk selanjutnya akan dibahas mengenai penilaian dengan tes.
3. Penilaian dengan Tes
a. Pengertian Tes
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang
nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan Nurkancana
dan Sumartana, 1983 dalam Sarwiji Suwandi 2010: 39. Kegiatan tes dapat terlaksana jika tersedia suatu perangkat tugas, pertanyaan, atau
latihan. Perangkat tugas, pertanyaan, atau latihan itulah yang kemudian dikenal sebagai alat tes atau instrument tes yang akan diterapkan pada
siswa. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tes merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa yang sedang dites. Jawaban yang
17 diberikan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai
informasi terpercaya yang mencerminkan kemampuannya. Informasi tersebut dinyatakan sebagai masukan yang penting untuk
mempertimbangkan siswa.
b. Tes Pengukur Keberhasilan
Pada umumnya tes digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Tingkat
keberhasilan siswa dimaksudkan juga tingkat kemampuan siswa yang diperoleh setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, atau yang
dimiliki sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Menurut Sarwiji Suwandi 2010: 44-46, terdapat beberapa macam tes pengukur
keberhasilan atau kemampuan siswa yang dijelaskan sebagai berikut. 1
Tes Kemampuan Awal Tes kemampuan awal dimaksudkan sebagai tes yang dilakukan
sebelum siswa mengalami proses belajar mengajar. Ada tiga macam tes kemampuan awal yakni pretes, tes prasyarat, dan tes penempatan.
2 Tes Diagnostik
Tes diagnostik dilakukan sebelum atau selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Tes diagnostik dimaksudkan untuk
menemukan bahan-bahan pelajaran tertentu yang masih menyulitkan siswa. Informasi tentang kelemahan siswa dalam hal tersebut
merupakan masukan yang berharga untuk menentukan kebijaksanaan pengajaran selanjutnya yang berupa pemberian tingkah laku yang
18 tepat. Informasi tentang kelemahan siswa dipergunakan sebagai dasar
penyusunan program remedial. Siswa yang masih mengalami kesulitan dalam hal tertentu, diremidi dengan diminta mengerjakan
atau mempelajari bahan pengajaran program remedial tersebut. 3
Tes Formatif Tes formatif dilakukan selama kegiatan belajar mengajar masih
berlangsung, pada setiap akhir suatu satuan bahasan. Tes formatif merupakan tes dalam proses yang dimaksudkan untuk mengukur
tingkat kemampuan siswa mencapai tujuan yang berkaitan dengan pokok bahasan yang baru saja diselesaikan. Informasi yang diperoleh
dari tes formatif merupakan masukan yang berguna untuk menilai efektivitas kegiatan pengajaran yang dilakukan.
4 Tes Sumatif
Tes sumatif dilakukan setelah selesai semua kegiatan belajar mengajar atau seluruh program yang direncanakan. Pelaksanaan tes sumatif
lazimnya pada akhir semester, yaitu dengan sebutan ulangan umum. Tes sumatif yang lingkupnya luas, dimaksudkan untuk mencapai
tujuan umum pengajaran yang secara jelas tertera dalam silabus. Bertolak dari penjabaran tentang macam-macam tes yang
dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa keempat macam tes tersebut merupakan suatu rangkaian tes pengukur keberhasilan siswa yang saling
berkaitan dan melengkapi sehingga perlu dilaksanakanditerapkan oleh guru secara keseluruhan. Dengan menerapkan seluruh macam tes tersebut