14 hasil pengukuran tersebut. Dengan demikian, penilaian sangat
membutuhkan data yang diperoleh dari pengukuran. Tanpa adanya data yang berupa informasi itu hampir tidak mungkin dilakukan kegiatan
penilaian yang berupa pemberian pertimbangan terhadap sesuatu hal. Dilain pihak, kegiatan pengukuran pun memerlukan penilaian. Apa tujuan
pengukuran dan apa atau bagaimana kriteria keberhasilannya adalah hal-hal yang menunjukkan keterkaitan pengukuran dan penilaian.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan para ahli terkait pengertian penilaian tersebut, dapat ditarik pengertian bahwa penilaian dalam konteks
pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan, kemajuan, danatau hasil belajar siswa. Hasil dari penilaian tersebut
kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan tindakan dan perlakuan selanjutnya demi perbaikan dalam program pendidikan.
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian
Nana Sudjana 2009: 3-4 mengemukakan fungsi penilaian sebagai berikut.
a. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.
b. Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
c. Sebagai dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa
kepada para orang tuanya.
15 Sedangkan tujuan penilaian menurut Nana Sudjana 2009: 4 adalah
untuk: a.
Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran yang ditempuhnya. b.
Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah
laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. c.
Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta strategi penyelenggaraannya. d.
Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak- pihak yang berkepentingan.
Pengumpulan informasi atau data untuk proses penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik atau metode. Penentuan teknik
pengumpulan data didasarkan pada tujuan penilaian yang telah ditentukan, jenis informasi yang dibutuhkan, dan konteks pembelajaran yang ada.
Dalam hal ini penilaian dapat dilakukan dengan tes dan dapat pula dengan nontes.
Berdasarkan fungsi dan tujuan penilaian yang telah disampaikan tersebut, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan suatu
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru sebagai bagian dari sistem pengajaran yang utuh untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan,
16 menentukan tindak lanjut dan perbaikan, dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sesuai dengan tujuan penilaian, informasi yang dibutuhkan, dan konteks
pembelajaran mata diklat pengukuran serta jenis media yang digunakan sebagai alat penilaian, maka dalam penelitian ini digunakan alat penilaian
tes. Alat penilaian tes dipandang sesuai dengan karakteristik mata diklat pengukuran khususnya standar kompetensi mengukur dengan alat ukur
mekanik presisi. Oleh karena itu, untuk selanjutnya akan dibahas mengenai penilaian dengan tes.
3. Penilaian dengan Tes
a. Pengertian Tes
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang
nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan Nurkancana
dan Sumartana, 1983 dalam Sarwiji Suwandi 2010: 39. Kegiatan tes dapat terlaksana jika tersedia suatu perangkat tugas, pertanyaan, atau
latihan. Perangkat tugas, pertanyaan, atau latihan itulah yang kemudian dikenal sebagai alat tes atau instrument tes yang akan diterapkan pada
siswa. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tes merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa yang sedang dites. Jawaban yang