26
b Kesesuaian dengan Bahan
Tes yang baik adalah yang sesuai dengan bahan pelajaran yang telah diajarkan. Bahan pelajaran ini sendiri dikembangkan
berdasarkan tujuan. Dengan demikian, kaitan antara ketiga komponen tujuan, bahan, dan alat penilaian cukup erat.
2 Kriteria Kesahihan Alat Tes
Kesahihan alat tes menunjuk pada pengertian apakah tes itu dapat mengukur apa yang akan diukur.
a
Kesahihan isi
Kesahihan isi menunjuk pada pengertian apakah alat tes itu memiliki kesejajaran sesuai dengan tujuan dan deskripsi bahan
pelajaran yang diajarkan. Untuk mengetahui kesahihan isi dari suatu tes, maka perlu konsultasi atau evaluasi dari ahli expert
judgment. b
Kesahihan ukuran Disebut juga kesahihan norma, standar, atau kriteria, menunjuk
pada pengertian seberapa jauh siswa diajar dalam bidang tertentu menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi daripada yang belum
diajar. c
Kesahihan sejalan Menurut Tuckman dalam Sarwiji Suwandi, 2010: 55, kesahihan
sejalan menunjuk pada pengertian apakah tingkat kemampuan seseorang pada suatu bidang yang diteskan sesuai atau
27 mencerminkan skor-skor bidang yang lain yang mempunyai
perbedaan karakteristik. d
Kesahihan konsep
Kesahihan konsep menunjuk pada pengertian apakah tes yang disusun itu telah sesuai dengan konsep ilmu yang diteskan.
e
Kesahihan ramalan
Kesahihan ramalan menunjuk pada pengertian apakah alat tes mempunyai kemampuan untuk meramalkan prestasi seseorang
yang akan dicapai kemudian. Untuk mengetahui tinggi rendahnya kadar kesahihan ramalan biasanya dilakukan dengan mencari
koefisien korelasi antara hasil tes yang pertama dengan hasil tes berikutnya. Jika prestasi siswa tidak berubah, alat tes tersebut
berarti mempunyai kesahihan ramalan yang cukup tinggi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa sebuah
alat tes agar memenuhi kualitas sebagai alat penilaian yang baik harus memenuhi dua hal berdasarkan kriteria kelayakan dan kesahihannya.
Untuk itulah, dalam penyusunannya perlu konsultasi atau evaluasi dari ahli expert judgment.
f. Tahap Penyusunan dan Penggunaan Tes
Menurut Sumarna Surapranata 2006: 45-79 seperti dikutip Sarwiji Suwandi 2010: 59, tahap penyusunan dan penggunaan tes
meliputi:
28 1
Penentuan tujuan 2
Penyusunan kisi-kisi 3
Penulisan soal 4
Review dan revisi soal 5
Uji coba dan analisis 6
Perakitan 7
Penyajian 8
Penskoran 9
Pelaporan 10
Pemanfaatan Berdasarkan teori tersebut, peneliti mengambil beberapa langkah
dan menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang menggunakan media berbantuan komputer, yaitu: 1 Penentuan tujuan, 2 Penyusunan
kisi-kisi, 3 Penulisan soal, 4 Review dan revisi soal berdasarkan masukan dari ahli evaluasi, 5 Perakitan ke dalam media berbantuan
komputer 6 Penggunaanpemanfaatan.
B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Beberapa ahli memberikan definisi mengenai pengertian media dalam
pembelajaran. Smaldino, dkk 2008 dalam Sri Anitah 2010: 5 mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber
informasi. Heinich Molenda, dkk 1996 dalam Bambang Warsita 2008: 125 mengartikan media sebagai alat komunikasi yang membawa pesan dari
sumber ke penerima. Briggs dalam Arief S. Sadiman, dkk, 2009: 6 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan Association of Education and Communication TechnologyAECT dalam Azhar Arsyad,
29 2010: 4 memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Bertolak dari berbagai definisi tentang pengertian media tersebut dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk alat dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari
sumber kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik sehingga proses belajar terjadi.
2. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach Ely 1971 dalam Azhar Arsyad 2010: 12-14 mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media
digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya.
a. Ciri Fiksatif Fixative Property
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek
yang telah diambil gambarnya direkam dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi kapan saja diperlukan. Dengan ciri
fiksatif, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.