Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
89 Keterangan :
��
�
= Rerata ideal =
1 2
��
�
= Simpangan baku ideal = skor maksimal ideal + skor minimal
ideal
1 6
X = Skor aktual
skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Diketahui : Skor maksimal ideal
= 5 Skor minimal ideal
= 1 Rerata ideal
=
1 2
5 + 1 = 3 Simpangan baku ideal
=
1 6
5 – 1 = 0,67
Berdasarkan rumus konversi di atas, dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui maka akan diperoleh acuan konversi skala 5 dalam perhitungan
sebagai berikut: Skala 5
= X 3 + 1,8 x 0,67 = X 3 + 1,206
= X 4,206 ≈ X 4,21
Skala 4 = 3 + 0,6 x 0,67 X
≤
4,21 = 3 + 0,402 X
≤
4,21 = 3,402 X
≤
4,21 ≈ 3,40 X
≤
4,21 Skala 3
= 3 - 0,6 x 0,67 X
≤
3,40 = 3 - 0,402 X
≤
3,40
90 = 2,598 X
≤
3,40 ≈ 2,60 X
≤
3,40 Skala 2
= 3 - 1,8 x 0,67 X
≤
2,60 = 3 - 1,206 X
≤
2,60 = 1,794 X
≤
2,60 ≈ 1,79 X
≤
2,60 Skala 1
= X
≤
1,79 Atas dasar perhitungan di atas maka konversi data kuantitatif menjadi
data kualitatif skala 5 dapat disederhanakan seperti dalam tabel 9. Tabel 9. Interval Skor untuk Skala 5
Interval Skor Nilai
Kriteria 4,21 X
A Sangat baik
3,40 X ≤ 4,21
B Baik
2,60 X ≤ 3,40
C Cukup baik
1,79 X ≤ 2,60
D Kurang baik
X ≤ 1,79
E Tidak baik
Tabel interval skor untuk skala 5 di atas digunakan untuk mengetahui nilai kelayakan PLPBK-SKMAUMP. Dalam penelitian ini ditetapkan nilai
kelayakan produk minimal adalah “C” dengan kriteria “cukup baik”. Berdasarkan penetapan kelayakan tersebut, jika hasil validasi oleh ahli materi,
ahli evaluasi, ahli media, dan tanggapan oleh siswa sudah memenuhi nilai minimal “cukup baikC” maka produk hasil pengembangan tersebut
dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran. Analisis terhadap efektivitas PLPBK-SKMAUMP
dalam meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa dilakukan dengan
membandingkan rerata nilai hasil belajar siswa. Rerata nilai tersebut diperoleh dari nilai pretest dan posttest antara kelas XMB yang menggunakan media
konvensional kelas kontrol dalam pembelajaran dengan kelas XMA yang
91 menggunakan PLPBK-SKMAUMP kelas eksperimen. Acuan penilaian
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan oleh satuan pendidikan dalam silabus yaitu 70. Jadi artinya, siswa harus
memperoleh nilai minimal 70 agar bisa dinyatakan berhasil tuntas dalam pembelajaran standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi.
Berdasarkan gambar 12 halaman 77, PLPBK-SKMAUMP dinyatakan efektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa jika nilai rata-
rata posttest kelas eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata posttest kelas kontrol O
2
O
4
dan perbedaannya signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian secara statistik dengan uji hipotesis yang sesuai. Desain
pengujian ini secara lengkap dapat divisualisasikan dalam gambar 14.
Gambar 14. Desain Pengujian Secara Statistik untuk Mengetahui Perbedaan Rerata Nilai Siswa
92 Keterangan:
1. Nilai pretest kelas eksperimen dibandingkan dengan nilai pretest kelas
kontrol untuk mengetahui dan memastikan bahwa sebelum diberi perlakuan, kedua kelas memiliki tingkat pengetahuan yang tidak
berbeda secara signifikan. Jenis pengujiannya adalah uji t tidak berpasangan.
2. Nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dibandingkan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai yang signifikan setelah diberi perlakuan dengan PLPBK-SKMAUMP. Jenis pengujian yang
digunakan adalah dengan uji Wilcoxon karena sebaran datanya tidak normal.
3. Nilai pretest dan posttest kelas kontrol dibandingkan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai yang signifikan setelah diberi perlakuan dengan media pembelajaran konvensional. Jenis
pengujian yang digunakan adalah dengan uji Wilcoxon karena sebaran datanya tidak normal.
4. Nilai posttest kelas eksperimen dibandingkan dengan nilai posttest
kelas kontrol. Perbandingan ini berfungsi untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai posttest yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Jenis pengujiannya adalah dengan uji Mann-Whitney karena sebaran datanya tidak normal.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
93