19 dalam hal ini peserta didik dapat dinilai tahap demi tahap selama proses
pembelajaran berlangsung, hingga akhirnya dilakukan penilaian hasil dari pembelajaran tersebut.
c. Bentuk Tes
Bentuk tes mengacu pada pengertian bentuk-bentuk pertanyaan, tugas, atau latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Secara garis besar
tes dapat dibedakan dalam dua macam Sarwiji Suwandi, 2010: 47-50: 1
Tes Esai Tuckman dalam Sarwiji Suwandi, 2010: 47 menyatakan
bahwa tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan mempergunakan bahasa
sendiri. Tes bentuk esai memberi kebebasan kepada siswa untuk menyusun dan mengemukakan jawabannya sendiri dalam lingkup
yang secara relatif dibatasi. Itulah sebabnya tes esai disebut juga sebagai tes subjektif, walau penamaan itu juga dikaitkan dengan
kegiatan penilaiannya yang juga bersifat subjektif. Kelemahan tes esai ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
2 Tes Objektif
Tes objektif disebut juga sebagai tes jawab singkat short answer test. Sesuai dengan namanya, tes jawab singkat menuntut
siswanya hanya dengan memberikan jawaban singkat, bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-alternatif
jawaban yang telah disediakan.
20 Jawaban terhadap tes objektif bersifat pasti, hanya ada satu
kemungkinan jawaban yang benar. Jika siswa tidak menjawab “seperti itu”, dinyatakan salah, tidak ada bobot atau skala terhadap jawaban
suatu butir soal seperti halnya pada tes esai. Oleh karena jawabannya bersifat pasti, jawaban siswa yang benar terhadap suatu butir soal,
akan dinyatakan benar oleh korektor, entah siapapun korektornya. Dengan demikian, terjadi kesepakatan diantara para korektor tentang
jawaban yang benar. Hasil pekerjaan siswa diperiksa oleh siapapun akan menghasilkan skor yang kurang lebih sama. Itulah sebabnya, tes
tersebut disebut juga tes objektif. Jenis tes objektif yang banyak digunakan orang adalah tes
jawaban benar-salah true-fals, pilihan ganda multiple choice, isian completion, dan penjodohan matcing. Dari jenis-jenis tes objektif
tersebut, tes memilih jawaban benar-salah dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu
kemampuan mengingat pengetahuan. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami
dengan cakupan materi yang luas. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut. a
Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji.
21 b
Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian dalam kurikulum.
c Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas
dan tegas. d
Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan katakalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
Berdasarkan beberapa bentuk tes yang ada dan telah disampaikan sebelumnya, peneliti memilih menggunakan jenis tes
objektif bentuk pilihan ganda. Bentuk ini dipandang paling sesuai dengan media yang akan digunakan untuk paket latihan dan penilaian
berbantuan komputer yang dikembangkan peneliti.
d. Tes Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda mempunyai dua bagian yaitu soal atau masalah disebut stem dan beberapa pilihan jawaban disebut alternatif. Siswa
diminta memilih satu alternatif jawaban yang paling melengkapi pernyataan atau menjawab soal Shirran, A., 2008: 93. Bentuk soal
pilihan ganda dibedakan menjadi dua macam yaitu bentuk soal dengan pokok soal stem pertanyaan dan bentuk soal dengan pokok soal stem
pernyataan Sumarna Surapranata, 2005: 133. Penulisan tes pilihan ganda perlu mempertimbangkan kaidah-
kaidah penulisan yang ada. Sumarna Surapranata 2005: 179 mengungkapkan bahwa kaidah-kaidah penulisan soal merupakan
petunjuk atau pedoman yang perlu diikuti penulis agar soal yang