Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
176 berbeda tetapi memenuhi syarat minimal, setelah itu dilakukan
perbaikan sehingga dihasilkan produk awal. c.
Evaluasi produk, meliputi: 1
Uji kelayakan atau validasi oleh ahli alpha test, yaitu ahli materi pembelajaran, ahli evaluasi pembelajaran, dan ahli
multimedia pembelajaran. 2
Uji coba terbatas beta test, yaitu mengujicobakan media kepada pengguna yang memiliki karakteristik sama dengan calon
pengguna akhir. 3
Evaluasi sumatif, yaitu menggunakan media dalam uji coba lapangan untuk menjaring respons siswa dan menguji
efektivitasnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, setelah tahap ini selesai maka dihasilkan produk akhir.
d. Diseminasi, yaitu menyampaikan produk akhir hasil pengembangan
kepada pengguna dan profesional guru metrologi. 2.
PLPBK-SKMAUMP yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran mengukur dengan alat ukur mekanik presisi untuk siswa
SMK N 2 Wonosari program keahlian teknik pemesinan kelas X semester genap. Hal tersebut berdasarkan validasi ahli dan tanggapan
siswa yaitu: a.
Validasi oleh ahli materi memperoleh rerata skor 4,46 sehingga termasuk kategori sangat baikA.
177 b.
Validasi oleh ahli evaluasi memperoleh rerata skor 4,41 sehingga termasuk kategori sangat baikA.
c. Validasi oleh ahli media memperoleh rerata skor 4,55 sehingga
termasuk kategori sangat baikA. d.
Skor tanggapan siswa pada beta test memperoleh rerata skor 4,06 sehingga termasuk dalam kategori baikB.
e. Skor tanggapan siswa pada evaluasi sumatif memperoleh rerata
skor 4,00 sehingga termasuk dalam kategori baikB. Jika dinilai secara keseluruhan berdasarkan skor validasi oleh ahli
materi, ahli evaluasi, ahli media, dan tanggapan siswa, maka skor rata- rata yang didapatkan adalah 4,29 sehingga termasuk kategori sangat
baikA. 3.
PLPBK-SKMAUMP efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari peningkatan rerata nilai siswa dan uji statistik
yaitu: a.
Peningkatan rerata nilai kelas XMA yang menggunakan PLPBK- SKMAUMP dari rerata nilai pretest 59,84 naik menjadi 82,73
dalam posttest naik 22,89. Ketuntasan siswa kelas XMA pun meningkat dari 4 siswa 12,5 menjadi 30 siswa 93,75,
dengan kata lain ketuntasan siswa naik sebesar 81,25. Sedangkan kelas XMB yang menggunakan media pembelajaran konvensional
dari rerata nilai pretest 57,58 naik menjadi 73,28 dalam posttest naik 15,70. Ketuntasan siswa kelas XMB meningkat dari 5 siswa
178 15,625 menjadi 21 siswa 65,625, dengan kata lain
ketuntasan siswa naik sebesar 50. b.
Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa rerata nilai pretest antara siswa kelas XMA dan XMB tidak berbeda secara
signifikan, sedangkan rerata nilai posttest-nya berbeda secara signifikan.